Sewaktu aku menuntut ilmu diSeminari "CRISTUS SACERDOS"P.Siantar - TopicsExpress



          

Sewaktu aku menuntut ilmu diSeminari "CRISTUS SACERDOS"P.Siantar ,disana aku pernah belajar Bahasa Latin ..(Mother Of Language) dalam Librum Elementa I kata kerja yg pertama aku pelajari adalah "AMARE" Mencintai..bahas punya bahas..gali punya gali..hingga menemukan satu kalimat imperativum yaitu perintah ataupun himbauan atau ajakan "Inter Nos amamus" yg artinya "Marilah Kita Saling Mencintai" Namun jangan salah menyikapai keranah yg melebar...yg dimaksud disini bukanlah Cinta "Eros"yg condong berdasarkan nafsu(pria dan wanita) Namun Cinta diatas lebih kepada Cinta "Philia" Cinta persahabatan tidak melihat latar belakang ,suku dan ras berdasarkan "Deus caritas Est" (God Is Love).Hal ini saya angkat sebagai bahan renungan ,karena setelah penayangan X Factor Indonesia I ,ada banyak hujatan hujatan ,penodaan agama bahkan penistaan suku diantara pendukung Finalis yn terpilih yakni Fatin Sidqia Lubis dan Novita Dewi Marpaung dimana kedua finalis ini mempunya Fans dan Haters...alasannya adalah ada yg menerima dan ada yg menolak..sehingga muncul kebencian diantara fans dan haters tersebut. Pada dasarnya..yg dicari adalah factor X yg ada disetiap diri /penampilan sang finalis..akan tetapi para fans dari kedua kubu ini sudah melenceng pembahasannya..hingga pembahasannya mengarah kepada SARA...siapa yg salah?para Fans kedua kubu tersebuat tdk ada yg merasa bersalah dan mempertahankan kebenaran masing masing.Fatin Sidqia Lubis adalah seorang Muslim..dan Novita Dewi adalah seorang Kristiani...namun keduanya adalah sama sama orang BATAK ..akan tetapi...debat dan perang dunia maya sudah sangat memprihatinkan...ketidak puasan para fans dari Novita Dewi terhadap para juri maupun yg membuat acara (RCTI) telah membakar emosi ..dimana menurut mereka adanya ketidak adilan dalam penilain dan pemberian koment koment dari pada sang juri demikian juga ketidak transparannya hasil Voting sms dari pembuat acara.disisi lain para fans Fatin Sidqia Lubis merasa "Pas" dan sesuai dengan apa yg telah terjadi. Nah...yg menjadi persoalan adalah...pencarian factor X yg diselenggarakan bukan lagi factor X dalam hal yg sebenarnya sesuai dengan skenario awal..yakni Factor X dalam bakat bernyanyi..akan tetapi sudah melenceng dan sudah merembes kearah pembahasan dan pencarian factor X di suku,agama dan ras masing masing... God Is Love...sudah tidak digubris lagi..."Inter Nos Amamus "sudah tidak terimplementasikan lagi..yang muncul malah "Saling memusuhi" Saudaraku...apa yg bisa kita perbuat?"Ut omnes Unus Sint"
Posted on: Tue, 13 Aug 2013 18:02:26 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015