Aku Orang NTT, Zakatku Pake Jagung! Oleh: Mahmud Manuhoe Musim - TopicsExpress



          

Aku Orang NTT, Zakatku Pake Jagung! Oleh: Mahmud Manuhoe Musim zakat kini tiba lagi. Zakat adalah salah satu rukun (pilar) agama Islam. Sebagai Muslim kita diwajibkan untuk membayar zakat. Ada dua jenis zakat yaitu pertama zakat mal (harta) yang fungsinya untuk membersihkan harta yg kita miliki. Tentunya zakat mal ini ditunaikan oleh orang-orang yg berkelebihan harta atau materi. Biasanya zakat mal dikeluarkan kapan saja sepanjang tahun. Sementara yg kedua adalah zat fitrah, yg fungsinya utk membersihkan dan menyucikan diri badan kita, karena mungkin selama setahun segala jenis makanan yg kita peroleh dan kita konsumsi barangkali tercemar oleh ketidakhalalan baik proses kita memperolehnya maupun dzat dari makanan itu sendiri. Dan zakat fitrah ini hanya ditunaikan oleh segenap umat Islam sepanjang bulan suci Ramadhan. Zakat yg kita tunaikan diperuntukkan bagi kaum mustahiq (penerima zakat) yg jumlahnya delapan golongan yaitu faqir, miskin, amil, ibnu sabil, muallaf, gharimin, budak belian, dan utk fiy sabilillah. (Sura Attaubah: 60). Islam mengajarkan kepada kita bahwa di dalam harta yg kita miliki ada hak dari delapan golongan mustahiq sebesar 2,5 bagian. Qadar zakat fitrah adalah bersumber dari pada makanan pokok yg kita makan dalam setahun. Di daerah saya NTT rata-rata penduduk tempatan makanan pokoknya adalah jagung. Jadi setiap tahun kami membayar zakat fitrah dengan jagung sebesar 2,5 kg. Masa kecil dulu saya menyaksikan, di pojok-pojok mesjid di kampung penuh dengan karung-karung goni berisi jagung. Jelang sehari pralebaran baru jagung-jagung itu dibagikan kepada kaum yg berhak. Hal ini berlangsung hingga sekarang, khususnya di pedalaman yg mana padi beras adalah cuma menjadi makanan tambahan saja. Manakala di daerah-daerah lain, mereka membayar zakat fitrah dengan beras. Atau masyarakat muslim modern sudah cenderung mengkonversikan zakatnya dari beras ke dalam nilai mata uang. Walaupun zakat kami di NTT berupa jagung kebanggaan kami, hal itu sama sekali tidak mengurangi kualitas ibadah kami kepada Allah SWT. Sebagai Muslim marilah kita menunaikan zakat mal dan zakat fitrah kita. Karena solat kita, puasa kita, dan amalan-amalan ibadah kita yg lain masih mengambang di awang-awang belum diterima Allah SWT sebelum zakat kita tertunaikan. Zakat adalah penyempurna segalanya. Kini jelang-jelang lebaran ini kita jangan terlena oleh hiruk pikuk baju baru, kue bertoples-toples, atau urusan mudik dll dsb. Semua itu cumalah ritualitas belaka. Yang terpenting adalah tunaikan zakatmu oh saudara-saudaraku….. Kompasiana
Posted on: Tue, 30 Jul 2013 18:12:05 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015