Aneka Tulisan Bait, 9 Nov Selumbar Vs Sebalok Oleh Pdt. M. - TopicsExpress



          

Aneka Tulisan Bait, 9 Nov Selumbar Vs Sebalok Oleh Pdt. M. Mambu Ketika perobahan bergulir pada t ahun 1998 kata reformasi menjadi begitu sakti. Ketika itu kata ini dapat menurunkan penguasa di satu Negara yang mempunyai penduduk nomor empat di dunia, Indonesia. Dalam keadaan yang tidak menentu baik politik maupun ekonomi di waktu itu, dari Jakarta sampai ke pedesaan masyarakat membicarakan mengenai kata ini, Reformasi. Kata ini menjadi sangat powerful untuk menuntut perubahan. Bilamana ada yang tidak disenangi, yang tidak sesuai dengan aspirasi satu kelompok maka tuntutan agar pimpinan di reformasi (baca: diturunkan dan diganti) menjadi begitu kencang. Belakangan kata reformasi (versi Indonesia) kehilangan tuahnya. Masyarakat melihat bahwa yang meneriakkan reformasi mempunyai muatan tertentu untuk mendudukan orangnya. Tangannya menunjuk kepada orang lain untuk direformasi dan menganggap dirinya benar tidak perlu perubahan. Melihat kekurangan dan kekeliruan mereka bukan kekurangan dan kekeliruan kita, senang membicarakan kesalahan dia bukan kesalahan saya adalah suatu perilaku yang menjadi pergumulan banyak orang. Templakan Yesus kepada orang masyarakat Yahudi, Parisi, Saduki yang mengikutinya menjadi gambaran masyarakat ketika itu. “Mengapa engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu”.(Matius 7:3, 4). Salahkah berusaha menjadi suci, benar dan sempurna? Jawabannya adalah tidak salah karena itu adalah tujuan yang agung (Matius 5:48; Matius 19:21; Yohanes 17:23). Kesempurnaan tidak didapatkan dalam waktu semalam, itu adalah pengalaman kehidupan yang berserah dan ingin untuk diperbaharui. Mengenal diri sendiri dan ingin untuk merubahnya oleh pembaharuan budi sendiri adalah hal yang utama, bukan orang lain yang berubah (Roma 12:20). Merubah diri sendiri bagai berperang terhadap diri sebagai musuh. Hal ini sangat disadari oleh Presiden USA, Abraham Lincoln (1809-1865) ketika ditanyakan siapakah musuh utamanya, I will greet this day with a forgiving spirit. I will forgive myself. For many years, my greatest enemy has been myself”. Kesulitan untuk merubah perilaku dan tabiat umumnya karena kita tidak mengenali diri kita. Itu sebabnya Ny. EG white menasihatkan “Kebaktian yang paling berfaedah bagi kemajuan kerohanian adalah yang ditandai dengan kehikmatan dan renungan yang mendalam, masing-masing berusaha mengenali dirinya sendiri dan dalam kerendahan hati berusaha belajar tentang Kristus.- 1 T 412. Menjadi suci, benar dan sempurna adalah usaha yang mulia namun perlu berhati-hati agar tidak terperangkap kepada kefanatikan dan formalitas. Hal ini dikarenakan Setan selalu mengintai. Lebih jauh pena inspirasi menasihatkan: “Kalau Setan melihat bahwa Tuhan memberkati umatNya serta menyiapkan mereka menyadari penipuannya maka dia akan bekerja dengan kuasa utamanya untuk menanamkan kefanatikan di satu pihak dan formalitas yang kaku di pihak lain, sehingga dia bisa panen jiwa.- 2 SM 19. Penyelidikan kita mengenai firman Tuhan dan tulisan-tulisan Roh Nubuat akan menghantar kita kepada Yesus yang sumber kasih karunia. Saling mengingatkan, saling menguatkan dan saling mendoakan kiranya menjadi bahagian kita sampai Maranatha.*** Satu lagi kemenangan gemilang diraih kaum LGBT, lesbian – gay – biseksual - transgender Amerika. Dalam pemungutan suara di Senate hari Senin 4 November semua Senator partai Demokrat setuju, ditambah tujuh suara dari partai Republik, menghasilkan 61 setuju dan 30 menentang. Sejumlah Senator Republik ternyata blangko alias tidak bersuara. Kaum LGBT sekarang mendapat perlindungan di tempat pekerjaan dalam segala bidang di seluruh negeri. Rancangan Undang-Undang ENDA, Employment Non-Discrimination Act, pertama kali muncul di arena legislative tahun 1965, pada waktu mayoritas penduduk mengecam praktek kelamin sejenis hidup bersama. Itu kembali maju ke arena perdebatan tahun 1996 disaat mana usulan itu gagal oleh kekurangan satu suara saja. Kali ini pandangan masyarakat umum sudah semakin berobah, semakin banyak politisi mendukung sikap hidup kelamin sejenis. Langkah maju kaum LGBT ini menyusul kemenangan besar bulan Juni lalu ketika Mahkamah Agung menetapkan bahwa pasangan-pasangan LGBT memiliki hak-hak sama dengan keluarga-keluarga hetero seksual. Babak berikut untuk usulan undang-undang ENDA adalah pemungutan suara di arena Dewan Rakyat, House of Representatives. Perdebatan nanti dalam badan ini, yang jumlah anggotanya 700-an dengan partai Republic saat ini memiliki mayoritas tipis, dipastikan akan sengit, jauh lebih alot dari pada perdebatan minggu lalu di Senate yang dikuasai oleh Demokrat—60 dari 100 Senator saat ini adalah dari partai Demokrat. Yang mempersulit posisi kaum konservatif—Republik mewakili kaum konservatif—gelombang paham lesbian-gay-bisesksual-transgender sedang melanda masyarakat kini. Hampir semua media masa “mendukung” LGBT. Kebanyakan media cetak, radio dan televisi “berpihak” pada Demokrat, liberal, fahamnya orang-orang biasa, bukan kaum kapitalis. John Boehner, Ketua DPR dari Republic menjawab ketika diwawancarai sesaat setelah keputusan Senate dibacakan, bahwa partainya akan menggugurkan RUU itu apabila itu maju ke persidangan House of Representative. Segera dari berbagai penjuru datang suara bahwa kalau sampai ENDA gugur di House maka posisi Partai Republik akan lebih memburuk dalam putaran pemilihan2014. Itu akan memungkinkan Demokrat menguasai House juga, selain Senate dan Kepresidenan, dua tahun mendatang. Perkembangan terakhihr di California, ketentuan baru menetapkan sekolah-sekolah negeri diwajibkan menerima dan mengakui jenis kelamin murid sekolah sesuai apa yang diinginkan murid itu. Kalau si Johnny atau Robert mengaku dirinya perempuan, ia mesti diizinkan ikut kegiatan perempuan termasuk masuk ke kamar kecil dan kamar mandi perempuan, dll. Juga sebaliknya untuk anak perempuan mengaku dirinya laki-laki. Kabarnya banyak gereja sedang mengumpul tanda tangan untuk membatalkan ketentuan itu. Ratusan tahun konfrontasi paham konservatif versus liberal mewarnai sikap kaum tua versus generasi muda. Orang-orang tua berusaha mempertahankan prinsip-prinsip religious dan etika sedang generasi muda mau bebas, lepas dari segala macam ikatan termasuk norma budaya dan agama. Ini lumrah dimana-mana. Kaum tua dan gereja berupaya melestarikan nilai-nilai agama dan etika yang luhur—dari sini lahir konsep konservatif [to conserve: menjaga, memelihara]; di lain pihak kaum muda ingin bebas dari ikatan atau liberal [liberti, kebebasan]. Begitulah banyak kaum tua dan gereja membela paham Republik yang konservatif sedang kaum muda memilih Demokrat yang liberal. Dalam dua Pemilu terakhir Partai Demokrat berhasil memobilisasi kaum muda yang biasanya masa bodoh dan tidak peduli untuk tampil dan menggunakan hak pilih mereka memberikan kemenangan kepada calon-calonnya. Bagaimana sikap gereja kini? Masyarakat Kristen membela keutuhan keluarga tradisionil dengan bapak, ibu dan anak-anak. Secara historis gereja-gereja mendukung tokoh-tokoh politik konservatif, yaitu yang membela nilai-nilai gereja. Sebagai akibat makin dahsyatnya arus popularisasi LGBT, gereja-gereja beraliran tradisionil kini terpojok. Ada tokoh-tokoh konservatif, untuk menyelamatkan posisi politiknya, terpaksa berobah sikap terhadap LGBT. Gereja Katholik selama ini tegas dan konsekuen mengecam aborsi dan perkawinan sejenis. Namun perkembangan baru agak memprihatinkan. Awal minggu ini, tgl. 5 November persisnya, muncul berita bahwa Paus Francis mengedarkan instruksi ke paroki-paroki di seluruh dunia untuk mengadakan survai atau jajak pendapat topic keluarga. Pertanyaan berkisar pada bagaimana member pelayanan rohani kepada kaum berkelamin sejenis. Apakah gereja juga sudah mulai “lunak” posisinya dan berobah sikap dalam ini? Kita tunggu. Zaman sungguh telah berobah. Pergeseran nilai budaya dan moral jelas terlihat di sini. Nilai-nilai tradisional seperti kepedulian antar tetangga, kebersamaan dalam susah dan senang, dan keutuhan keluarga dengan ayah-ibu dan anak-anak sudah berangsur-angsur digantikan oleh individualisme, kebebasan, dan ketidak-pedulian. Apa yang diperbuat seseorang dengan dirinya, gaya hidupnya, itu urusan dia sendiri; selama ia tidak mengganggu atau melibatkan orang lain, tidak ada yang boleh ambil pusing, apalagi mencampuri. Penilaian moral telah menjadi kabur. Batas-batas dan norma budi pekerti dan susila sekarang menjadi relatif. Setiap orang mengatur dirinya sendiri, sesuai selera dan kepentingannya sendiri. Sungguh berbeda dengan Amerika Serikat yang didirikan oleh perintis-perintis dulu kala. Benar, bila ditanya: Apakah AS negara Kristen? Jawabannya “Tidak.” Negara ini didirikan secara secular, bukan agama. Tapi para pendiri Negara menolak unsur-unsur agama dalam UUD adalah untuk menjamin kebebasan warga dari otoritas absolut gereja-gereja Eropah, yang adalahwarisan system abadpertengahansaat gereja berkuasa secara semena-mena.Namun para pendiri Negara ini dua ratusan tahun lalu semuanya adalah orang-orang Kristen yang taat dan beribadah kepada Tuhan. Mereka sama sekali tidak punya niat untuk mendirikan negara yang bebas, sebebas-bebasnya sehingga melawan kaidah-kaidah Kekristenan. Rumah tangga yang dikenal secara universal sebagai building block, seperti batu-batu bata yang menjadi unit-unit dasar untuk membangun rumah, adalah lembaga dasar pembentuk masyarakat dan Negara kini terancam. Lembaga yang didirikan Allah di Taman Firdaus: “It is not good for the man to live alone, I will make a suitable companion to help him . . . That is why a man leaves his father and mother and is united with his wife, and they become one.” Kejadian 2: 18,24. Allah menciptakanpasangan “Adam and Eve,” tetapi sekarang manusia merekayasa “Adam and Steve.” Sampai ke mana tendensi ini akan berlanjut kita tak tahu, tapi ada banyak contoh dan peringatan dalam Kitab Suci. Kejadian 6:5-7; “TUHAN melihat betapa jahatnya orang-orang di bumi; semua pikiran mereka selalu jahat . . . Akan Kubinasakan manusia yang telah Kuciptakan itu . . .” Alkitab tidak pernah menjanjikan kehidupan manusia bahagia dan abadi di dunia ini. Riwayat dosa akan berakhir, Allah akan bertindak. Saat perhitungan akhir akan datang. Dosa semakin marak, bumi semakin rusak, peradaban manusia terancam. Generasi zaman Nuh dan zaman Sodom-Gomorah begitu juga bangsa-bangsa dahulu kala dihukum Tuhan oleh karena dosa dan kejahatan mereka yang amat sangat. Dunia zaman kitapun sedang melaju kearah yang sama. Allah akan menghentikan riwayat dosa dunia kita sekarang, kalau tidakIah mungkin mesti minta maaf kepada orang-orang zaman Nuh dan Sodom-Gomorah. Umat-umat yang memilih bertakwa kepada Tuhan akan terusik, tertekan, dan tersiksa oleh semakin parahnya dosa dan merosotnya peradaban. Dan mereka akan berseru kepada Tuhan minta perlindungan. Dunia ini bukan rumah kami, Tuhan, bawalah kami pulang segera ke rumah-Mu. *** Di Gerbang BAIT Suci Kisah Para Rasul - Ellen G. White lanjutan .... Musuh-musuh murid-murid itu tidak dapat diyakinkan bahwa Kristus telah bangkit dari antara orang mati. Bukti itu terlalu jelas untuk disangsikan. Meskipun demikian, mereka mengeraskan hati mereka, enggan untuk bertobat dari perbuatan yang mengerikan yang telah dilakukannya untuk membawa Yesus kepada kematian. Bukti yang limpah bahwa rasul-rasul sedang berbicara dan berbuat di bawah pengaruh Ilahi telah diberikan kepada penguasa Yahudi, tetapi mereka dengan tegas menolak pekabaran kebenaran. Kristus tidak datang dengan cara yang mereka harapkan, dan meskipun sekali-sekali mereka telah diyakinkan bahwa Ialah Anak Allah, namun mereka telah melumpuhkan keyakinan dan menyalibkan Dia. Dalam kemurahan Allah memberikan kepada mereka bukti selanjutnya, dan sekarang kesempatan yang lain diberikan kepada mereka untuk berbalik kepada-Nya. Ia mengirim murid-murid itu untuk mengatakan kepada mereka bahwa mereka telah membunuh Putra Kehidupan, dan dalam tuduhan yang mengerikan ini Ia memberikan kepada mereka panggilan yang lain kepada pertobatan. Tetapi merasa aman dalam kebenaran mereka sendiri, guru-guru Yahudi menolak untuk mengakui bahwa orang-orang yang menuduh mereka dengan menyalibkan Kristus sedang berbicara di bawah petunjuk Roh Kudus. Setelah memastikan dirinya sendiri kepada pertentangan dengan Kristus, setiap tindakan permusuhan menjadi kepada imam-imam itu suatu pendorong tambahan untuk mengikuti jalan yang sama. Sifat keras kepala mereka menjadi lebih menentukan lagi. Bukan karena mereka tidak dapat menyerah; mereka dapat, tetapi mereka tidak mau. Bukan saja karena mereka bersalah dan patut mendapat kematian, bukan hanya karena mereka telah membunuh Anak Allah, sehingga mereka diputuskan dari keselamatan; tetapi sebab mereka mempersenjatai diri mereka sendiri dengan perlawanan terhadap Allah. Mereka dengan gigih menolak terang-terangan dan melumpuhkan keyakinan Roh itu. Pengaruh yang mengendalikan anak-anak yang tidak mau menurut, memimpin mereka untuk menyiksa orang-orang melalui siapa Allah sedang bekerja. Kejahatan pemberontakan mereka diperhebat oleh setiap tindakan perlawanan terhadap Allah dan pekabaran yang telah diberikan-Nya kepada hamba-hamba-Nya untuk dinyatakan. Setiap hari, dalam penolakan mereka untuk bertobat, para pemimpin Yahudi membiarkan pemberontakan mereka semakin jelas, bersedia menuai sesuatu yang mereka telah taburkan. Murka Allah tidak dinyatakan terhadap orang-orang berdosa yang tidak bertobat hanya sebab dosa-dosa yang telah mereka lakukan, tetapi karena panggilan untuk bertobat, mereka memilih untuk meneruskan perlawanan, mengulangi dosa-dosa perlawanan yang lalu, dalam terang yang telah diberikan kepada mereka. Kalau para pemimpin Yahudi telah menyerah kepada kuasa Roh Kudus, mereka akan dimaafkan; tetapi mereka bertekad untuk tidak menyerah. Dalam cara yang sama, orang berdosa oleh perlawanan terus-menerus, menempatkan dirinya sendiri di mana Roh Kudus tak dapat mempengaruhinya. Pada hari berikutnya penyembuhan orang lumpuh, Annas dan Kayafas, dengan beberapa orang besar yang lain di bait suci, berkumpul bersama-sama untuk pengadilan, dan orang-orang hukuman dibawa di hadapan mereka. Dalam ruangan yang sama dan di hadapan beberapa orang yang terhormat, Petrus dengan memalukan menyangkal Tuhannya. Ini datang secara bebas di pikirannya sementara ia menghadapi penghakimannya sendiri. Sekarang ini mempunyai suatu kesempatan untuk menebus perasaan pengecutnya. Mereka yang hadir yang mengingat peran yang telah dijalankan oleh Petrus pada waktu pengadilan Tuhannya, memuji diri mereka sendiri bahwa ia sekarang dapat ditakut-takuti oleh ancaman penjara dan kematian. Tetapi Petrus yang menyangkal Kristus pada saat kebutuhannya yang terbesar adalah menurut dorongan hati dan percaya diri sendiri, sungguh jauh berbeda dari Petrus yang dibawa di hadapan Sanhedrin untuk diadili. Sejak kejatuhannya ia telah bertobat. Ia tidak lagi sombong dan membanggakan diri, tetapi rendah hati dan tidak percaya pada diri sendiri. Ia dipenuhi dengan Roh Kudus, dan dengan pertolongan kuasa ini ia menentukan untuk menghilangkan noda kemurtadannya oleh menghormati nama yang suatu saat pernah disangkalnya. Sampai saat ini imam-imam telah melarang untuk menyebutkan penyaliban atau kebangkitan Yesus. Tetapi sekarang, sebagai kegenapan maksud mereka, mereka terpaksa menanyakan orang yang tertuduh itu bagaimana kesembuhan orang yang tidak bertenaga itu telah dilaksanakan. Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu? Dengan keberanian yang tulus ikhlas dalam kuasa Roh, Petrus menyatakan dengan tanpa ragu: Ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu. Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan--yaitu kamu sendiri--, namun Ia telah menjadi batu penjuru. Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain dari Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan. Pertahanan yang berani ini menakutkan para pemimpin Yahudi. Mereka menyangka bahwa murid-murid akan dikalahkan oleh ketakutan dan kekacauan bila dibawa di hadapan Sanhedrin. Tetapi sebaliknya, saksi-saksi ini berbicara seperti Kristus telah berbicara, dengan kuasa yang meyakinkan telah mendiamkan musuh-musuh mereka. Tidak ada tanda ketakutan dalam suara Petrus sementara ia menyatakan tentang Kristus, Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan--yaitu kamu sendiri--namun ia telah menjadi batu penjuru. Dalam hal ini Petrus menggunakan gaya bahasa yang dipahami oleh imam-imam. Nabi-nabi telah mengatakan tentang batu yang ditolak; dan Kristus sendiri, yang berbicara pada suatu kesempatan kepada imam-imam dan tua-tua, berkata: Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu. Dan barang siapa jatuh ke atas batu itu, ia akan hancur dan barangsiapa ditimpa batu itu, ia akan remuk. Matius 21:42-44. Pada waktu imam-imam mendengarkan perkataan rasul-rasul yang tidak takut itu mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus. Tentang murid-murid setelah Kristus dipermuliakan di atas gunung ada dituliskan bahwa pada penghabisan pemandangan yang ajaib ini mereka tidak melihat seorang kecuali Yesus seorang diri. Matius 17:8. Yesus seorang diri--dalam perkataan ini termuat rahasia kehidupan dan kuasa yang menandai sejarah sidang yang mula-mula. Bila murid-murid mula-mula mendengar perkataan Kristus, mereka merasa keperluan mereka akan Dia. Mereka mencari, mereka mendapat, mereka mengikuti Dia. Mereka bersama dengan Dia di dalam bait suci, di meja makan, di tepi gunung, di ladang. Mereka adalah seperti murid-murid dengan seorang guru, setiap hari menerima pelajaran dari Dia tentang kebenaran yang kekal. Sesudah kenaikan Kristus, perasaan hadirat Ilahi, penuh dengan kasih dan terang, masih tetap bersama mereka. Itulah kehadiran secara pribadi. Yesus, Juruselamat yang telah berjalan-jalan dan berbicara dan berdoa dengan mereka, yang telah membicarakan pengharapan dan penghiburan kepada hati mereka, sementara pekabaran perdamaian ada pada bibir-Nya, telah diangkat dari mereka ke surga. Sementara pasukan malaikat-malaikat menerima Dia, perkataan-Nya datang kepada mereka, Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. Matius 28:20. Ia telah naik ke surga dalam bentuk manusia. Mereka mengetahui bahwa Ia berada di hadapan takhta Allah, Sahabat dan Juruselamat mereka; bahwa simpati-Nya tidak berubah; bahwa Ia untuk selama-lamanya akan dikenal dengan penderitaan manusia. Mereka mengetahui bahwa Ia menghadapkan kepada Allah jasa darah-Nya, menunjukkan tangan dan kaki-Nya yang luka sebagai kenangan akan harga yang dibayar-Nya untuk orang-orang tebusan-Nya; dan pikiran ini menguatkan mereka untuk menahan malu karena Dia. Persatuan mereka dengan Dia sekarang lebih kuat dari pada bila Ia berada dengan mereka secara pribadi. Terang dan kasih dan kuasa dari Kristus yang tinggal di dalam hati bersinar melalui mereka, sehingga orang-orang yang memandang akan keheran-heranan. Bersambung ….. Artikel Rohani Oleh : Pdt. Kalvein Mongkau MASA KESUKARAN PADA ABAD PERTENGAHAN Lanjutan…. Paham Pemeliharaan Hari Minggu lanjutan …. I nilah penjelasan historis dari Dareth Pray terhadap interogasioleh para Inkuisitor terhadap Huguettede la Côte, istri dari Jean de Vienne:“Seperti apa yang ia sudah katakan bahwa ia takut satu miscarriage (keguguran kandungan) jikalau ia bersumpah, ia menambahkan bahwa ia percaya juga untuk berdosa jikalau ia bersumpah untuk mengatakan kebenaran. Ia juga menarik apa yang ia sudah katakan, kepada akibat bahwa imam yang sudah berbicara kepadanya tidak bersumpah di masa depanyang bernama Pierre, karena, ia berkata, ia tidak bernama Pierre, tetapi Jean. Ia menjelaskan bahwa apa yang ia sudah katakan, kepada pengaruh yang ia percayai bahwa ada satu Purgatoridan bahwa doa-doa syafaat Gereja bertindak untuk membebaskan jiwa-jiwa yang berada di sana, di dalam hal itu ia tidak bermaksud bahwa ada seseorang dan bahwa doa-doa syafaat bekerja sesudah kematian, tetapi hanya di dalam kehidupan masa kini, karena ia sudah memahami dan memahami Purgatorimenjadi sakramen penebusan dosa dan perbaikandosa-dosa, dan betapapun doa-doa hanya menolong jiwa-jiwa yang berada di dalam kehidupan ini.Dan, ia berkata, ia tidak menginginkan doa-doa itu atau sedekah-sedekah untuk diselenggarakan baginya sesudah kematian. Pada akhirnya, Huguettede la Côtedijatuhi hukum mati di kastel Allemanspada tanggal 2 Agustus 1219 dan dikuburkan dekat suaminya di desa Pamiers, di wilayah keuskupan Lyon, Prancis.Huguette dianggap bersalah karena menentang ajaran-ajaran gereja termasuk paham Purgatori dan dia aklhirnya dihukum mati karena tidak mau menyangkal imannya setelah dituding menjadi salah satu bidat karena anggota dari sekte Vaudois bersama-sama dengan suaminya, Jean de Vienne.Sebelum dihukum mati dibakar hidup-hidup, para bidat saat itu biasanya disiksa terlebih dahulu, dan Huguettede la Côte saat itu sedang hamil saat dia disiksa dan akhirnya dihukum mati. Penyiksaan dan hukuman mati terhadap Huguettede la Côte hanyalah salah satu contoh dari sekian puluh ribu nyawa yang melayang pada masa kekejaman Inkuisisi di abad-abad pertengahan Penyiksaan terhadap para tertuduh diotoriasikan oleh Paus Innocent IV pada tahun 1252, sehingga kamar-kamar Inkuisisi berpaling mengambil tempatnya pada kengerian yang hina-dina. Penyiksaan tidak pernah dihapuskan sampai pada akhirnya satu pilihan bagi para pejabat gereja terjadi pada tahun 1917 ketika Codex Juris Canonici mulai berlaku untuk menghentikannya. Nama asli yang diberikan oleh Pejabat Kepausan untuk mengendalikan Inkuisisi iniadalah ‘The Holy Office of the Inquisition Into Papal Depravity’ (terjem. ‘Pejabat Kudus Inkuisisi Ke Dalam Keburukan Kepausan’). Namanya sudah berobah selama berabad-abad. Dewasa ini itu disebut ‘The Congregation for the Doctrine of the Faith’(Jemaat Doktrin Iman’). Sebelum nama ini menjadi masyur Paus Benedict XV1 adalah kepalanya. Inkuisitor pertama adalah Konrad of Marburg yang termasyur karena kesadisannya. Ia pada akhirnya terbunuh tahun. Inkuisisi datang ke dalam eksistensi melalui tindakan-tindakan Paus Innocent III pada Konsili Lateran Ke-4 di tahun 1215 dan secara resmi diabsahkan oleh Paus Gregory IX pada tahun 1233 menciptakanordo Dominikan dan kemudian Franciskan sebagai para Inkuisitor. Pada tahun 1260 satu Bulla Paus mengarahkan kembali kesetiaan mereka dari Peraturan-Peraturan mereka kepada Paus. Para Inkuisitor dari semua negara dan zaman mengikuti badan hukum kanon yang sama, memberikan hukuman sama dan menggunakan penyiksaan yang sama dan menyerahkan diri mereka sendiri kepada misi yang sama-menangkap, menyiksa, dan mengeksekusi pria, wanita atau anak-anak yang mereka anggap sebagai bidat yang membangkitkan gairah kegelisahan-kegelisahan dan ketamakan mereka. Dengan demikian, sebagai contoh, pedoman-pedoman dan buku-buku panduan Inkuisisi, masih digunakan beberapa abad kemudian. Penyiksaan oleh Inkuisisi dapat mencakup: • Katrol, juga dikenal sebagai skuasasi dan strappado (bentuk siksaan yang mana korban diikatkan kepada tali dan dijatuhkan dari atas ke bawah dengan beban berat badan dan terhenti menyentuh tanah dengan benturan keras), • Para-para siksaan untuk melepaskan tungkai lengan bahu dan paha kaki korban, • Cambukan terhadap korban, • Memandikan korban di dalam air mendidih dengan kapur, • Mengeluarkan mata korban dengan rancangan para pencungkil mata. • Mencabut kuku jari-jari kaki dan tangan, korban • Grésillon(memasang ibujari pada sekrup) untuk meremukkan ibu jari dan ujung tulang jari kaki korban. • Paku besar besi di taruh di atas kursi korban yang dipanaskan oleh api di bawah kursi sampai itu bercahaya merah karena panas. • Besi-besi panas kemerahan yang dicapkan pada tubuh korban dengan sepasang sepit. Jadi sejauh ini dapat disimpulkan bahwa betapa kejamnya penghukuman yang dilakukan para Inkuisitor di dalam pengadilan gerejani yang disebut Inkuisisi di abad-abad pertengahan, namun justru pada saat itu sudahada ajaran tentang doa-doa syafaat yang dilakukan oleh orang-orang yang masih hidup bagi mereka yang sudah mati termasuk yang mati syahid (mati di tangan para eksekutor (para inkuisitor) akan masuk ke Purgatori. Para bidat yang terhukum secara kejam dalam siksaan-siksaan fisik secara sementara itu diberikan jaminan bahwa mereka secara pasti akan menerima pengudusan di Api Penyucian (Purgatori) selama keluarga mereka yang masih hidup akan terus-menerus berdoa untuk para bidat yang sudah meninggal dunia dimana segera langsung masuk ke Purgatori ini.Sesuai ajaran Purgatori, orang itu sekali kelak akan masuk surga setelah melalui masa siksaan dahsyat di Api Penyucian. Interogasi yang dilakukan para inkuisitor pada tahun 1219 terhadap bidat bernama Huguette, yang adalah istri dari Jean de Viennedi atas menggambarkan interogasi para bidat di akhir zaman.Sejauh ini ada indikasi, bahwa boleh jadi pengalihan isyu dari ordo Jesuit yang akan jadi agen Setan yang kuat akan mengulangi kondisi yang sama dapat terjadi di akhir zaman. Betapa pun kejamnya nanti masa penganiayaan di akhir zaman (yang akan terjadi sebagai akibat dari alliansi suci antara kekuasaan agama dan politik dunia yang akan dimulaikan secara nasional di Amerika Serikat), maka boleh jadi sejarah akan berulang, para terhukum yang disebut bidat gereja sekalipun akan dianggap layak dan lazim untuk menjalani hukuman, namunpengadilan yang tak manusiawi ini secara brutal bertameng agama ini akan berulang kembali, karena itu dianggap adalah bagian dari proses pengudusan di dalam gereja secara internal. Para pembangkang gereja mayoritas di akhir zaman boleh jadi akan mengeluarkan dan mempopulerkan satu paham Purgatori yang sudah dipoles namun tetap dijaga keasliannya bahwa kalau ada orang yang terpaksa menjalani hukuman secara sipil karena melawan dogma-dogma dan ajaran gereja yang nanti kelak akan dijalankan secara sipil terutama pemeliharaan hari Minggu adalah satu hukuman yang wajar dan tak perlu disesali dan diratapi oleh manusia yang loyal kepada para pemimpin agama dan politik dunia yang sudah menyatu. Hukuman badan yang harus dijalani oleh bidat itu justru adalah bagian dari proses pemulihan dan pengudusan dari bidat itu sendiri. Itu tidak perlu disesali dan dikecam oleh keluarga dan sahabat-sahabatnya karena orang itu pasti akan mengalami pengampunan di mana pada saat orang itu meninggal dunia maka ia segera memasuki Api Penyucian (tahap akhir dalam proses penyucian) sebelum ia menuju sorga. Malahan suatu hari nanti, bisa saja sejarah akan berulang bahwa akan ada mobilisasi terhadap para relawan yang akan dilakukan kembali oleh para penguasa Agama mayoritas yang mana suatu saat akan menunggangi kuasa sipil demi menjalankan maksud-maksudnya. Para relawan ini akan tergabung dalam Inkuisitor di akhir zaman, mereka pasti akan diberanikan dan dimotivasi bahwa tindakan mereka untuk mengadili dan mengeksekusi para bidat akan menjalankan Penitensia(penebusan dosa-dosa) dan itu akan membebaskan mereka dari penderitaan dalam Purgatori (api penyucian). Tanpa disadari, itu ada kesamaan dengan penguatan dan motivasi berjihad di dunia muslim bahwa pada waktu mereka menghilangkan nyawa kaum kafir di luar muslim melalui tindakan bunuh diri maka mereka akan langsung bertemu dengan para bidadari setelah mati syahid dalam perang-perang suci (jihad) demi pahala di akhirat.Dan boleh jadi, siapa bisa menyangka, bahwa dengan kesamaan ini maka akan memudahkan kaum Muslim fundamentalis akan bersatu dengan kaum Jesuit yang juga fanatik dalam membela ajaran-ajaran Katholik termasuk paham atau dokrin Purgatori dalam menyatukan visi dan misi dalam menumpas para pemelihara Sabat di akhir zaman.Ellen G. White menegaskan sejarah penganiayaan di gereja mula-mula dan abad pertengahan akan berulang di akhir zaman, sebagai berikut: “Di bawah satu jubah kerajinan beragama, manusia, dipengaruhi oleh roh Setan, sudah menciptakan siksaan-siksaan yang paling kejam bagi sesama mereka manusia, dan sudah menimbulkan penderitaan-penderitaan yang paling mengerikan ke atas mereka.Setan dan agen-agennya masih memiliki roh yang sama; dan sejarah masa lalu akan diulangi pada masa kita saat ini.”{Review and Herald, 18 Maret 1884, parag. 8-9}. Boleh jadi, modus operandi dalam penangkapan, pengadilan dan pemenjaraan dan hukuman mati bagi para pemelihara hari Sabat yang dilakukan oleh para Inkuisitor di akhir zaman akan berbeda dengan apa yang terjadi pada abad-abad pertengahan, tetapi penyiksaan-penyiksaan selama saat penganiayaan bertameng agama itu sama-sama bertujuan hendak melemahkan dan menawarkan iman yang dianut mereka yang akan dianggap bidat dan mereka akan berupaya dengan berbagai cara membuat para pemelihara Sabat akan menyangkal imannya. Untuk itu Yesus memberanikan setiap umat Tuhan, para pemelihara Sabat di akhir zaman saat menghadapi badai penganiayaan dengan perkataan-perkataan sebagai berikut: • Matius 10:28 “Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.” • Lukas 12:4 “Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi.” Bersambung… Cerita Untuk Anak The Tummy-ache Sakit Perut By Jeannette Pelton, Diterjemahkan oleh Max Kaway. Ibu! , Teriak Maria . Ibu! hari sudah larut malam seakan-akan Maria menelepon dari tempat tidurnya . Perut saya sakit . Ibunya kemudian masuk ke kamar tidur Maria dan menyalakan lampu . Di mana engkau merasa sakit? tanya Ibunya . Dia meraba kepalanya . Oh sayang, engkau mengalami demam, juga. Ibu meraba perut Maria. Oh Maria sebaikanya engkau segera di bawa ke klinik . Maria menangis dalam perjalanan ke dokter . Kepalanya terasa sakit seakan-akan ada benjolan di kepalanya, Maria hampir saja muntah dalam perjalanan. Akhirnya , mereka sampai di klinik dokter . lalu dia muntah. Perawat mendengar keterangan Ibunya dan membawa Maria kembali ke ruang pemeriksaan . Dokter mengambil darah dari lengannya . Maria merasa ketakutan, dia berusaha keras untuk tidak menangis Ibu memegang tangannya . Dokter tampak sangat serius. Saya khawatir Maria telah mendapat usus buntu. Dia memiliki usus buntu dan harus segera dibawa ke Rumah Sakit. Mungkin usus buntunya telah pecah dan kemudian dia bisa jauh lebih buruk . Dia bahkan bisa meninggal dunia . Saya sudah menelepon rumah sakit , dan mereka akan akan menunggu kalian. kata dokter. Ibunya membawa Maria ke mobil untuk segera ke rumah sakit . Mereka pergi ke ruang gawat darurat Seorang pria berpakaian hijau telah berada disana dan bertemu dengan mereka dan membawa segera Maria ke tempat tidur, Maria memegang tangan ibunya erat-erat. Aku takut , Ibu . Jangan pergi. Ibunya tersenyum . Engkau tidak perlu takut . Ingat apa yang Yesus katakan ? Aku akan memberikan malaikat-Ku untuk menjaga dirimu untuk membuat engkau tetap dalam keadaan aman . Malaikatmu ada di sini . Sebagian dari tubuhmu sedang sakit dan dokter perlu untuk menyembuhkannya. Engkau tidak akan merasakan apa-apa karena mereka akan memberikan obat sehingga engkau akan tertidur . Ketika engkau bangun , semuanya akan berakhir dan kita bisa segera pulang . Jangan takut . Mari kita berdoa sebelum engkau pergi dengan dokter . Maria melepaskan dan melipat tangannya dan menutup matanya . Yesus terkasih , tolong bantu para dokter membuat Maria baik lagi. Jangan biarkan dia terlalu takut dan jangan biarkan sakit terlalu banyak. Bantu dia untuk menjadi sangat berani . Terima kasih , Yesus . Amin . Ibu mencium Maria dan perawat mendorong maria ke ruang operasi. Keesokan harinya ketika Maria bangun , Ibu sedang menunggu di samping tempat tidur dengan boneka beruang yang baru dan lucu . Bagaimana perasaanmu ? tanya Ibunya . Maria berpikir sejenak . Aku haus . Perut saya tidak sakit lagi . Dokter mengatakan bahwa Ibu dapat membawa engkau pulang sore ini , ibunya memberikan air kepada Maria untuk diminum. Maria menatap perban di perutnya . Tampaknya begitu besar sehingga membuatnya merasa takut . Apakah aku memiliki lubang yang sangat besar di perutku ? bisiknya . Tidak, engkau tidak. Dokter mengeluarkan usus buntu dan menjahitnya kembali . Kita akan pergi ke Dr Hatton untuk mengeluarkan jahitannya akhir minggu depan . Kemudian hari itu , Maria dan Ibu pulang . Ibu Maria membawanya ke tempat tidur dan menyuruhnya untuk tidur siang sebentar, dia kemudian menyiapkan makan malam. Maria memejamkan mata tapi tidak bisa untuk tidur . Dia bertanya-tanya seperti apakah jahitan itu? . Dia bertanya-tanya apakah ia mengangkat tepi perban , dia bisa melihat jahitan ? Sama seperti ia akan mencobanya, ibu kembali masuk Ibu pikir engkau mungkin ingin beberapa jus apel , katanya sambil tersenyum . Ini akan menjadi sulit untuk tetap berada di tempat tidur selama beberapa hari , jadi ibu pikir engkau mungkin ingin menonton video tentang alam. Ibu sudah meminta adikmu untuk membawa beberapa video setelah pulang dari sekolah . Maria minum jus nya . Ibu mengamatinya sebentar . Apa yang terjadi ? Apakah kau terluka? Apakah itu merasa baik jika aku mengusap punggungmu? Ini hanya sedikit saja terasa sakit. Tapi ketika saya duduk saya merasa pusing . Sakit itu akan segera hilang. hal Ini biasanya terjadi setelah operasi . Ibu , mengapa ususku rusak ? Apa maksudmu ? Aku makan makanan yang baik , Aku tidur dan minum air secukupnya , dan semuanya , jadi mengapa usus buntuku rusak ? Ibu berpikir sejenak . Kau tidak melakukan sesuatu yang salah , kalau hal itu tidak mengganggumu . Kebiasaan kesehatan yang baik akan membantumu tetap sehat dan membantumu terhindar dari sakit , tapi kadang-kadang hal ini terjadi hanya karena dosa . Tidak ada sesuatu yang dapat engkau lakukan tentang hal itu , kecuali mengurus diri sendiri dan memberikan hidupmu kepada Yesus . Dia yang memberikan kekuatan untuk melawan penyakit dan menjadi bahagia . Berapa lama lagi akan menjadi lebih baik? Pada hari Sabat ,engkau harus mampu untuk bangun dan keluar dari tempat tidur . Selama duah hari kemudian engkau belum bisa pergi ke gereja minggu ini , tetapi engkau akan pergi pada minggu depan . Ibu akan menelepon gurumu dan katakan padanya Apapun yang dia ingin mengirimkan padamu. , adikmu dapat membawanya . Dalam tiga minggu , engkau bahkan tidak akan tahu engkau telah sakit , kecuali bahwa engkau akan memiliki bekas luka kecil pada usus buntu Akan selalu ada ? Ya, itu akan hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu , tetapi akan tetap ada . Maria berpikir sejenak . Mengapa Yesus tidak menghentikan sakit dari perutku? Tapi Dia , jawab Ibu . Yesus membantu dokter tahu bagaimana membuatmu lebih baik . Dan Dia membuat tubuhmu bisa menjadi lebih baik lagi. Ada sedikit sel darah putih bekerja keras untuk membunuh kuman yang mungkin telah masuk ke luka . Ada sel-sel lain yang tugasnya adalah untuk memperbaiki kulit dan otot , dan sel-sel darah merah yang dibuat dalam tulangmu. Yesus telah membuat seluruh tubuhmu sedemikian rupa indah dan dapat memperbaiki dirinya sendiri . Kadang-kadang membutuhkan bantuan , seperti ketika dokter membantumu dengan mengambil bagian yang rusak dari dalam tubuhmu , tetapi sebagian besar waktu tubuhmu bekerja dengan sangat baik . Itulah mengapa penting untuk merawat tubuh dengan makan makanan yang baik , dan berolahraga , dan istirahat, dan minum banyak air . Jika tubuhku, semua sel-sel tubuh bekerja , itu akan membuat mengantuk , kata Maria . Aku pikir aku sudah bisa tidur siang sekarang . Bagus . Ketika adikmu pulang sekolah, kalian berdua bisa menonton video sementara ibu selesai membuat makan malam. Ibu tersenyum dan menarik tirai kamar kembali. Jika engkau butuh sesuatu, panggil saja ibu . Ibu akan meninggalkan pintu terbuka . OK , Ibu . Selamat tidur , Maria . “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? 1 Kor. 6:9 Sumber: Making Families Whole: Family Ministries Planbook. Silver Spring, MD; Department of Family Ministries, General Conference of Seventh-day Adventists, 1995. Inpirational Story AKSI DAN REAKSI Oleh : Bredly Sampouw Suatu ketika, Guru Zen Foyin sedang minum teh bersama Su Dongpo, seorang pejabat tinggi dan juga penyair di sebuah kedai makan. Anehnya, seorang pelayan di kedai tersebut melayani keduanya secara berbeda. Guru Zen dilayani layaknya pelanggan pada umumnya, sedangkan Su dongpo dilayani secarta istimewa. Su Dongpo merasa kurang nyaman diperlakukan istimewa seperti itu. Ia pun berkali-kali mendesak pelayan tersebut agar mau memberikan pelayanan istimewa juga kepada Guru Zen. Namun, pelayan itu sama sekali tidak menanggapi desakannya. Usai minum teh, Guru Zen membayar sesuai harga minuman yang sudah dipatok kedai tersebut. namun, sebelum beranjak pergi, guru Zen dengan sikapnya yang ramah menyempatkan diri memberikan uang tambahan atau sering disebut uang tip kepada pelayan yang melayaninya tadi. Tak urung, sikap Guru Zen mengundang tanya dalam benak Su Dongpo. “Ehmmm, sikap pelayan tadi kurang baik bukan?” tanya Su Dongpo ragu. “Ya, betul. Boleh dibilang sikapnya terlalu materialistik dan kurang menyenangkan,” kata Guru Zen merinci. “Lalu, mengapa Guru memberi tip kepadanya?” sergah Su Dongpo bingung. Guru Zen tersenyum, kemudian berkata singkat dan tegas, “Kalau memang ia seperti itu, lalu mengapa harus dia yang menentukan sikap saya.?” Inspirasi Untuk Direnungkan : Saat Anda diperlakukan buruk oleh orang lain, apa yang biasanya Anda perbuat? Apakah ada perasaan puas yang membuncah dalam hati Anda saat Anda berhasil menyamakan skor? Atau ada sedikit perasaan bersalah, mengapa anda membalas kejahatan dengan kejahatan? Untuk Dilakukan : “Kalau kami dimaki, kami memberkati; kalau kami dianiaya, kami sabar.” 1 Korintus 4 : 12b Kita memang tidak bisa mencegah orang sulit menyulitkan kita, tetapi kitak tidak perlu mempersulit diri kita sendiri dengan membalasnya bukan! Janganlah cara kita bertindak merupakan pantulan kekesalan kita pada orang lain, nilailah seberapa jauh pengaruhnya apa yang dibuat orang kepada kita lebih dahulu, dari pada buang-buang energi gara-gara ulah orang kecil dengan perbuatan kecil! Jadi, janganlah kita membalas hal-hal kecil yang membuat kita stress saja. Bertindaklah sesuai nilai yang kita dapat, saat nilainya yang rendah anggaplah hal ini masalah sepele saja, tetapi ketika hal itu melibatkan prinsip dan martabat kita, barulah kita beresponf sesuai perbuatan. Banyak orang yang bertindak tanpa pikir panjang, dimana sebenarnya tindakan kita itu tidak membawa faedah. “Berpikir sebelum berbuat”
Posted on: Sat, 09 Nov 2013 16:26:42 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015