Dalam sebuah penggalan doa indah, doa kegalauan dan kesedihan yang - TopicsExpress



          

Dalam sebuah penggalan doa indah, doa kegalauan dan kesedihan yang dicontohkan Rasulullah shalallahu ‘alayhi wa sallam, terdapat kata رَبِيعَ , atau musim semi, spring.. أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي وَنُورَ صَدْرِي وَجِلَاءَ حُزْنِي وَذَهَابَ هَمِّي “agar Engkau jadikan Al-Qur’an sebagai ‘musim semi‘ hatiku, cahaya bagi dadaku dan pelipur kesedihanku serta pelenyap bagi kegelisahanku..” جعله ربيعاً له لأن الإنسان يرتاح قلبه في الربيع نت الأزمان, و يميل إليه, و يخرج من الهم و الغم, و يحصل له النشاط و الابتهاج و السرور. ..Dijadikan musim semi baginya, karena manusia akan merasa senang hatinya ketika datangnya musim semi dan hati akan selalu cenderung kepadanya; Keluar dari berbagai macam duka dan nestapa, sehingga menemukan semangat , kebahagian dan kesukariaan.. Imam Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah dalam salah satu kitabnya, Al Fawaaid ketika membahas tentang doa ini berkata, bahwa رَبِيعَ adalah hujan yang menghidupkan bumi. Al-Qur’an diserupakan dengan hujan yang menghidupkan bumi karena Al-Qur’an menghidupkan hati. Allah juga menyerupakan Al-Qur’an dengan cahaya. Doa diatas memadukan dua hal, yaitu menghidupkan hati dengan curah hujan Al-Qur’an dan menyinari dadanya dengan cahaya Al-Qur’an sehingga berkumpullah dalam hatinya kehidupan dan cahaya. Jika hatinya hidup, maka akan mudah baginya menghidupkan anggota badan lainnya. Kesedihan, dukacita, dan kesengsaraan sifatnya bertentangan dengan kehidupan dan cahaya hati. Karena itu, semuanya bisa dihilangkan dengan Al-Qur’an dan tidak akan kembali lagi. Sedangkan jika kesedihan itu dihilangkan dengan sesuatu yang lain seperti kesenangan, keduniaan, pangkat dan jabatan, istri, anak dan sebagainya, kesedihan itu akan datang kembali jika kesenangan dan lain lain itu hilang. ——————————————————————– Doa diatas juga merupakan anjuran tersirat, bahwa ketika sedih, tidak cukup dengan membaca doa diatas, tapi juga dengan membaca AlQur’an. Bagaimana doa bisa terkabul dalam keadaan kita tidak membaca Alqur’an padahal kita sedang meminta Alqur’an menjadi penyejuk hati? Ibarat mengharap kebaikan obat tanpa meminumnya.. *** اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ أَمَتِكَ نَاصِيَتِي بِيَدِكَ مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي وَنُورَ صَدْرِي وَجِلَاءَ حُزْنِي وَذَهَابَ هَمِّي “Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba laki-laki-Mu, dan anak hamba perempuan-Mu. Ubun-ubunku berada di tangan-Mu. Hukum-Mu berlaku pada diriku. Ketetapan-Mu adil atas diriku. Aku memohon kepada-Mu dengan segala nama yang menjadi milik-Mu, yang Engkau namakan diri-Mu dengannya, atau Engkau turunkan dalam Kitab-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seorang dari makhluk-Mu, atau yang Engkau rahasiakan dalam ilmu ghaib yang ada di sisi-Mu, agar Engkau jadikan Al-Qur’an sebagai penyejuk hatiku, cahaya bagi dadaku dan pelipur kesedihanku serta pelenyap bagi kegelisahanku.” dari Abdullah bin Mas’ud radliyallah ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah seseorang tertimpa kegundahan dan kesedihan lalu berdoa (dengan doa di atas) . . . melainkan Allah akan menghilangkan kesedihan dan kegelisahannya serta menggantikannya dengan kegembiraan. (HR. Ahmad) Laa Tahzan!
Posted on: Thu, 11 Jul 2013 16:06:10 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015