FF ~ NAPEUN YEOJA 5 ~ Admin YEYEOJA NY - TopicsExpress



          

FF ~ NAPEUN YEOJA 5 ~ Admin YEYEOJA NY 4 m.facebook/story.php?story_fbid=502667359803669&id=424861274250945&refid=17&ref=stream “Awhh pelan awh“ rintih eunhyuk saat sebuah kain basah ku usapkan pada memar2 diwajahnya. Wajah mulus dan lumayan menarik itu kini nampak seperti bukan dia. Memar yg memerah kebiruan bahkan luka yg sempat merembeskan darah di wajahnya itu kian menambah kengerian atas sikap nyata boss kangin yg tak nampak dari penampilan elegannya. Pagi tadi kembali ku pijakkan kakiku kedalam istana hitam kelam yg seharusnya ku tinggalkan ini. aku tidak punya pilihan lain. Tak adaa tempat lain yg bisa ku andalkan untuk berteduh selain disini. Huff.. Setidaknya boss kangin masih berbaik hati padaku dan tidak memperlakukanku sama seperti eunhyuk. Bahkan cerita hina yg telah dilakukan yesung padaku pun hingga ku ceritakan padanya. Alhasil sebuah pistol kini berada dalam genggamanku. Boss kangin mendukung rencana balas dendamku atas luka tembak dan sakit hatiku atas perlakuan yesung yg menjijikkan itu padaku. “Syukurlah boss tidak menghukummu juga syara“ tukas eunhyuk yg kini bergantian menggantikan kasa pembalut luka tembak di lengan kiriku setelah selesai ku obati luka2 di wajahnya. “Awhh sakith.. Heumm boss kangin bahkan memberikan pistol padaku“ balasku sembari menahan rasa nyeri yg masih mendera saat eunhyuk menorehkan obat disana. “Kau adalah anggota baru yg menjadi kesayangan boss. Karena itu kau tidak mendapatkan hukuman meskipun kita sama2 melakukan kesalahan yg merugikannya. Untuk apa pistol itu?“ “Bukan untuk apa2. Hanya,, untuk,,“ jawabku terhenti oleh sergahan kalimat eunhyuk yg bergegas menerkanya. “Membalas polisi itu? Jangan macam2 dengan benda itu syara. Kau seorang yeoja, kau bahkan masih memiliki cita2 dan harapan yg tinggi akan masa depan kuliahmu. Jangan sampai benda berbahaya itu akan semakin merugikanmu nanti. Jika kau membalas polisi itu bukankah keadaannya akan semakin meruncing? Kau bahkan akan menjadi TO di kota ini atas kasus penembakan. Bekerja seperti ini saja sudah membuat kita selalu hidup dalam pengejaran apalagi jika kau sampai berani menembak seorang polisi. Kau tidak bisa kuliah lagi dan tidak akan adaa ijazah sarjana mu yg akan kau pamerkan pada appamu nanti“ tutur eunhyuk seolah menjadi manusia setengah benar saja hari ini. “Bagaimana kau bisa bicara seperti itu padaku hah? Hey. Ingat oppa. Siapa yg membawaku kemari? Siapa yg menjerumuskanku kedalam lingkaran hitam ini? Siapa yg menawarkan pekerjaan haram ini padaku? Kau. Kau yg membuatku seperti sekarang ini. Kau yg mengajariku menjadi yeoja napeun yg tidak layak disebut yeoja baik2 lagi. Kau yg mengajariku semuanya hingga kini syara yg dulu seorang yeoja santun bisa dengan cepat menjadi yeoja mengerikan. Tapi aku suka. Hahahaa aku bahkan menyukai kesalahan ini oppa. Akan lebih baik jika harus menjadi manusia bejat sekalipun jika menjadi orang baikpun tidak membuat hidupku bahagia“ ocehku sembari tertawa. Mentertawakan kisah hidupku yg semakin hari semakin jelas kehancurannya. Mentertawakan jalan dan pilihanku sendiri yg nampak sangat bodoh. “Maafkan aku. Aku menyesal telah membawamu terjerumus kedalam jaringan berbahaya seperti ini. Aku rasa.. Aku ingin keluar dari tempat ini syara. Aku ingin pergi keluar negri dan memulai hidup baru yg lebih baik. Apa kau mau ikut denganku? Atau kau akan tetap memilih melanjutkan jalan sesat ini?“ Tukas datar eunhyuk. Nampak jelas keseriusan dari ucapan dan sorot matanya. Sepertinya namja ini benar2 ingin berhenti menjadi pengedar narkoba. “Apa kau sudah gila? Kau tahu apa akibatnya jika berani keluar dari lingkaran boss kangin. Kau ingat lee taemin yg waktu itu di tembak mati di hadapan kita semua gara2 namja itu ingin berhenti dari pekerjaannya? Apa kau mau boss kangin melakukannya padamu juga. Ayolah oppa hilangkanlah fikiran bodohmu itu. Jangan lagi pernah berfikir untuk pergi jika kau masih ingin hidup. Aku tidak ingin trjadi sesuatu padamu“ ujarku sembari melenggang meninggalkan namja yg masih terlihat melamun itu sendirian. ~ Beberapa hari kemudian @ discotik Malam ini adalah transaksi terakhirku bersama eunhyuk. Ya. Beberapa hari yg lalu kami terlibat dalam pembicaraan serius hingga sebuah keputusan akhirnya menjadi pilihan terakhir kami. Malam ini seperti sebelumnya aku menunggu seorang pembeli narkoba yg sudah menentukan perjanjian via telefon. Namun kali ini sengaja kami menentukan discotik sebagai area pertemuan. Bukan di tempat sepi atau di mall seperti biasanya. Tidak adaa persiapan kusus seperti penyamaran yg biasanya menjadi siasat jituku. Malam ini aku dan eunhyuk datang ke sebuah discotik dengan penampilan selayaknya pengunjung yg ingin menghabiskan malam di lantai maksiat ini seperti yg lainnya. Ya. Selalu eunhyuk yg menjadi patner transaksiku. 15 menit kami menunggunya sembari menenggak minuman penghangat jiwa yg kalut ini hingga seorang namja dengan jaket putih bertopi dengan simbol jolly roger itu nampak sudah memasuki discotik. Mataku mengerling padanya saat sebuah kode rahasia jari ku tunjukkan pada namja itu. Dan bergegas ku langkahkan kakiku melenggok mendekatinya seolah kami terlihat seperti sejoli yg ingin turut melantai seperti pengunjung lainnya. Ku liukkan tubuhku mengikuti alunan music DJ bersama sentuhan2 nakal namja di hadapanku ini. “Di toilet“ bisikku sembari terus meliuk. Sebuah isyarat dimana akan kami lakukan transaksi barang haram ini agar tidak memancing kecurigaan mata polisi yg mungkin saja menyamar di tempat ini seperti yg pernah yesung lakukan di bar tempatku bekerja dahulu. Namja calon pembeli inipun nampak tersenyum miring seraya mengikuti langkahku yg mendahuluinya menuju toilet. Sementara eunhyuk tetap berada di mejanya untuk mengawasi gerak gerik mencurigakan yg mungkin adalah anggota polisi yg menyamar dan mengetahui transaksiku malam ini. Tak banyak pembicaraan yg terlibat diantara aku dan seorang namja yg tak ku ketahui namanya ini. Di dalam toilet ini bergegas ku keluarkan sebuah bungkusan yg berisi beberapa paket narkoba yg ku samarkan selayaknya sebuah kotak kado dari dalam ranselku. “Mana uangnya?“ Bisikku seraya menyerahkan benda itu padanya. “Tidak ku sangka boSs kangin menyuruh anak buahnya yg secantik kau untuk bertransaksi denganku“ seraya di sodorkannya amplop coklat tebal itu padaku. “Tskkk.. Cepat keluar dari sini“ ujarku. Dan namja itupun bergegas keluar mendahuluiku sementara aku masih menunggu saat yg tepat untuk turut keluar dari dalam toilet agar tidak nampak mencurigakan jika adaa seseorang yg melihat kami berada di dalam toilet berduaan. ini adalah tramsaksi terakhirku dan uang hasil transaksi malam ini adalah milikku bersama eunhyuk. Ya. Kami berdua sepakat akan membawa seluruh uang ini untuk turut kabur keluar negri. Sebuah ransel berisi beberapa pakaian sudah kami siapkan di dalam mobil dan malam ini pula aku bersama eunhyuk akan bergegas memulai pelarian. Luar kota yg akan menjadi tujuan kami sebelum benar2 meninggalkan negara ini untuk selamanya. “Selamat tinggal appa. Aku akan benar2 menghilang dari kehidupanmu“ lirihku menatap pantulan wajah datarku dari sebuah cermin di hadapanku. Setitik air mata seolah tidak tahu sopan santun melalui kedua pipiku begitu saja. Sesak dan putus asa. Harapan akan sebuah ijazah s1 ku di kampus yg selama ini menjadi obsesiku akhirnya luntur dan kandas begitu saja. Setelah sekian pertimbangan yg membaur dalam fikiranku akhirnya lebih membuatku yakin memutuskan untuk pergi dari dunia kelam ini sejauh mungkin bersama eunhyuk. Berhenti. Bertaubat. Dan memulai cerita hidup yg lebih baik. Meninggalkan setiap inci jejak masa lalu dan menjadikannya kenangan. Perlahan ku alihkan lamunanku akan situasi diluar sana yg tiba2 saja terdengar lebih riuh namun tanpa terdengar lagi music DJ yg mengiringinya. Tak adaa suara musik apapun di luar sana. Hanya saja suara keriuhan itu terdengar seperti kehisterisan yg membaur dengan suara2 bentakan. “Polisi..“ Tukasku cepat. Ya. Aku yakin keriuhan itu akibat dari kehadiran polisi yg merangsek masuk menginspeksi discotik ini. “Eunhyuk.. Ya Tuhan dia masih di sana, dan masih adaa sebuah paket narkoba lagi di dalam tas nya“ gusarku seraya terus bertahan di dalam toilet. Untuk keluar dari dalam sinipun aku rasa akan sama seperti menyerahkan diri hingga akhirnya ku putuskan untuk tetap bertahan di dalam toilet setidaknya aku masih bisa berharap akan kelengahan polisi2 itu semoga tidak sampai menyisir kedalam tempat ini. BRAKKK Dan ternyata aku salah. Sebuah gebrakan keras pintu utama toilet itu terdengar seperti baru saja mendapat tendangan dari arah luar. Dan satu persatu pintu toilet yg berjajar ini pun mendapatkan giliran berikutnya. Sementara aku masih berdiam dalam kegundahan di dalam salah satu pintunya. Tubuhku bergetar hebat saat menyadari bahwa inilah malam naasku. Ya. Sebentar lagi pintu toilet tempatku bersembunyi inipun pasti akan mendapat gilirannya. Dan polisi itu pasti akan menangkapku dengan sejumlah uang mencurigakan yg adaa di dalam tasku. Aku yakin wajahkupun sudah menjadi salah satu target mereka. Wajahku dan wajah2 anak buah boss kangin lainnyapun mungkin sudah sangat familiar dimata polisi kota ini. Dan jikapun nantinya aku mengelak tetap saja tidak akan bisa menyelamatkanku dari ancaman jeruji besi disana. CKLEKKK Dan benar. Dengan gerakan cepat seorang polisi itu telah berhasil membuka pintu toilet persembunyianku. Menodongkan benda mengerikan itu padaku. “Jangan bergerak. Jangan panik. Aku hanya ingin memeriksa seluruh pengunjung discotik ini. Pastikan tidak adaa sesuatu yg terlarang berada didalam tas mu. Kemarikan“ tuasnya tegas. Dan sontak suara seorang polisi yg kini telah berada berdua di dalam toilet bersamaku ini seketika membuatku terperanjat mendongakkan wajahku menyisihkan tas yg sedari tadi ku gunakan untuk menutupi wajahku. Mataku terbelalak membulat sempurna saat benar2 ku sadari bahwa polisi yg kini tengah menodongkan pistolnya padaku ini adalah yesung. “Syara? Kau? Lagi..” Ya. Lagi dan lagi. Aku tertangkap oleh yesung sang polisi mesum itu. ”Kau lagi namja mesum” sinisku. Seolah menatapnya mampu merubah rasa takutku menjadi rasa kesal yg teramat sangat. Perlahan yesung menurunkan acungan pistolnya dan beralih mengeluarkan sebuah borgol dari balik jaketnya. Dengan sigap namja itu meraih kedua tanganku seraya mengaitkan keduanya pada borgol tanpa menanyaiku tentang apa yg sedang ku lakukan disini. “Hey aku tidak membawa narkoba. Kenapa kau menangkapku bodoh“ histerisku meronta. “Tapi temanmu membawa sepaket narkoba di dalam tasnya. Dan kau pasti baru saja melakukan transaksi disini. Tapi sayang sekali lagi2 hanya kau saja yg berhasil ku tangkap. Temanmu berhasil meloloskan diri lagi dengan meninggalkan tas barang buktinya“ Sial. Sial. Sial. Namja itu lagi2 bisa kabur dari polisi. Dan ini sudah yg kedua kalinya dia berhasil kabur dan meninggalkanku. Aku rasa eunhyuk tidak akan berani lagi kembali kepada boss kangin setelah kesalahan keduanya ini. Dan itu berarti eunhyuk akan pergi dari kota ini sendirian, meninggalkanku dengan rencananya. Entah kenapa dalam situasi menghimpit nyali seperti ini tak dapat sedikitpun ku linangkan air mata meskipun di dalam hatiku sudah teramat kalut. Seolah tidak adaa pilian lain bagiku. Aku hanya bisa pasrah dan menyerah oleh tuntutan hukum yg sudah menantiku. Aku lelah. Aku pasrah. Aku bosan dengan garis pecundang yg menghiasi nasibku. “Kali ini aku tidak akan mengampunimu lagi nona lee syara. Aku akan benar2 menangkapmu dan menahanmu“ TBC Maap yah rada lama next nya. Dan mungkin emang ga akan bs next cpet2 lagi utk part selanjutnya. Hiks hiks kesian syara tuh lagi sial. Niatnya cari uang buat mandiri dan bisa lulus kuliah eh malah ketangkep polisi ganteng lagi. Donghae apa kabar disana pah :p RCL pliss
Posted on: Sat, 20 Jul 2013 06:26:41 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015