Terlupuskah difikiranmu Akan untai katamu dulu? Bernilaikah sinis bicara Nan terhambur dari ulas bibirmu? Atur berbangga riak aksara terlewat menghiris jiwa? Berlandas cukup sekali cuma Batinku tercedera Pedih nan menyengat Bersela waktu perit waraskah cercaan pahit menggugah maruahku? biarpun murah terlafaz dari benakmu tanpa endah walang bertandang mengigit jiwaku akan terlewatkah riak kesal? Andai tajam aksaramu menguyur ke liang lahad Tatkala pelupuk mataku mengatup erat Sekujur jasad gerah mengkelu kaku Lewat ajal nan digamit tiba Dilayang izrail ke landasan akhirat Akan berdongak gembirakah kamu? Senyum girang berkabar kepiluanku Berundur dalam teras penghidupan Sementelah buakan sesal utuh menerpa jua Gundah turut menghantui jiwa Akurlah padaku Dendam itu bukan pembatas hati Sindir cemuh bukan pembuka sengketa Kerna khilaf itu utuh bersaksama Lewat sesosok manusia biasa Apatah pula pada ungkapan maaf Yang terus dilunas bibir Bahana kerdilnya diri di sisiNYA Andai aku berlalu Lupuskan lah segala hina merba Biarlah semadi didamai Berpekur pada doa kudus Lewat raut-raut sendu para teman Menanti usai akhirat Dibenahkan tiba
Posted on: Fri, 23 Aug 2013 02:09:52 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015