-=|[◦◦ ‘‘MENGKUDU’’ ◦◦]|=- Tak banyak buah yang - TopicsExpress



          

-=|[◦◦ ‘‘MENGKUDU’’ ◦◦]|=- Tak banyak buah yang punya pengalaman buruk seperti mengkudu. Sebelum tahun sembilan puluhan, buah yang biasa disebut mengkudu ini nyaris tak punya kebanggaan sedikit pun. Jangankan manusia, kelelawar pun tak sudi mencicipi. Selain baunya apek, rasanya pahit. Pahit sekali...!!! Belum lagi dengan bentuk buah yang aneh. Bulatnya tidak rata, dan kulit buah ditumbuhi bintik² hitam. Warnanya juga tidak menarik. Mudanya hijau, tuanya pucat kekuning²an. Berbeda jauh dengan apel, jeruk, mangga, dan tomat. Selain kulitnya mulus, warnanya begitu menarik², hijau segar, merah, dan orange. Sedemikian tidak menariknya mengkudu, hingga orang² membiarkan begitu saja buah² mengkudu yang sudah masak. Mengkudu tidak pernah dianggap ketika muda, tua dan di saat masak pun dibiarkan jatuh dan berhamburan di tanah, membusuk, dan kemudian mengering. Buah mengkudu sudah dianggap seperti sampah. Kalau saja buah mengkudu bisa bicara, mungkin ia akan bilang; ‘‘Andai aku seindah apel merah. Andai aku seharum jeruk. Andai aku semolek tomat...!!!’’ (dan seterusnya). Perubahan besar pun terjadi di tahun sembilan delapan. Seorang pakar tumbuhan menemukan sesuatu yang lain dari buah mengkudu. Kandungan buahnya ternyata bisa mengobati banyak penyakit, seperti; Kanker, Jantung, Tulang, Pernafasan, dan lain². Orang pun memberi nama baru buat buah mengkudu,yaitu; morinda citrifolia. Sejak itu, buah mengkudu menjadi pusat perhatian. Ia tidak lagi diacuhkan, justru menjadi buruan orang sedunia. Kini, tidak ada lagi pace masak yang dibiarkan jatuh dan berhamburan. Ia langsung diolah dengan mesin canggih higienis, dan masuk golongan obat mahal. Kemuliaan buah mengkudu sudah jauh di atas apel, jeruk, apalagi tomat. ***** Sahabat KC.C.L.M.dtmt... Jalan hidup kadang punya rutenya sendiri. Tidak biasa, lompat², curam dan terjal. Seperti itulah ketika realitas kehidupan memperlihatkan detil²nya yang rumit. Di antara yang rumit itu, ada kebingungan menemukan tutup peti potensi diri. Semua menjadi seperti misteri. Ada yang mulai mencari², membongkar peti, bahkan ada yang cuma menebak² sambil tetap berpangku tangan. Dalam keputusasaan, orang pun mengatakan; ‘‘Ah, saya memang tidak punya potensi...!!!’’ Seribu satu kalimat pengandaian pun mengalir; ‘‘Andai saya... andai saya... andai saya...!!!’’ (dan seterusnya). [-] Kenapa tidak berusaha sabar dengan terus mencari² pintu peti potensi...??? [-] Kenapa tidak mencari alat agar peti bisa terbongkar...??? [-] Kenapa cuma bisa menebak kalau peti potensi tak berisi....??? [-] Kenapa cuma diam dan menyesali diri...??? [+] Padahal boleh jadi, kita bisa seperti buah mengkudu yang punya potensi tinggi. Sayangnya belum tergali.
Posted on: Sat, 13 Jul 2013 12:40:33 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015