Harga daging sapi di Australia Rp 20 ribu/kg. Diimpor oleh PT. Indoguna Utama hingga 8.000 ton atau 8 juta kg dengan harga Rp 20 ribu/kg juga. Lantas untuk nyogok Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq Rp 5.000,-/kg berarti dapat Rp 40 milyar. Untuk Fathanah Rp 5.000,- berarti Rp 40 milyar juga. Ahmad Zaki, sopir pribadi dan orang kepercayaan Luthfi Hasan Ishaaq Rp 5.000,-/kg juga dapat Rp 40 milyar. Berarti harga daging itu baru Rp 35 ribu/kg. Keuntungan Indoguna Utama Rp 10 ribu, berarti untung Rp 80 milyar. Bea masuk 10% berarti Rp 2000/kg berarti Rp 16. milyar, PPN 10% berarti Rp 2.000,-/kg berarti Rp 16 milyar dan PPH 5% berarti Rp 1.000,- atau Rp 10 milyar. Dengan demikian, mestinya harga jualnya di pasaran Indonesia adalah Rp 35.000 + Rp 10.000,- + Rp 5.000,- = Rp 50.000,-/kg. Tapi kenyataannya, harga daging masih Rp 90.000,-/kg. Lantas kemana selisih harga hingga Rp 40.000,-/kg. Apa ini masuk Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan dan Menko Perekonomian? Mestinya KPK harus membongkarnya. Harga daging sapi di Indonesia udah kebangetan mahalnya. Masak sih kementerian terkait tidak kebagian??? Gak masuk akal sehat. Udah nyata kan, maksimal harga daging di Indonesia harus Rp 50.000,-/kg. Kalau Bulog yang dapat tugas menstabilkan harga daging, tidak mampu menekan hingga Rp 50.000,-/kg, berarti Bulog tidak beres juga. Menteri BUMN Dahlan Iskan berjanji akan mencopot Direksi Bulog kalau tidak mampu menstabilkan harga daging Rp 50.000,-/kg. Kita tunggu kiprah Bulog sebagai pengimpor daging sapi.....
Posted on: Wed, 05 Jun 2013 21:46:39 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015