Daily News 29 Oktober 2013 • Dollar Beranjak Naik Menjelang - TopicsExpress



          

Daily News 29 Oktober 2013 • Dollar Beranjak Naik Menjelang Rapat FOMC. Kendati mengalami kenaikan, Dollar AS masih tertahan tidak jauh dari level terendah sejak November 2011 versus Euro di tengah spekulasi bahwa Federal Reserve masih akan mempertahankan kebijakan moneter ultra-longgar dalam rapat pekan ini dan beberapa bulan ke depan. Sementara investor terlihat enggan untuk mendorong Euro lebih tinggi seiring meningkatnya kekhawatiran bahwa ECB mungkin akan segera mencoba untuk menekan nilai tukar mata uang menyusul beberapa data ekonomi Jerman yang buruk baru-baru ini. • Sterling Terpukul Oleh Laporan CBI. Sterling merosot terhadap Dollar AS pasca laporan Confederation of British Industry menunjukkan keseimbangan penjualan ritel dalam survey perdagangan distributif anjlok menjadi +2 pada bulan Oktober dari +34 pada bulan September. Selain jauh lebih lemah dari ekspektasi +33, kejatuhan tersebut juga memacu kekhawatiran tentang keberlanjutan pemulihan Inggris. • Komentar BoJ Iwata Melukai Yen. Yen melemah untuk 3-sesi beruntun terhadap Dollar AS pasca Deputi Gubernur Bank of Japan, Kikuo Iwata, menegaskan komitmen bank sentral dalam mempertahankan kebijakan pelonggaran moneter. BoJ diperkirakan masih akan melanjutkan program pembelian obligasi lebih dari ¥7 trilyun ($71,7 milyar) per bulan sebagai upaya mengakhiri deflasi. Analis memperkirakan Yen akan menutup tahun 2013 di kisaran $100. • Pending Home Sales AS Anjlok Paling Banyak Dalam 3 Tahun. Jumlah kontrak untuk membeli rumah tangan kedua di AS dirilis lebih rendah dari perkiraan, penurunan selama 4 bulan berturut-turut, seiring kenaikan suku bunga kredit perumahan memperlambat momentum pasar perumahan. Idneks pending home sales anjlok sebesar 5.6%, melampaui perkiraan ekonom dan penurunan terbesar dalam lebih dari 3 tahun, setelah turun sebesar 1.6% di bulan Agustus lalu, menurut National Association of Realtors. Indeks turun ke level terendah tahun ini. • Asia Berharap Fed Akan Pertahankan Stimulus. Bursa saham Asia menguat seiring merebaknya harapan bahwa bank sentral AS akan mempertahankan stimulus moneternya pada pertemuan minggu ini. Nikkei rally, ditopang oleh pelemahan yen yang diharapkan dapat memperbaiki daya saing eksportir Jepang. Kospi menguat setelah naiknya sentimen konsumen Korea Selatan isyaratkan membaiknya outlook perekonomian terbesar No.4 di Asia tersebut. Hang Seng naik seiring berkurangnya kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan mulai kurangi program pembelian obligasinya pada tahun ini. • Wall Street Mix, S&P 500 Cetak Rekor Tinggi Baru. Wall Street ditutup mix pada hari Senin, seiring investor ragu untuk memasuki pasar menyusul sejumlah laporan earnings yang mix dan menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve. Dow Jones Industrial Average ditutup turun tipis, indeks bluechip diperdagangkan dalam range sempit 65 poin dan berada 1% dari level tinggi sepanjang masa. S&P 500 ditutup flat setelah sempat mencetak level tinggi sepanjang masa. Sementara Nasdaq ditutup di area negatif. • Emas Optimis Terhadap Keputusan the Fed. Emas ditutup naik tipis pada hari Senin, sempat menyentuh level tinggi 5 pekan setelah data ekonomi AS yang buruk menguatkan pandangan investor bahwa Federal Reserve akan mempertahankan kebijakan stimulus yang positif untuk emas pada pertemuan kebijakan pekan ini. Pending home sales anjlok sebesar 5.6% di bulan September, penurunan yang jauh melebihi perkiraan dan penurunan terbesar dalam lebih dari 3 tahun. The Fed memulai pertemuan kebijakan selama 2 hari pada hari Selasa dan diperkirakan untuk tetap mempertahankan stimulus pembelian obligasi pada laju 85 milyar dollar per bulan. Sebagian besar analis memperkirakan bank sentral akan menunda penarikan stimulus hingga Maret 2014. • Penurunan Output Libya Dongkrak Harga Minyak. Harga minyak naik tajam pada hari Senin, dengan minyak WTI ditutup dekat level $99 per barel setelah penurunan pada tingkat ekspor minyak Libia menghidupkan kembali kecemasan mengenai suplai minyak, sementara kenaikan pada output industri AS menguatkan harapan tingkat permintaan. Tingkat ekspor minyak mentah Libia telah turun ke level terendah dalam 6 pekan setelah operasi pada pelabuhan barat kota Zawia ditutup pada akhir pekan lalu. Saat ini Libia mengekspor kurang dari 250,000 barel per hari, menurut kalkulasi Reuters, dibandingkan dengan kapasitas lebih dari 1.2 juta barel per hari. • Vivendi Dan Lagardere Sepakat Atas Pembelian Saham Canal+. Vivendi telah mencapai kesepakatan untuk membeli saham sebesar 20% milik Lagardere pada operator televisi Perancis Canal+ senilai 1.03 milyar euro (1.41 milyar dollar), ucap perusahaan tersebut pada hari Senin. Kesepakatan ini mengakhiri persaingan antara dua grup media Perancis, mencapai kesepakatan harga setelah mediasi hukum yang dimulai bulan Mei lalu. Lagardere menghargai sahamnya pada Canal+ France senilai 1.15 milyar euro, sementara Vivendi meyakini saham tersebut bernilai 800-900 juta euro, menurut sumber yang mengetahui situasi tersebut. • Earnings Apple Lampaui Ekspektasi, Namun Sahamnya Anjlok. Hasil earnings dan pendapatan Apple melebihi estimasi pada hari Senin, meski sahamnya anjlok tajam pada perdagangan pasca penutupan. Apple melaporkan earnings kuartal keempat sebesar $8.26 per lembar saham, turun dari $8.67 per lembar saham setahun lalu. Pendapatan naik menjadi 37.5 milyar dollar dari 35.97 milyar dollar setahun lalu. Analis memperkirakan Apple untuk melaporkan earnings sebesar $7.96 per lembar saham pada pendapatan senilai 36.93 milyar dollar. dewatrading
Posted on: Mon, 28 Oct 2013 23:39:56 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015