Asesoris sumbu kompor tembus pasar luar negeri... Mulanya Rizky - TopicsExpress



          

Asesoris sumbu kompor tembus pasar luar negeri... Mulanya Rizky Danastri, pemilik Kimi Accessories, hanya senang membuat dan mendesain berbagai jenis aksesoris, seperti kalung, anting, cincin, gelang, dan lain-lain, untuk kebutuhan sendiri. Namun pada tahun 2010, keluarganya yang memiliki Yayasan Danastri Kusuma, meminta Rizky untuk turut membantu yayasan yang peduli dalam bidang pendidikan tersebut agar tetap bertahan. Akhirnya Rizky dan keluarganya terpikir untuk mengajak orang-orang yang berada di yayasan untuk mengisi waktu luang dengan membuat berbagai perhiasan yang semua proses pengerjaannya menggunakan tangan. Rizky yang kala itu tengah menyelesaikan tugas akhir kuliah di Universitas Indonesia (UI), lebih memfokuskan diri untuk memberikan arahan desain dan proses pengerjaannya dibantu dengan saudara lainnya. Sementara pemasaran aksesoris yang ternyata mulai banyak peminatnya tersebut, dilakukan oleh saudaranya yang lain melalui jejaring sosial dan website secara online. Setelah kondisi ekonomi Yayasan Danastri Kusuma stabil, akhirnya produk aksesoris yang diberi nama Kimi Accessories itu dikelola oleh Rizky, sementara yayasan yang berada di Jakarta tersebut sepenuhnya kembali hanya bergerak dalam bidang pendidikan. “Ketika saya sudah selesai kuliah, pengelolaan dilakukan saya sendiri. Begitupun saat mengikuti berbagai pameran dan bazaar, juga penjualan di website,” tutur perempuan kelahiran 24 tahun silam ini kepada Indonesia Kreatif saat ditemui di Jawa Barat Expo Tourism and Craft 2013, Graha Manggala Siliwangi, Bandung, beberapa waktu lalu. Bahan Sumbu Kompor Selain menggunakan material yang sudah biasa digunakan untuk membuat perhiasan, seperti manik-manik, batu-batuan, besi, dan kain perca, Rizky bereksplorasi menggunakan sumbu kompor untuk membuat kalung dan gelang. Penggunaan sumbu kompor tersebut bukan tanpa alasan. Di kawasan tempat tinggal Rizky, yaitu Jagakarsa, Jakarta Selatan, banyak perajin yang memproduksi sumbu kompor. Tetapi karena pada tahun 2010, pemerintah melakukan konversi minyak tanah ke gas LPG, mereka tidak lagi dapat memasarkannya karena masyarakat banyak yang tidak memakai kompor minyak tanah. Akhirnya Rizky pun mengubah sumbu kompor tersebut dengan sentuhan yang kreatif tanpa terlihat bahan aslinya menjadi perhiasan yang cantik untuk digunakan perempuan dalam menunjang penampilannya. Hasil produksi Kimi Accessories tidak hanya diminati oleh pecinta aksesoris di Tanah Air, tetapi telah memasuki pasar luar negeri, seperti Argentina, Korea Selatan, Jerman, dan Amerika Serikat. “Sampai sekarang aksesoris yang terbuat dari sumbu kompor masih tetap banyak peminatnya. Dalam membuat aksesoris tersebut bahan yang digunakan 80-90 persen berasal dari dalam negeri,” tutur Rizky seperti dikutip indonesiakreatif.net. Aksesoris yang dibuat Rizky ditujukan untuk kalangan remaja sampai dengan dewasa, dengan berbagai tema, mulai dari etnik, simpel, dan glamor. Di samping itu aksesoris berupa kalung, anting, cincin, gelang, scarf, bros, dan aksesoris rambut yang dihasilkan, bisa disesuaikan berdasarkan waktu dan kesempatan acara yang akan dihadiri. Ada aksesoris simpel yang dapat digunakan untuk kegiatan sehari-hari, yang sedikit glamor maupun etnik untuk mempercantik penampilan di kesempatan istimewa, atau pun aksesoris bertaburan batu-batu perhiasan dan manik-manik untuk pesta. Harga untuk aksesoris tersebut bervariasi, mulai dari Rp 80.000 ke atas. Rata-rata Kimi Accessories memproduksi 1.000-3.000 pcs aksesoris per bulan, dengan dibantu oleh 3-8 pegawai dan beberapa pegawai lepas, tergantung pada jumlah pesanan aksesoris yang dibuat. “Bahkan dalam sebulan bisa juga ada pesanan di atas 5.000 pcs pesanan dari dalam dan luar negeri,” katanya. Rizky mengaku hambatan dalam menekuni bidang industri kreatif ini, yaitu terlalu banyaknya orang yang tidak menghargai hasil karya cipta orang yang pertama membuatnya, dengan meniru produk yang dibuatnya. “Hambatan di dunia fashion, termasuk aksesoris, adalah plagiarisme. Tapi hal itu justru mendorong saya untuk lebih kreatif lagi. Barang-barang aksesoris yang impor dari Cina juga mematikan harga lokal,” sambungnya. Untuk waktu yang akan datang, Rizky berharap Kimi Accessories tersebar di seluruh dunia, dan bisa membuka cabang penjualan langsung di Amerika Serikat. Sampai sekarang selain penjualan secara online dan membuka toko di Mall of Indonesia Kelapa Gading Jakarta, Kimi Accessories sering mengikuti berbagai bazar dan pameran, baik berskala regional, nasional, dan internasional.
Posted on: Wed, 02 Oct 2013 07:44:34 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015