Dukung Penuh Upaya KPK, Ruhut: Wacik Orang Baik JAKARTA, PedomanNEWS - Politisi Partai Demokrat dari Komisi III DPR RI, Ruhut Sitompul mendukung sepenuhnya langkah lembaga anti rasuah dalam rangka pemberantasan korupsi, khususnya yang tengah melanda Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). "Apapun langkah KPK, kalau ada 2 (dua) alat bukti kita mendukung sepenuhnya untuk pemberantasan korupsi," ujar Ruhut saat ditemui usai rapat paripurna DPR RI di Gedung Nusantara II, Jakarta, Selasa (20/8). Sementara, saat dikonfirmasi terkait dugaan keterlibatan orang nomor satu di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik, Ruhut memastikan bahwa Sekretaris Mejelis Tinggi Partai Demokrat ini tidak terlibat dalam kasus suap yang melibatkan Rudi Rubiandini. Ia pun menegaskan, dalam kasus suap tersebut dipastikan tidak ada aliran dana untuk konvensi Partai Demokrat. "Saya yakin pak Jero Wacik orang baik. Jadi amanlah," tegasnya. Mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Rudi Rubiandini membantah telah membuat surat testimoni yang menyebutkan uang suap yang ia terima terkait pendanaan untuk konvensi calon presiden Partai Demokrat. Dalam bantahan itu, Rudi hanya menggunakan bahasa non verbal menggunakan kedua tangannya untuk menjelaskan jika tidak benar ada surat testimoni yang beredar beberapa waktu lalu. Berikut bantahannya saat ditanya wartawan, "Pak surat (testimoni Rudi) itu benar tidak pak? Rudi sambil melambaikan tangan menunjukan bahwa hal itu tidak benar. Begitupula saat ditanya terkait dana yang mengalir ke konvensi Demokrat, mantan Wakil Menteri ESDM itu pun kembali melambaikan kedua tangannya. Sebelumnya beredar surat testimoni yang diklaim berasal dari Rudi Rubiandini. Berikut petikannya; "Kepada seluruh rakyat Indonesia saya memohon maaf atas apa yang telah saya lakukan sehingga saya tertangkap oleh KPK dan kepada rekan-rekan kerja di SKK Migas saya juga memohon maaf atas apa yang terjadi kepada diri saya dan saya berharap apa yang terjadi pada diri saya ini menjadi pelajaran berharga bagi rekan-rekan di SKK Migas khususnya dan di Industri Migas pada umumnya karena kalau saya boleh mengatakan apa adanya apa yang telah saya lakukan bukanlah semata atas kehendak saya pribadi namun saya lebih kepada situasi yang membuat saya terjepit karena adanya permintaan dana yang cukup besar kepada saya dari pengurus partai berkuasa yang akan melakukan konvensi, permintaan dana tersebut mereka lakukan hampir setiap saat kepada saya dan seringkali tidak mengenal waktu, sementara disatu sisi saya pribadi juga tidak mempunyai dana seperti yang mereka minta, apalagi saat ini saya juga sedang memikirkan ibu saya yang sedang sakit di salah satu rumah sakit di Bandung dan juga saya masih punya kewajiban pelunasan pembayaran rumah di jalan Brawijaya yang belum saya lunasi sepenuhnya, dan dalam situasi seperti itulah saya tidak dapat menolak uang yang disodorkan kehadapan saya dengan harapan saya dapat mengurangi tekanan permintaan dana dari pengurus partai berkuasa yang sejujurnya sudah sangat mengganggu pikiran dan konsentrasi saya dalam bekerja untuk memperbaiki Industri Perminyakan di tanah air, demikian permohonan maaf ini saya ucapkan dengan rasa penyesalan yang mendalam, sekali lagi saya memohon maaf kepada semua pihak yang telah saya kecewakan." Sunandar
Posted on: Tue, 20 Aug 2013 08:42:23 +0000