Sampai ujung dunia adalah kata-kata yang pertama kali kudengar dari mulutnya, ada adegan dalam kata-kata itu, ada cerita. Sempat kutanyakan dulu padanya. "Kenapa suka sekali dengan kalimat itu?" Tanyaku. "Itu nama judul film yang menceritakan kisah cinta tentang 3 orang anak manusia yang bersahabat dari kecil hingga dewasa dan terjadi perselisihan di antara mereka karena adanya cinta di cerita itu." Jawabnya. Pertama mendengarnya aku biasa-biasa saja, setelah beberapa hari berlalu tak sengaja kuintip alam mayanya, di situ terpampang gambar 1 orang wanita yang di antarai oleh 2 pria. 1 pria mengenakan pakaian Pelaut dan 1 lagi mengenakan pakaian Pilot, dan tertulis kalimat atau judul: "Sampai Ujung Dunia" Lalu kutanyakan lagi padanya. "Jadi itu alasan kenapa kamu suka dengan kalimat itu!" Tanyaku. "Iya, aku suka dengan film itu, ceritanya bagus. Dan aku tidak pernah bosan menontonnya." Ujarnya. "Oh, iyalah." Jawabku malas membahasnya karena aku tahu pasti si Pelaut yang kalah dalam peranan percintaan itu. Hari demi hari pun berlalu hingga waktu menutup akal sehatku, entah ada angin apa yang menempelengku saat itu sampai harus bertindak gegabah. Ego dan nuraniku berpupuh hebat hingga membuat aku mengusirnya. Lalu selesailah cerita aku dia sejak itu. Sekitar beberapa minggu setelah kejadian itu, tak sengaja kulihat temanku sedang memutar lagu Dirly yang berjudul Sampai Ke Ujung Dunia dengan telepon genggamnya "BlackBerry". Dan sialnya aku yang sudah berusaha melupakannya jadi teringat kembali, karena penasaran ingin mendengar lagu itu, aku pun meminta temanku itu untuk mengirim lagu itu via BBM. Dengan senang hati temanku mengirim lagu itu. "Huh, selalu saja ada hal-hal yang membuatku ingat kepadanya." Ucapku mengeluh dalam hati. Bersambung... Dilarang keras berkomentar. Malaysia, 26 Juli 2013.
Posted on: Thu, 25 Jul 2013 18:19:07 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015