Hadits Ke Dua Puluh Dua: GOLONGAN RUWAIBIDHAH Dari Abu Hurairah - TopicsExpress



          

Hadits Ke Dua Puluh Dua: GOLONGAN RUWAIBIDHAH Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda; “Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan penipuan. Pada waktu tersebut si penipu dikatakan benar dan orang yang benar dikatakan penipu. Pengkhianat akan disuruh memegang amanah dan orang yang amanah dikatakan pengkhianat. Dan yang berkesempatan berbicara hanyalah golongan “Ruwaibidhah”. Sahabat bertanya, “Apakah Ruwaibidhah itu hai Rasulullah?” Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, “Orang kerdil, hina dan tidak mengerti bagaimana mengurus orang banyak.” (HR. Ibnu Majah) Keterangan Zaman yang disebutkan di atas adalah zaman penuh penipuan. Penipuan dari segi metarial dan penipuan dari segi pemikiran. Orang yang benar akan disingkirkan dan pengkhianat serta orang fasiq akan disanjung dan dimulia-muliakan. Orang yang benar tidak diberikan peluang untuk menyampaikan kebenaran. Yang dibolehkan berbicara hanyalah pribadi-pribadi yang hina dan sebenamya tidak tahu bagaimana untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Hadis Ke Dua Puluh Tiga: PEPERANGAN DEMI PEPERANGAN TERUS BERLAKU Dari Abu Hurairah Ra., katanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Hari kiamat tidak akan berlaku sehingga harta benda melimpah ruah dan timbul banyak fitnah (ujian, kesesatan, kekufuran, kegilaan, penderitaan, mushibah) serta selalu berlaku “al-Harj”. Sahabat bertanya, “Apakah al-Harj itu wahai Rasulullah?”. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab: “Peperangan, peperangan, peperangan. Baginda mengulanginya tiga kali”. (HR. Ibnu Majah) Keterangan Realitas dunia hari ini membuktikan kebenaran sabda Junjungan kita Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Harta-benda melimpah-ruah. Banyak peralatan moden yang dihasilkan oleh teknologi Barat dan Timur sehingga bertambah banyak peralatan dan keperluan hidup. Maka oleh yang demikian banyak orang berlumba-lumba mengaup keuntungan dalam mengeluarkan dan memperdagangkan peralatan tersebut. karena masing-masing tamak dan rakus, maka berlakulah perebutan yang mengakibatkan berlakunya peperangan demi peperangan. Dari hari ke hari peperangan berlaku dengan tidak henti-henti. Padam di suatu tempat, menyala pula di tempat yang lain. Semakin maju teknologi, semakin tersiksa manusia kesannya. Sebenamya teknologi tidaklah bertentangan dengan Islam, tetapi teknologi itu mestilah patuh di bawah etika kemanusiaan yang didokong oleh Islam itu sendiri. Sedangkan teknologi yang dikemukakan oleh dunia barat pada hari ini berdasarkan kepada kepentingan peribadi dan mengikuti hawa nafsu yang rakus sehingga teknologi itu digunakan untuk menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan itu sendiri. Telah terserlah keadaannya yang akan berlaku dari umur dunia ini, sehingga sampai ke titik terakhir, iaitu kiamat. Hadits Kedua Puluh Empat: WAKTU MENJADI PENDEK Dari Anas bin Malik Ra. Dia berkata: Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan berlaku kiamat sehingga waktu terasa pendek, maka setahun dirasakan seperti sebulan, sebulan dirasakan seperti seminggu, seminggu dirasakan seperti sehari, sehari dirasakan seperti satu jam serta satu jam dirasakan seperti satu kilatan api. ” ( sebentar sahaja, hanya seperti kilatan api sekejap). (HR. Tirmizi) Keterangan Waktu akan terasa berlalu begitu cepat. Belum sempat kita berbuat sesuatu, tiba-tiba waktu sudah berubah, sehingga banyak urusan yang belum dapat diselesaikan. Kita seakan-akan sibuk, tetapi kita tidak faham apa yang disibukkan. Kita diburu waktu dan ia berlalu dengan tidak ada urusan yang dapat kita selesaikan. Inilah yang dimaksudkan dengan pendeknya waktu. Menurut Imam al-Karmani, yang dimaksudkan dengan pendeknya waktu itu ialah dicabut keberkatan darinya. Memang benar apa yang dikatakan oleh Imam al-Karmani itu. Dahulu kita merasakan dalam sehari banyak urusan yang dapat kita laksanakan, tetapi sekarang dalam sehari yang sahaja hanya sedikit urusan yang dapat kita laksanakan. Ini adalah sebagai tanda hari kiamat hampir tiba. Hadis Ke Dua Puluh Lima: MUNCULNYA KHAZANAH-KHAZANAH BUMI Dari Ibnu Umar Ra. Dia berkata: “Pada satu ketika dibawa ke hadapan Rasulullah SAW sekeping emas. Emas itu adalah emas zakat yang pertama sekali dibawa oleh Bani Sulaim dari khazanah simpanan mereka. Maka sahabat berkata: “Wahai Rasulullah! Emas ini adalah hasil dari khazanah kita”. Lalu Nabi SAW menjawab, “Nanti kamu akan dapati banyak khazanah-khazanah dan mereka yang akan menguasainya adalah orang-orang jahat. (HR. Baihaqi) Keterangan Tepat sekali apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah SAW pada lima belas abad yang lalu. Hari ini dunia Islam sangat kaya dengan khazanah bumi, seperti emas, perak, timah, minyak dan lain-lain, tetapi yang mengurus dan menguasainya adalah orang-orang yang bukan Islam. Ini adalah suatu realiti yang sangat jelas di mata kita dan merupakan salah satu di antara tanda dekatnya hari kiamat. Hadis Ke Dua Puluh Enam: TANAH ARAB YANG TANDUS MENJADI LEMBAH YANG SUBUR Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata: Bersabda Rasulullah SAW ; ” Tidak akan berlaku kiamat sehingga Tanah Arab (yang kering-kontang itu) menjadi lembah yang subur dan diairi dengan sungai-sungai.” (HR. Muslim) Keterangan Sekarang kita telah mulai menyaksikan kebenaran sabda junjungan kita ini. Kita banyak melihat tanah Arab yang dahulunya tandus dan kering – kontang tetapi sekarang telah mulai menghijau dan ditumbuhi rumput-rumput dan pohon-pohon kayu. Contohnya, Padang Arafah yang ada di Mekkah al-Mukarramah yang dahulunya hanya dikenali sebagai padang pasir tandus dan tidak ada pohon-pohon. Sekarang ini Padang Arafah dipenuhi pohon-pohon, sehingga kelihatan menghijau dan kita dapat berteduh di bawahnya. Keadaan ini walaupun menyejukkan mata memandang namun ia mengurangi gambaran keadaan padang Mahsyar, tempat perhimpunan seluruh makhluk pada hari kiamat nanti yang merupakan tujuan utama dan pelajaran penting yang diambil dari ibadah wuquf jamaah Haji di Padang Arafah pada setiap 9 Zulhijjah tahun Hijrah. Hadis Ke Dua Puluh Tujuh UJIAN DASYAT TERHADAP IMAN Dari Abu Hurairah Ra. bahawasanya Rasulullah SAW bersabda: “Bersegeralah kamu beramal sebelum menemui fitnah (ujian berat terhadap iman) seperti malam yang sangat gelap. Seseorang yang masih beriman di waktu pagi, kemudian di waktu petang dia sudah menjadi kafir, atau (Syak Perawi Hadis) seseorang yang masih beriman di waktu pagi, kemudian pada keesokan harinya dia sudah menjadi kafir. Dia telah menjual agamanya dengan sedikit harta benda keduniaan “, (HR. Muslim) Keterangan Hadis ini menerangkan kepada kita betapa dasyat dan hebatnya ujian terhadap keimanan seseorang di akhir zaman. Seseorang yang beriman di waktu pagi, tiba-tiba dia menjadi kafir di waktu petang. Begitu pula dengan seseorang yang masih beriman di waktu petang. Tiba-tiba besuk paginya telah menjadi kafir. Begitu cepat perubahan yang berlaku. Iman yang begitu mahal boleh gugur di dalam godaan satu malam atau satu hari saja, sehingga banyak orang yang menggadaikan imannya karena hanya hendak mendapatkan sedikit harta benda dunia. Dunia lebih dicintai mereka daripada iman. Menurut riwayat Ibnu Majah, beliau menambahkan, “Kecuali orang yang hatinya dihidupkan Allah SWT dengan ilmu.” Mudah-mudahan Allah SWT menjadikan kita di antara orang yang berilmu dan mengamalkan ilmunya, sehingga dengan ilmu dan amalan kita, Allah SWT akan menyelamatkan iman kita dari ujian yang dasyat tersebut. Hadis Ke Dua Puluh Lapan KELEBIHAN BERIBADAH DI WAKTU HURU-HARA Dari Ma ‘qil bin Yasar Ra. Dia berkata : Rasulullah SAW bersabda: “Beribadah di waktu huru-hara (di tengah kemelut dunia yang dasyat) adalah seperti berhijrah kepadaku.” (HR Muslim) Keterangan Orang yang dapat beribadah dan menunaikan kewajiban agamanya di waktu yang penuh dengan huru-hara dan gangguan dari segenap penjuru dan dapat mengingat Allah SWT diwaktu orang lain lupa dan disibukkan dengan urusan-urusan yang melalaikan, mereka akan diberi pahala seperti pahala hijrah yang telah dilakukan oleh kaum Muhajirin di zaman Rasulullah SAW. Mudah-mudahan kita termasuk dalam golongan mereka yang dapat beribadah walaupun di dalam keadaan dan situasi yang sangat sibuk dan semoga kita mendapat pahala besar yang telah dijanjikan Rasulullah SAW tersebut. Hadis Ke Dua Puluh Sembilan: PERANG DI SEKITAR SUNGAI FURAT (IRAQ) KARENA BEREBUT KEKAYAAN Dari Abu Hurairah Ra., bahawasanya Rasulullah SAW bersabda: “Tidak berlaku hari kiamat sehingga Sungai Furat (Sungai Euphrates, iaitu sebuah sungai yang terdapat di Iraq) menjadi surut airnya sehingga kelihatan sebuah gunung emas. Banyak orang yang terbunuh karena berebut mrndapatkannya. Maka terbunuhlah sembilan puluh sembilan dari seratus orang yang berperang. Dan masing-masing yang terlibat berkata. “Mudah-mudahan akulah orang yang selamat itu. “Di dalam riwayat lain disebutkan: “Sudah dekat suatu masa di mana Sungai Furat akan menjadi surut airnya lalu kelihatan perbendaharaan dari emas, maka siapa sahaja yang hadir di situ janganlah ia mengambil sesuatu pun dari harta tersebut. ” (HR. Bukhari Muslim) Keterangan Hadis ini jelas sekali menerangkan kepada kita, di negara Iraq dan sekitarnya akan tersebar peperangan yang disebabkan merebut harta kekayaan yang terdapat di tempat tersebut, banyak yang menjadi korban dan semua yang terlibat bercita-cita hanya dia akan terselamat dari bala tersebut. Hadis Ke tiga puluh: TIDAK ADA IMAM UNTUK MENGIMAMI SOLAT BERJAMA’AH Dari Salamah binti al-Hurr Ra. ia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Akan datang suatu zaman, pada waktu itu orang banyak berdiri tegak beberapa lama, karena mereka tidak dapat mencari orang yang dapat mengimami mereka solat.” (HR. Ibnu Majah) Keterangan Walaupun secara pasti pada hari ini kita belum sampai ke peringkat yang telah disabdakan oleh Rasulullah SAW tersebut, namun masyarakat kita sekarang sudah menuju ke arah tersebut. Banyak masjid-masjid yan·g tidak mempunyai Imam yang benar-benar dapat melaksanakan peranan sebagai seorang Imam. Kelihatannya, masyarakat kita kurang memberikan perhatian kepada ilmu-ilmu syariat. Mereka yang berilmu pun banyak yang tidak menghadiri shalat berjamaah, maka tinggallah orang-orang yang jahil. Apabila keadaan ini berpanjangan, pasti pada suatu hari nanti akan sampai juga kepada peringkat keadaan yang telah dinyatakan Rasulullah SAW tersebut. Hadis Ke Tiga Puluh Satu: ULAMA TIDAK DIPEDULIKAN Dari Sahl bin Saad as-Saidi Ra. Dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Ya Allah! JanganEngkau pertemukan aku dan mudah-mudahan kamu (sahabat) tidak bertemu dengan suatu zaman dikala para ulama sudah tidak diikuti lagi dan orang yang penyantun sudah tidak dihiraukan lagi. Hati mereka seperti hati orang Ajam (hati orang fasiq), lidah mereka seperti lidah orang Arab (pada kefasihannya).” (HR. Ahmad) Keterangan Mungkin zaman sekarang sudah mendekati keadaan yang telah digambarkan oleh Rasulullah SAW ini. Masyarakat sudah agak jauh dari para ulamak. Mereka takut mendekati para ulama, karena khuatir perbuatan mereka akan ditegur. Orang tidak malu lagi melakukan maksiat walaupun di hadapan orang yang tinggi peribadinya atau depan orang yang warak. Kadang-kadang, sengaja maksiat itu dilakukan di hadapan para ulamak untuk menyatakan rasa ego dan sekaligus untuk menyinggung perasaan mereka. Golongan ini juga ahli berpidato dan sering memutarbalikkan kenyataan. Pembicaraan mereka begitu halus dan memikat hati orang lain, padahal hati mereka adalah hati harimau yang siap siaga untuk menerkam dan memakan mangsa musuhnya. Hadis Ke Tiga puluh Dua: ISLAM HANYA PADA NAMA SAHAJA Dari Ali bin Abi Thalib Ra. Dia berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW.: “Sudah hampir tiba suatu zaman, pada waktu tersebut tidak ada lagi dari nilai-nilai Islam kecuali hanya pada namanya sahaja dan tidak ada dari Al-Quran kecuali hanya tulisannya sahaja. Masjid-masjid mereka indah, tetapi kosong dari hidayah. Ulama dicela dan dianggap sejahat-jahat makhluk yang ada di bawah langit dan di atas muka bumi. Dari merekalah berpunca segala fitnah dan kepada mereka fitnah itu akan kembali .” (HR. al-Baihaqi) Keterangan Kalau kita perhatikan dunia Islam pada hari ini, keadaannya tidak begitu jauh dari gambaran yang telab dinyatakan Rasulullah SAW ini. Kalau belum sampai pun, ianya sudah mendekati ke peringkat tersebut. Ulama yang dimaksudkan dalam Hadis ini ialah ulama Ussu’ (ulamak jahat) yang menjual agama mereka dengan harta benda dunia, bukan ulama akhirat yang mewarisi tugas para Nabi-Nabi yang mulia dan yang meneruskan penyiaran dakwah dari zaman ke zaman. Hadis Ke Tiga Puluh Tiga: AL-QURAN AKAN HILANG DAN ILMU AKAN DIANGKAT Dari Huzaifah bin al-Yaman Ra. Dia berkata: Rasulullah SAW bersabda; “Islam akan lenyap seperti terhapusnya (warna pakaian yang telah usang), sehingga (sampai suatu masa nanti) orang tidak mengerti apa yang dimaksudkan dengan puasa, apa yang dimaksudkan dengan solat, apa yang dimaksudkan dengan nusuk (ibadah) dan apa yang dimaksudkan dengan sedekah. Al-Quran akan hilang semuanya pada suatu malam sahaja, maka tidak ada yang tertinggal dipermukaan bumi ini darinya walau pun hanya satu ayat. Dan yang ada hanya beberapa kelompok manusia, di antaranya para orang tua, laki-laki dan perempuan. Mereka hanya dapat berkata, “Kami sempat menemui nenek moyang kami mengucapkan kalimah “La ilaha Illallah”, lalu kami pun turut mengucapkannya juga. Maka berkata Shilah (perawi Hadis dari Huzaifah)~ Apa yang dapat dibuat oleh La ilaha Illallah (apa gunanya La ilaha Illallah) terhadap mereka, sedangkan mereka sudah tidak memahami apa yang dimaksudkan dengan solat, puasa, nusuk dan sedekah? ” Maka Huzaifah memalingkan· muka darinya (Shilah yang bertanya). Kemudian Shilah mengulangi pertanyaan itu tiga kali. Maka Huzaifah memalingkan mukanya pada setiap kali pertanyaan Shilah itu. Kemudian Shilah bertanya lagi sehingga akhimya Huzaifah menjawab, “Kalimat itu dapat menyelamatkan mereka dari api neraka” (Huzaifah mengatakan jawaban itu tiga kali). (HR. Thnu Majah) Keterangan Hadis di atas menerangkan kepada kita pada suatu zaman nanti akan terjadi: 1. Ilmu tentang Islam akan diangkat. 2. Al-Quran juga akan diangkat dari permukaan bumi ini. 3. Orang ramai hanya mengenali beberapa istilah Islam, tetapi mereka tidak memahami apa yang dimaksudkan dengan istilah-istilah tersebut. 4. Begitu juga mereka hanya dapat mengucapkan kalimah”Lailaha Illallah”, tetapi mereka tidak memahami apa tuntutan kalimat suci itu terhadap mereka. Walau bagaimanapun Allah SWT dengan belas kasihanNya masih menghargai keimanan mereka yang sedikit itu dan akan memasukkan mereka ke dalam syurga. Hadis Ke Tiga Puluh Empat: LIMA BELAS MAKSIAT YANG MENURUNKAN BALA’ Dari Ali bin Abi Thalib Ra. dikatakannya, Rasulullah SAW bersabda: “Apabila umatku telah melakukan lima belas perkara, maka bala’ pasti akan turun kepada mereka, iaitu: 1. Apabila harta negara hanya beredar pada orang orang tertentu shaja. 2. Apabila amanah dijadikan suatu sumber keuntungan. 3. Zakat dijadikan hutang 4. Suami menuruti kemahuan isteri 5. Anak mendurhaki ibu bapanya 6. Sedangkan dia berbuat baik dengan teman-temannya 7. Anak-anak menjauhkan diri dari ayah mereka 8. Suara-suara ditinggikan di dalam masjid 9. Yang menjadi ketua satu kaum adalah orang yang terhina di antara mereka 10. Seseorang dimuliakan karena ditakuti kejahatannya 11. Khamar (arak) menjadi minuman di segenap tempat dan penjuru atau merata tempat. 12. Kain sutera banyak dipakai oleh kaum lelaki . 13. Para penyanyi perempuan disanjung-sanjung 14. Muzik banyak dimainkan 15. Generasi akhir umat ini melaknat (menyalahkan) generasi pertama (sahabat) terdahulu. Maka ketika itu hendaklah mereka menanti angin merah atau gempa bumi atau pun mereka akan diubah menjadi makhluk lain.” (HR.Tirmizi) Keterangan Dunia pada hari ini telah mengalami segala apa yang telah disabdakan Rasulullah SAW tersebut , hanya mungkin belum sampai ke peringkat terakhir. Hadis Ke Tiga Puluh Lima: LIMA MAKSIAT YANG DISEGERAKAN BALASANNYA Dari Ibnu Umar Ra. ia berkata: Rasulullah SAW mendatangi kami (pada suatu hari) kemudian beliau bersabda,’ “Wahai kaum Muhajirin, lima perkara kalau kamu telah diuji dengannya (kalau kamu telah mengerjakannya), maka tidak ada kebaikan lagi bagi kamu. Dan aku berlindung dengan Allah SWT., semoga kamu tidak menemui zaman tersebut. Perkara-perkara tersebut ialah: 1. Tidak nampak perzinaan pada suatu kaum sehingga mereka berani berterus terang melakukannya, melainkan akan berjangkit di kalangan mereka wabah penyakit menular (Tha ‘un) dengan cepat dan mereka akan ditimpa penyakit-penyakit yang belum pemah menimpa umat-umat yang telah lalu. 2. Dan tiada mereka mengurangkan sukatan/ukuran dan timbangan, kecuali mereka akan diuji dengan kemarau panjang dan kesulitan mencari rezeki dan kezaliman dari kalangan pemimpin mereka . 3. Dan tidak menahan mereka akan zakat harta benda kecuali ditahan untuk mereka air hujan dari langit. Jikalau tidak ada binatang (yang juga hidup di atas permukaan bumi ini) sudah tentu mereka tidak akan diberi hujan oleh Allah SWT. 4. Dan tiada mereka menyalahi akan janji Allah dan RasulNya, kecuali Allah akan menurunkan ke atas mereka musuh yang akan merampas sebahagian dari apa yang ada di tangan mereka. 5. Dan apabila pemimpin-pemimpin mereka tidak melaksanakan hukum Allah yang terkandung dalam Al-Quran dan tidak mahu menjadikannya sebagai pilihan, maka (di waktu itu) Allah akan menjadikan bencana di kalangan mereka sendiri. “ (HR. Ibnu Majah) Keterangan Hadis di atas menerangkan bahawa : 1. Penyakit Taun (menular seperti kolera dan Aids) adalah disebabkan banyaknya terhasil dari punca perzinaan. 2. Kesulitan mencari rezeki dan kezaliman pimpinan adalah disebabkan dari rakyat yang mengurangkan sukatan, ukuran dan timbangan. 3. Kemarau panjang disebabkan tidak mengeluarkan zakat. 4. Kekuasaan musuh mengambil sebahagian dari apa yang dimiliki kaum Muslimin (seperti hilangnya Tanah Palestina dari tangan kaum Muslimin) disebabkan mereka mengkhianati janji-janjinya kepada Allah SWT. 5. Perang saudara yang berlaku di kalangan kaum Muslimin disebabkan mereka mengabaikan hukum-hukum Allah SWT dan tidak menjadikan Al-Quran sebagai undang-undang di dalam kehidupan mereka. Hadis Ke Tiga Puluh Enam: BILAKAH AKAN TERJADI KEHANCURAN? Dari Abu Hurairah Ra. Ia berkata: “Pada suatu hari ketika Nabi SAW sedang berada dalam suatu majlis dan berbicara dengan orang yang hadir, tiba-tiba datang seorang A’rabi (Arab Badwi) lalu dia bertanya kepada Rasulullah SAW, “Bilakah akan terjadi hari kiamat?” Nabi SAW terus berbicara. Sebahagian yang hadir berkata, “Baginda (Nabi) mendengar apa yang ditanyakan, tetapi pertanyaan itu tidak disenanginya.” Sementara yang lain berkata, “Bahkan Baginda tidak mendengar pertanyaan itu.” Sehingga apabila Nabi SAW selesai berbicara, Baginda bersabda, “Di mana orang yang bertanya tentang hari kiamat tadi?” Lalu Arab Baduwi itu menyahut, “Ya! Saya wahai Rasulullah.” Maka Nabi SAW bersabda, “Apabila amanah telah disia-siakan maka tunggulah hari kiamat.” Arab Badwi itu bertanya pula, “Apa yang dimaksudkan dengan mensia-siakan amanah itu? ” Nabi SAW menjawab, “Apabila urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kedatangan hari kiamat.” (HR. Bukhari) Keterangan Pada hari ini banyak urusan telah diserahkan kepada mereka yang bukan ahlinya, sedangkan orang yang layak untuk menjalankan urusan tersebut tidak diberi kesempatan yang sewajarnya. Ini bererti waktu kehancuran tidak lama lagi akan terjadi. Hadis Ke Tiga Puluh Tujuh: BERBANGGA-BANGGA DENGAN PEMBINAAN MASJID Dari Anas bin Malik Ra. bahAwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Tidak terjadi hari kiamat sehingga umatku bermegah-megahan dengan bangunan masjid.” (HR. Abu Daud) Keterangan Di antara tanda dekatnya hari kiamat ialah Umat Islam bangga dan bermegah-megahan dengan bangunan masjidnya. Di antara mereka bangga dan merasa megah dengan keistimewaan bangunannya. Perhatian mereka hanya berbangga dengan keindahan masjid sahaja, tidak kepada pengisian masjid dengan ibadah dan solat berjamaah. Banyak masjid-masjid yang indah dan besar, tetapi yang datang untuk solat di dalamnya hanya segelintir manusia sahaja. Hadis Ke Tiga Puluh Delapan: MENJUAL AGAMA KARENA DUNIA Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata: Rasulullah SAW bersabda. “Akan keluar di akhir zaman orang-orang yang mencari keuntungan dunia dengan menjual agamanya. Mereka berpakaian di hadapan orang lain dengan pakaian yang dibuat dari kulit kambing (berpura-pura zuhud dari dunia) untuk mendapat simpati orang ramai dan perkataan mereka lebih manis dari gula. Padahal hati mereka adalah hati serigala (mempunyai tujuan-tujuan yang buruk). Allah SWT berfirman kepada mereka, “Apakah kamu tertipu dengan kelembutanKu ? Ataukah kamu terlalu berani berbohong kepadaKu? Demi kebesaranKu, Aku bersumpah akan menurunkan suatu fitnah yang akan terjadi di kalangan mereka sendiri, sehingga orang yang alim (cendekiawan) pun akan menjadi bingung (dengan sebab fitnah tersebut).” (HR. Tirmizi) Keterangan Golongan yang dimaksudkan di dalam Hadits ini ialah orang-orang yang menjadikan agama sebagai alat untuk mendapat keuntungan dunia. Mereka rela menjual agama untuk mendapat keuntungan dunia … Dan apabila kepentingan dunia bertentangan dengan hukum syara’, mereka berani mengubah hukum Allah dan menyembunyikan kebenaran. Mereka juga ahli rnengemukakan hujah-hujah yang menarik dan alasan-alasan yang memikat hati, tetapi sebenarnya hujah-hujah dan alasan tersebut hanya semata-mata timbul dari kelicinan mereka memutarbalikkan fakta. Mereka menipu orang lain padahal sebenarnya mereka menipu diri sendiri. Mereka akan dilanda kekusutan pemikiran yang sangat tajam sehingga orang alim yang banyak pengalaman pun akan kehabisan akal dan buah pikirannya. Mereka menghadapi masalah-masalah yang meruncing dan akan menemui jalan buntu dalam masalah yang dihadapi. Hadis Ke Tiga Puluh Sembilan: GOLONGAN YANG SELAMAT Dari ‘Auf bin Malik Ra. Dia berkata: Rasulullah SAW bersabda; “Umat Yahudi telah berpecah-belah menjadi tujuh puluh satu golongan, maka hanya satu golongan sahaja yang masuk syurga dan yang tujuh puluh lagi akan masuk neraka. Umat Nashrani telah berpecah belah menjadi tujuh puluh dua golongan, maka tujuh puluh satu golongan masuk neraka dan hanya satu golongan sahaja yang masuk syurga. Demi Tuhan yang diriku di dalam kekuasaanNya, umatku akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan, hanya satu golongan sahaja yang masuk syurga dan tujuh puluh dua akan masuk neraka. Sahabat bertanya, “Golongan mana yang selamat ? ” Nabi SAW menjawab, “Mereka adalah jamaah. (Golongan Ahli Sunnah Wal Jamaah) (HR. Ibnu Majah) Keterangan Yang dimaksudkan dengan jamaah yang selamat ini ialah golongan yang tetap berpegang teguh kepada Al-Quran dan As-Sunnah dan juga dengan pendirian sahabat-sahabat dan salafus-soleh, atau pun yang diistilahkan oleh para ulamak dengan golongan “Ahli Sunnah wal jamaah”. Selain dari golongan ini adalah sesat dan akan menjadi penghuni neraka. Hadis Ke Empat Puluh: SEPULUH TANDA-TANDA KIAMAT BESAR Dari Huzaifah bin Asid Al-Ghifari Ra. Dia berkata: “Datang kepada kami Rasulullah SAW dan kami waktu itu sedang bertukar pikiran. Lalu Baginda bersabda: “Apa yang kamu bicarakan?” Kami menjawab: “Kami sedang berbicara tentang hari kiamat.” Lalu Nabi SAW bersabda: “Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga kamu melihat sebelumnya sepuluh macam tanda-tandanya. “Kemudian Baginda menyebutkannya: ” Asap, Dajjal, binatang, terbit matahari dari tempat tenggelamnya, turunnya Isa bin Mariam A.S., Ya’juj dan Ma’juj, tiga kali gempa bumi, sekali di timur, sekali di barat dan yang ketiga di Semenanjung Arab, yang akhir sekali adalah api yang keluar dari arah negeri Yaman yang akan menghalau manusia ke Padang Mahsyar mereka.” (HR. Muslim) Keterangan Sepuluh tanda-tanda kiamat yang disebutkan Rasulullah SAW dalam Hadis ini adalah tanda-tanda kiamat besar yang akan terjadi ketika hampir tibanya hari kiamat. Sepuluh tanda itu ialah: 1. Dukhan (asap) yang akan keluar dan mengakibatkan penyakit seperti selesma di kalangan orang-orang yang beriman dan akan mematikan orang kafir. 2. Dajjal yang akan membawa fitnah besar yang akan menguji keimanan, sehingga banyak orang yang akan tertipu dengan seruandan dakyahnya. 3. Binatang besar yang keluar dekat bukit Sofa di Makkah yang akan bercakap, manusia sudah tidak mahu lagi beriman kepada Allah SWT. 4. Matahari akan terbit dari tempat tenggelamnya. Maka waktu itu Allah SWT tidak lagi menerima iman orang kafir dan tidak menerima taubat dari orang yang berdosa. 5. Turunnya Nabi Isa A.S. ke permukaan bumi ini. Beliau akan membantu pemerintahan Imam Mahadi yang sedang berkuasa pada waktu tersebut dan Baginda akan mematahkan segala salib yang dibuat oleh orang-orang Nasrani dan beliau juga yang akan membunuh Dajjal. 6. Keluarn ya bangsa YaJuj dan Ma’juj yang akan membuat kerosakan di permukaan bumi ini, iaitu apabila mereka berhasil menghancurkan dinding yang dibina dari besi bercampur tembaga yang telah didirikan oleh Iskandar Zulkarnain bersama pembantu-pembantunya pada zaman dahulu. 7. Gempa bumi di Timur . 8. Gempa bumi di Barat. 9. Gempa bumi di Semenanjung Arab. 10. Api besar yang akan menghalau manusia menuju ke Padang Mahsyar. Api itu akan bermula dari negera Yarnan. Menurut pendapat Imam Ibnu Hajar al-Asqalani di dalam kitab Fathul Bari beliau mengatakan: “Apa yang dapat dirajihkan (pendapat yang terpilih) dari kumpulan Hadis-Hadis Rasulullah SAW keluarnya Dajjal adalah yang mendahului segala tanda-tanda besar yang mengakibatkan perubahan besar yang berlaku di permukaan bumi ini. Keadaan itu akan diakhiri dengan kematian Nabi Isa A.S. (setelah beliau turun dati langit). Kemudian terbitnya matahari dari tempat tenggelamnya adalah permulaan tanda-tanda kiamat yang besar yang akan merosakkan sistem alam cakrawala, kejadian ini akan diakhiri dengan terjadinya peristiwa kiamat yang dasyat itu. Berkemungkinan keluarnya binatang yang disebutkan itu adalah terjadi di hari yang matahari pada waktu itu terbit dari tempat tenggelamnya. “ INTISARI Setelah kita membaca hadis-hadis Rasulullah SAW yang menggambarkan kepada kita peristiwa peristiwa akhir zaman, dapatlah kita mengambil beberapa kesimpulan, iaitu: (1) Hendaklah kita sentiasa bermuhasabah (membuat perhitungan diri) dan membuat penelitian terhadap diri kita masing-masing untuk meningkatkan amalan yang sudah ada dan menjauhkan segala perkara-perkara yang tidak baik dan mungkar. Kita hendaklah menjauhkan diri dari golongan sesat yang sifat-sifatnya telah diterangkan oleh Rasulullah SAW di dalam hadis-hadis yang telah kita sebutkan. (2) Hendaklah kita berpegang teguh kepada aqidah Ahli Sunnah Wal Jamaah, aqidah yang telah menjadi pegangan para sahabat, tabien dan para ulamak, baik salaf mahupun khalaf yang datang silih berganti dari zaman ke zaman karena golongan ini sahaja yang akan terselamat dan akan dapat memasuki syurga. Golongan yang lain dari mereka akan menjadi penghuni Neraka. (3) Hendaklah kita berusaha mencari ilmu pengetahuan agama, terutama ilmu-ilmu yang diistilahkan oleh para ulamak sebagai ” Ilmu Fardhu Ain ” kemudian diikuti dengan ” Ilmu Fardhu Kifayah “. Setiap hari, kita sediakan waktu khusus untuk belajar ilmu-ilmu syariat, terutama dari ulamak-ulamak yang soleh yang mewarisi tugas-tugas para Ambiya’ A.S. Cari dan tuntutlah ilmu sebelum diangkat (dihilangkan) oleh Allah SWT dari permukaan bumi. (4) Hendaklah kita berusaha membersihkan hati dari sifat-sifat kotor dan sentiasa bermujahadah untuk menghilangkan sifat-sifat tercela seperti “hubbu Dunia” (cinta kepada dunia) dan “takut mati” yang menjadi sebab segala kelemahan kaum Muslimin dan sebab kemenangan musuh terhadap kita. Untuk tujuan ini kita hendaklah mempelajari dan mendalami Ilmu Akhlak ( Ilmu Tasauf ) serta menghayatinya di dalam kehidupan kita. (5) Hendaklah kita berhati-hati di dalam mencari nafkah kehidupan supaya kita terhindar dari sumber-sumber yang tidak diredhai oleh Allah SWT. Hendaklah kita menjauhkan diri dari harta-harta yang haram dan jangan melakukan kezaliman apa-apa pun terhadap hak milik orang lain karena tubuh yang tumbuh dari makanan yang haram pasti akan dibakar dengan api neraka. (6) Hendaklah kita mengambil berat tentang permasalahan pendidikan keluarga, anak, isteri dan keluarga kita. Dan hendaklah kita memberikan waktu khusus untuk mentarbiah (mendidik) mereka dan berusaha supaya mereka dapat mengikuti ajaran yang telah diberikan Rasulullah SAW. Jika kita tidak melakukan demikian, besar kemungkinan kita akan menjadi terjerumus pada bila-bila masa sahaja ke dalam jurang kemaksiatan, iaitu apabila kita terpaksa menuruti kemahuan mereka yang sentiasa berlawanan dengan kehendak agama. (7) Hendaklah kita memberikan waktu yang cukup setiap hari untuk membaca Al-Quran Al-Karim. Bacalah Al-Quran sebelum diangkat dari permukaan bumi. Hendaklah kita membacanya dengan baik, serta berusaha memahami kandungannya. Ia adalah teman hidup kita di malam yang sunyi dan wirid kita ketika manusia sedang sibuk dengan berbagai urusan di waktu petang dan di waktu orang lain sedang nyenyak tidur di tengah malam. (8) Hendaklah kita memberikan sebagian dari rezeki kurniaan Allah SWT kepada kita untuk diberikan kepada keluarga kita yang memerlukannya dan kepada orang yang kurang berkemampuan, karena sedekah itu adalah sebahagian dari bekal kita menjalani negeri akhirat yang sangat jauh dan sangat susah. Semoga dengan apa yang telah kita korbankan itu akan menjadi hitungan dalam suratan kebaikan di akhirat kelak. (9) Hendaklah kita memahami Islam ini dengan bentuknya yang “Syumul” yang melengkapi seluruh aspek kehidupan. Dengan itu kita hendaklah mengikuti dan melaksanakan ajaran Islam di dalam semua lapangan kehidupan. Islam ketika berada di masjid, Islam ketika berada di tengah masyarakat, Islam ketika bernegara dan Islam di dalam semua lapangan kehidupan. (10) Yang terakhir, hendaklah kita hidup untuk agama yang kita cintai ini. Kita menjadikan Islam sebagai pilihan dan berjuang untuk menyebarkannya. Kita hendaklah memberi pengorbanan sewajamya untuk Islam dipenuh usaha· dan gigih memperjuangkannya. Kita hendaklah juga berhati-hati terhadap apa yang direncanakan oleh musuh-musuh Islam, apakah dari golongan Yahudi atau pun dari golongan Nasrani dan dari lain-lain golongan. Dengan demikian kita akan dapat memelihara diri dari terjerat dengan perangkap yang dipasang oleh musuh untuk menghancurkan Islam dan umat Islam. Inilah sepuluh intisari yang dapat saya tuliskan di sini yang merupakan sebagian dari mutiara-mutiara yang terkandung di dalam hadis-hadis yang telah saya paparkan. Mudah-mudahan kita mendapat keberkatan dariNya dan semoga Allah SWT sentiasa melimpahkan kerahmatan kepada kita semua, RahmatNya dan KeampunanNya adalah sebagai penghapus dosa dan kesalahan yang telah kita lakukan.
Posted on: Sat, 05 Oct 2013 14:41:59 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015