Antara Timnas U-23 Dengan Juniornya U-19 Oleh: Frans Az | - TopicsExpress



          

Antara Timnas U-23 Dengan Juniornya U-19 Oleh: Frans Az | Keberhasilan majunya Indonesia U19 kesemifinal timnas U-19 di Piala AFF 2013, namun berita keberhasilan tersebut sudah banyak diposting oleh teman-teman admin lainnya, bahkan dari beberapa sisi pembahasannya. Kalau begitu, lebih baik beralih ke timnas U-23 saja yang miskin pemberitaan yang kebetulan sedang melakukan persiapan akhir untuk pertandingan pertama melawan Maroko nanti malam jam.20.15 WIB. Sebelum terjun di ISG 2013 di Palembang, skuad asuhan Rahmad Darmawan ini telah melakukan tiga kali uji coba dengan pemain yang berbeda, dari tiga kali uji coba yang dilakukan timnas U-23 tersebut, skuad asuhan RD ini belum menunjukkan hasil yang positif, terutama minimnya gol yang dicetak oleh Pendekar Longpass Egi Melgiansyah dkk. Lebih memprihatinkan dari 3 penyerang timnas U-23, belum satupun ada yang mencetak gol kegawang lawan padahal sudah di perkuat oleh penyerang berbahaya dunia maya Syamsir"tweet"Alam, hal tersebut menjadi PR yang wajib dipecahkan oleh pelatih, karena barisan penyerang tugasnya menjaringkan bola kegawang lawan. Bagaimana perbedaannya dengan timnas U-19? Dari 5 kali pertandingan dipenyisihan grup dengan 3 kali menang, 1 kali seri dan 1 kali kalah, timnas U-19 berhasil menjaringan 12 gol kegawang lawan, dengan jumlah tersebut tim yang dilatih Indra Syafrie ini menghasilkan rata-rata 2,40 gol dalam setiap pertandingan. Sementara timnas U-23 dengan 3 kali uji coba hasilnya masing-masing menang 1 kali, kalah 1 kali dan seri 1 kali, baru berhasil mencetak 2 gol saja, artinya rata-rata gol yang dicetak tim asuhan Rahmad Darmawan ini hanya 0,67 gol per pertandingan, raihan gol tersebut kalah jauh dengan juniornya U19 yang saat ini sedang melakukan persiapan untuk melawan Timor Leste di semifinal Piala AFF U-19 2013. Mengapa rata-rata gol timnas U-23 kalah jauh dari juniornya U-19? Tentunya bila dicari dimana telak permasalahannya, masing-mesing pemerhati bola termasuk member bola ini mempunyai beragam argument, tentang apa yang terjadi terhadap timnas U-23 sehingga mempunyai persoalan dalam urusan menjebol gawang lawan, namun admin mempunyai beberapa alasan sebab akibat minimnya raihan gol dari tim asuhan Rahmad Darmawan ini, khususnya dari barisan penyerang. Tak dapat dipungkiri persiapan yang dilakukan timnas U-23 sangat mempengaruhi kesolidan tim yang berimbas minimnya kerjasama antar pemain ataupun antar lini, hal sebaliknya terhadap timnas U-19, walaupun pesoalan kerjasama tim sempat terjadi ketika melawan Vietnam dan Malaysia, hanya terjadi dibabak pertama saja, selanjutnya dibabak kedua kembali terlihat kekompakan tim. Dari segi pemain yang dipanggil juga rata-rata mempunyai kualitas yang hampir sama, pemain U-23 dan U-19 sama-sama mempunyai pemain yang bisa membawa bola melewati 1 hingga 2 pemain lawan. Perbedaannya adalah pemain timnas U-23 kurang tepat dalam menggunakan keahliannya, kapan saat membawa bola, kapan bola harus diberikan ketemannya, sebaliknya di U-19 karena sudah terjalin komunikasi yang baik, pemain bisa menempatkan waktu yang tepat dalam membawa bola. Ini mungkin yang agak krusial yakni pemain jederal lapangan tengah, dalam 3 kali uji coba timnas U-23, pelatih RD sudah sering mencoba pemain lapangan tengah Jendral Long Pass Egi Melgiansyah yang ditugaskan sebagai pengatur ritme tim. Imbasnya pemain-pemain U-23 lebih banyak bermain sendiri-sendiri. Sementara untuk U-19, pelatih Indra Syafrie sudah menemukan sosok tersebut yakni Evan Dimas, pemain satu ini memang mempunyai skil diatas rata-rata, sehingga permainan Evan Dimas bisa menentukan berjalan tidaknya strategi pelatih. Karena tidak ada sosok pemimpin ditimnas U-23 pula, tidak salah kalau Rahmad Darmawan berencana ingin mencoba atau membawa Evan Dimas di Sea Game nanti itupun kalo R"desersi"D tega menyingkirkar anak emas pendekar long pass dan binaan bakrie seperti Pellu,Betul tidak?
Posted on: Thu, 19 Sep 2013 11:28:07 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015