Sebuah tinjauan sejarah yang diterbitkan oleh Bataviaasche - TopicsExpress



          

Sebuah tinjauan sejarah yang diterbitkan oleh Bataviaasche Genootchap Van Kunsten Wetwnschapen (1912), dalam sebuah kitab bernama kitab Centini menyebutkan bahwa pada jaman Pakubuwono V sudah ada istilah #batik dan pada waktu itu sudah terdapat motif-motif halus seperti gringsing, kawung, parang rusak dan lain-lain. Dalam kitab ini juga disebutkan bahwa canting sudah digunakan pada saat itu. Dalam kesusastraan kuno dan pertengahan, sempat ditemukan pembahasan soal nyerat atau nitik yang diduga merupakan teknik menghias kain menggunakan malam. Kemudian, setelah keraton Kartasuro pindah ke Surakarta, muncullah istilah mBatik dari Jarwo Dosok. Kata ini berasal dari gabungan kata “ngembat” dan “titik” yang berarti membuat titik. Dari semua tinjauan literatur ini cukup terlihat bahwa teknik merintang warna dengan menggunakan malam ini memang berkembang dan maju di tanah Jawa, terutama Jawa Tengah. Perkara kemudian seluruh daerah di Nusantara memiliki batik sudah jelas akibat proses bergeraknya manusia dan bergeraknya kebudayaan yang ada bersama manusia-manusia tersebut. Teknik mBatik ini kemudian juga berkembang mengikuti proses asimilasi budaya orang-orangnya. Inilah yang kemudian membuat #batik menjadi begitu kaya dan beragam. :)
Posted on: Wed, 10 Jul 2013 09:43:37 +0000

Trending Topics



ecently

Recently Viewed Topics




© 2015