Museum Simalungun Minim Pengunjung, Butuh Perhatian Pemko SIANTAR – Museum Simalungun yang berada di Jalan Sudirman, Siantar Barat, saat ini membutuhkan perhatian dari Pemko Siantar melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Museum dibangun sejak tahun 1939 ini, minim pengunjung setiap harinya. Hanya anak sekolah yang datang belajar warisan budaya Simalungun. Ketua Yayasan Museum Simalungun Jonem Purba, ditemui METRO Senin (19/8), menyebutkan, kurangnya pengunjung untuk mengetahui sejarah dan budaya Simalungun dikarenakan ketidakmauan masyarakat terutama yang suku asli Simalungun. “Pada tahun 70-an hingga tahun hingga 90-an, banyak turis asing datang berkunjung ke museum ini. Tetapi setelah adanya isu tentang maraknya teroris, museum ini kian sepi. Bahkan hanya beberapa turis lokal dan anak sekolah saja. Itupun ketika kami minta pihak sekolah untuk mengajarkan Budaya Simalungun,” terangnya. Selain itu, dia juga menerangkan bahwa selama ini Pemkab Simalungun yang mengelola museum tersebut dan beberapa bulan yang lalu resmi memberikan museum itu kepada Pemko Siantar. “Dengan dikelolanya museum ini oleh Pemko Siantar, saya berharap agar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mau mempromosikan museum itu kepada masyarakat. Memang, sangat disayangkan sekarang ini pemuda-pemudi kurang berminat mengetaui sejarah nenek moyang meraka. Mereka sudah sangat terpengaruh dengan teknologi yang semakin berkembang,” ucapnya. Selain itu, Museum Simalungun juga memiliki berbagai benda-benda bersejarah mulai dari alat musik, ornamen, peralatan pertanian pada zaman dulu, pakaian adat dan sebagainya yang memiliki usia lebih dari seratus tahun. “Kita berupaya untuk terus mengenalkan adat Simalungun kepada masyarakat terutama suku Batak agar mau mengenal suku nenek moyang mereka,” harapnya. (lud)
Posted on: Tue, 20 Aug 2013 02:57:28 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015