Beberapa usaha yang dilakukan untuk memindahkan makan nabi - TopicsExpress



          

Beberapa usaha yang dilakukan untuk memindahkan makan nabi muhammad tapi selalu gagal. Orang kafir membuat beberapa skenario untuk memindahkan jenazah Nabi Muhammad SAW dan dua orang sahabatnya yang dimakamkan di Madinah. Syekh Abduk Haq (wafat tahun 1052 H) telah menerangkan tiga skenario utama seperti dilaporkan oleh para ulama terdahulu. Skenario pertama. Telah dilaporkan oleh Ibn Najjar di dalam bukunya “Sejarah Baghdad”. Antara tahun 386 – 411 H, Fatimi dan Madinah diatur di bawah pengaturan penguasa Mesir. Ia mencoba memindahkan jenazah Kanjeng Nabi dan dua sahabatnya dari Madinah ke Mesir untuk mengalihkan perhatian masyarakat dari Madinah ke Mesir. Ia membangun sebuah bangunan yang sangat megah untuk beristirahatnya para jenazah tersebut. Ia mengirim Abu Al Fatuh ke Madinah untuk menyelesaikan rencana kotor ini. Ketika Al Fatuh tiba di Madinah, penduduk Madinah mengetahui skenario ini. Penduduk sangat marah dan akan membunuh Al Fatuh dan pengawalnya. Al Fatuh sangat ketakutan dan berkata tak akan melanjutkan rencana kotornya. Saat itu Madinah disapu badai besar. Kesempatan tersebut dimanfaatkan Al Fatuh melarikan diri dari Madinah. Penguasa Mesir berusaha untuk kedua kalinya dan gagal lagi. Kedua usaha tersebut dilakukan antara tahun 386 – 411 H. Skenario kedua. Adalah Sultan Nuruddin Zanki penguasa Syiria yang bermimpi bertemu Kanjeng Nabi sebanyk tiga kali. Kanjeng Nabi menunjuk dua orang laki-laki yang berdiri di sana dan meminta sultan untuk membantunya dari kejahatan kedua lelaki tersebut. Sultan Nuruddin Zanki pun pergi ke Madinah. Di sana ia bertemu dengan dua orang Maroko, yang wajahnya sama dengan yang dilihat di mimpinya. Sultan memaksa kedua orang tersebut untuk berterus terang kepadanya apa yang mereka lakukan di Madinah. Awalnya mereka bilang sedang melaksanakan ibadah haji, namun Sultan tak percaya. Akhirnya kedua orang tersebut mengaku kalau mereka dikirim ke Madinah untuk memindahkan jenazah Kanjeng Nabi dengan cara menggali terowongan. Ketika mereka mencapai dekat makam Kanjeng Nabi, kilat dan petir menyambar di dekat mereka. Gempa bumi juga mereka rasakan. Mereka pasrah ketika Sultan menangkap mereka dan memancung kepala mereka. Skenario ketiga. Tabri seorang sejarawan yang terkenal telah menyebutkan di dalam bukunya “Riyad Nadrah” sebuah kisah tentang beberapa orang datang ke Madinah untuk memindahkan jenazah Abu Bakr dan Umar. Mereka membawa banyak hadiah untuk Gubernur Madinah saat itu. Karena mendapatkan hadiah yang sangat banyak, Gubernur menyetujui rencana mereka. Ia memerintahkan kepada kepala penjaga Masjid Nabawi untuk membukakan pintu bagi mereka. Penjaga Masjid Nabawi melihat ada sekitar empat puluh orang dengan peralatan menggali dan memotong di tangan mereka. Orang-orang tersebut terburu-buru ke arah Ruang Suci. Ketika mereka belum sampai dekat mimbar masjid, tanah yang mereka injak merekah dan menelan mereka semua, termasuk perkakas yang mereka bawa. Penjaga masjid melaporkan kepada Gubernur peristiwa aneh tersebut. Gubernur melihat rekahan tanah dan berkata kepada penjaga agar jangan menceritakan peristiwa tersebut kepada orang lain.
Posted on: Sat, 10 Aug 2013 03:27:38 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015