CDH Sebening Embun ( part 20 ) . . . . . . . . . . .. . . jangan - TopicsExpress



          

CDH Sebening Embun ( part 20 ) . . . . . . . . . . .. . . jangan jadi pembaca gelap . . . . .. . . . . . no copast!! hargai yang mikir! . . . . . . . . maaf typo bertebaran . . . . . . . . . happy reading all . . . . . . . . . “Hey, loe kenapa?” Tegur Esty. “Itu, disana ada...............................” . . . . . . . . . . . . . . Part 20 “Itu, disana ada kakak gue..” Ucapmu sambil menunjuk meja di ujung. “Ohh..itu kakak loe, tapi dia sama siapa tuh? Kok kayaknya gue kenal.” Ucap Esty. “Gue juga gak tau, tapi gue kayak kenal sama tu cewek.” Ucapmu. Kamu berjalan mendekati meja kakakmu. “Kak Gevan..” “(NK)..ngapain kamu disini?” Tanya kakakmu. “Aku lagi jalan sama temen, kakak sendiri lagi ngapain?” Tanyamu. “Lagi ketemu sama temen.” Ucap Gevan. Gadis yang duduk di depan Gevan membalik badannya. “Hany..??!” “(NK)..” “Loe kenal sama kak Gevan?” Tanyamu. “Gevan itu temen gue..” Ucap Hany. “Gevan...!” Kamu berbalik tubuh untuk melihat siapa yang menyerukan nama kakakmu, ternyata mereka adalah sahabat-sahabatmu. Gevan yang melihat sahabatmu langsung pergi dengan tergesa-gesa sambil menggandeng Hany. “Kak Gevan!! Mau kemana??” Kamu mengejar Gevan tapi Gevan sudah berlalu begitu cepat. “Kalian kenal sama Kak Gevan?” Tanyamu pada sahabat-sahabatmu. “Gevan..??! Siapa sih anak di sekolah yang gak kenal sama Gevan Pradana.” Ucap Dey. “Emang kakak gue kenapa? Kok terkenal di sekolah, perasaan kakak gue gak pernah sekolah disitu.” “Gevan memang gak pernah sekolah disitu. Tapi Gevan itu mantannya Hany..” Ucap Esty. “Jadi kak Gevan itu mantannya Hany??” Tanyamu tak percaya. “Iya. Dan menurut gue hubungan loe sama Dicky itu bakalan terancam.” Ucap Nadia. “Terancam?? Maksud loe??” “Ya Gevan itu adalah musuh bebuyutan Dicky. Dan mereka gak akan pernah berdamai..” Lanjut Nadia. “Waduhh..gawat dong.” “Ya memang gawat..” Ucap Dey. *************** Gadis ini tengah sibuk memasukan kotak bekal ke dalam tas kecil berwarna biru, ia sangat berharap kekasihnya menyukai masakan buatannya sendiri. Gadis ini adalah Wina, ia baru saja selesai memasak makanan favorit Rafael. Setelah selesai menata bekal tersebut dengan rapi Wina segera menuju garasi untuk mengeluarkan mobil dan segera melajukannya menuju rumah Rafael. Tak sampai 30 menit mobil Wina telah terpakir di depan rumah Rafael, para satpam yang melihat kedatangan Wina langsung membukakan gerbang. “Rafaelnya ada pak?” Tanya Wina pada salah satu satpam rumah Rafael. “Ada non, silahkan masuk pintunya gak ditutup kok.” Ucap satpam itu ramah. “Ya udah, makasih banyak ya pak.” “Iya sama-sama..” Wina memasuki pintu rumah Rafael yang tidak tertutup. Memang telah menjadi kebiasaan untuknya langsung masuk saat pintu dibuka karena Rafael sendiri yang meminta. Wina mengedarkan pandangannya di rumah Rafael, terlihat sangat sepi dan tak berpenghuni. Wina melangkahkan kakinya menuju ruang tengah, tempat dimana biasanya Rafael menghabiskan waktu luangnya. Ternyata Rafael sedang duduk santai di ruang tengah dengan kedua orang tuanya dan seorang gadis yang tidak Wina kenal. “Gimana hubungan kalian? Lancar kan?” Tanya om Jodhi pada Rafael dan gadis itu. “Lancar pa, malahan makin mesra.” Ujar Rafael sambil merangkul gadis itu dengan mesranya. “Bagus kalau begitu. Lalu bagaimana dengan Wina?” Tanya om Jodhi lagi. “Kalau sama Wina sih lancar aja pa, mungkin kita bakal dapetin aset-aset Permata group secepat mungkin.” Ucap Rafael sambil tersenyum sinis. “Bagus...kamu harus terus mendekati Wina karena dia adalah satu-satunya pewaris Permata group dan setelah kamu berhasil mengambil alih aset-asetnya kamu bisa langsung menikahi Dhena.” Rafael dan gadis yang bernama Dhena tersebut tersenyum sumringah memperlihatkan deretan gigi-gigi putihnya, sedangkan Wina??, dia hanya bisa mematung mendengarkan percakapan itu. Dia tidak menyangka, ternyata selama ini Rafael hanya menginginkan hartanya yang di wariskan dari perusahaan milik kedua orang tuanya. “Rafael......” Rafael menoleh ke arah belakang, terlihat kekasihnya yang tengah berdiri mematung sambil berlinang air mata. “Wi..Wina..” “Aku gak nyangka ya kamu tega sama aku, jadi selama ini kamu pacaran sama aku Cuma untuk harta??? Iya??!” “Kamu ngomong apa sih? Aku gak ngerti.” Ucap Rafael pura-pura tidak tau. “Aku denger semuanya....aku bener-bener kecewa sama kamu Raf.” “Wina please dengerin aku dulu..” “Apa yang mau kamu jelasin lagi? Semua sudah jelas. Ini aku masakin buat kamu, aku kira kamu akan makan makanan ini dan menilai ini enak atau gak. Tapi ternyata..,, aku salah.” Ucap Wina sambil menyodorkan bekal makanan yang dibawanya dari rumah. Rafael menatap bekal makanan itu dengan perasaan yang tak menentu. “Sampai jumpa....” Wina berlari meninggalkan Rafael yang mematung. Rafael menatap kepergian Wina dengan perasaan bersalah. Entah kenapa Rafael merasa begitu bersalah pada Wina, padahal niat awalnya hanyalah mengambil aset-aset keluarga Wina dan meninggalkan Wina begitu saja. “Raf, kamu gak papa kan?” Tanya Dhena sambil menyentuh pundak Rafael. “Aku gak papa..” **************** Kamu memasuki rumahmu sambil bersenandung kecil dengan santainya, dibalik perilakumu yang santai itu tersimpan perasaan was-was jika Gevan mengetahui hubunganmu dengan Dicky. “(NK)..” “Ada apa lagi kak?” Tanyamu. “Sini loe..” “Hufftt...” Dengan malas kamu menghampiri kakakmu yang ada di ruang tengah. “Ada apa?” Tanyamu sambil duduk di sofa dekat dengan Gevan. “Gue mau tanya sama loe..” “Tanya apa?” “Loe pacaran kan sama Dicky?” Tanya Gevan dengan geram. “Kalo iya emang kenapa?” Jawabmu dengan santai. “Putusin dia sekarang..” “Hah?? Putusin?? Gak mau! Gue gak akan pernah mutusin Dicky!” Bentakmu. “Oh, loe berani ya sama gue??! Sejak kapan loe jadi pembantah kayak gini?? Ini pasti gara-gara Dicky yang bawa dampak negatif buat pikiran loe!” Ucap Gevan dengan nada tinggi. “Jangan bilang loe ngelarang gue buat pacaran sama Dicky karena Dicky itu musuh bebuyutan loe!! Gue gak peduli siapa itu Dicky yang gue peduliin sekarang adalah perasaan gue!” “Perasaan?? Loe bilang perasaan?? Tau apa loe tentang perasaan?? Loe itu masih kecil! Loe juga baru tau rasanya pacaran!” “Terserah loe mau ngomong apa! Gue tetep gak akan mutusin Dicky sampai kapan pun! Titik!” Kamu melangkah menuju kamarmu dengan perasaan geram. Ingin sekali kamu mancakar muka Gevan hingga babak belur. Tega sekali dia pada adik semata wayangnya.??!! “Gue akan buat loe putus dari Dicky!” “Terserah apa kata loe!” Secara bersamaan tedengar juga pintu di tutup dengan keras. “Lihat aja loe..gue bakal balas dendam....” . . . . . . . . . . . . . maaf ya kalo makin gaje dan ngebosenin :( adm3.inggar add : Inggar Sinta Shopisticated Agents go follow : @inggar_sinta makasih udah mau baca :) i hope you like this ;)
Posted on: Thu, 01 Aug 2013 15:36:28 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015