Upacara kemerdekaan Indonesia yang ke-68, berlangsung seperti - TopicsExpress



          

Upacara kemerdekaan Indonesia yang ke-68, berlangsung seperti biasa. Terlihat 2 menteri dari PKS yang hadir. Wajah mereka seolah bercahaya, bukan mereka suci tapi karena mereka sudah mandi dengan bersih. Mungkin semangat cahaya api perang terus berkobar tak pernah padam dikenal api hitam amaterasu yang tertanam di hati para juragan PKS. Suswono duduk di depan sedangan Assegaf duduk selangkah di depan dan jarak mereka berbentuk huruf L. Dalam permainan catur huruf L adalah jalannya kuda atau cavalry knight. Ada kemungkinan mereka senang main peperangan ala catur yang memakai trik strategi yang jitu atau dikenal pula taktik Sun Tzu. Seni kemenangan berperang tanpa ikut berperang, tetapi pinjam kekuatan orang atau tim pasukan lain dengan gratis. Tifatul tidak terlihat batang hidungnya. Apakah dia sedang menyamar di tempat kediaman musuh, atau memang hubungan antar kader sedang renggang akibat pendapat mereka mengenai subsidi bahan bakar minyak yang berseberangan, atau kembali menjawab fitnah serobot imam sholat ied di Masjid? Waktu pemilu beberapa tahun yang lalu, PKS mengiklankan tentang simpati kepada negara Palestina yang sedang terpuruk terkena imbas peperangan. Seolah PKS mengajak para Muslim untuk ikut berjihad membantu Palestina. Seandainya para Muslim banyak pergi jihad atau membantu orang-orang yang luka dan kelaparan, maka bisa jadi banyak penduduk pria di negara ini atau di negara lainnya sangat berkurang derastis jumlahnya. Tentu para Muslimah jadi bahan empuk untuk poligami bagi laki-laki yang tajir dan biasanya itu dilakukan oleh orang Muslim yang licik. Suswono juga menjalin kerjasama dengan negara Sudan. Bahkan menteri pertanian dan peternakan, melakukan negosiasi supaya pakar pertanian dan orang kaya mau meluangkan waktunya datang ke Sudan. Mereka seolah dipaksa melakukan tur ekspedisi karir bisnis yang menggiurkan dan sedikit berbau maut. Padahal di Sudan bergejolak krisis demonstrasi besar-besaran. Seperti ada berita ibu kotanya sedang dikepung oleh rakyat Sudan sendiri. Bukti lain yang menguatkan bahwa PKS berkeyakinan Perang Kami Suka yaitu lewat goresan tangan. Facebook akun PKS menyatakan Presiden Mursi adalah manusia setengah dewa. Pemerintahan di Mesir sangat kacau ketika pendukung Mursi memprotes pemerintah dan 700 nyawa melayang. Tapi malah PKS memuji pemerintahan Islam yang fanatik dan seolah menyalahkan pihak negara-negara non Muslim yang dijegal ketat bisnisnya. Dan anggapan PKS, mereka itulah yang menggunakan politik devide et impera atau memecah belah (contoh, meja kursi yang patah akibat dibanting dan diadu kuat mana antara keduanya yang pernah dilakukan oleh Ketua KPK Abraham Samad), atau bahasa kerennya strategi adu domba. Mari meang-meong! Tak perduli kanan-kiri, propaganda di siang bolong. Maju terus pantang mundur. Tempel terus, lengket terus, kayak kancing dan bajunya. "Demi cinta kepada Muhammad SAW", kata PKS, "Oke-oke saja", dalihnya. Dari subuh sampai dengan malam hari, nyungsep terus seperti burung onta. Janjian dan teraktir negara Arab terus, sampai bangkrut. Meski jidat kepala bengkak kehitaman dan jalanan banyak berliku dipenuhi lubang. Oui, dikira mereka kulit mulus dan jalan Islam dikira lurus. "Demi Allah SWT", kata PKS, "Wajar-wajar saja", sambungnya. God of war atau bloodthirsty human sebetulnya yang bersemayam di tubuh dan dari sabda nabi idola mereka sendiri. Muhammad SAW: "Tolonglah agama Allah SWT lewat patuh kepada pemimpin yang zolim dan bantulah rakyatnya yang tersakiti! Supaya perang bertambah ramai, hahaha!"
Posted on: Mon, 19 Aug 2013 08:13:49 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015