Imunologi adalah ilmu yang mempelajari reaksi dari tubuh terhadap - TopicsExpress



          

Imunologi adalah ilmu yang mempelajari reaksi dari tubuh terhadap invasi suatu antigen dan akibat yang ditimbulkan oleh pembentukan antibody yang telah ada pada antigen yang masuk tersebut. Imunologi juga dapat diartikan ilmu yang mempelajari tentang imunitas atau kekebalan akibat adanya rangsangan molekul asing dari luar maupun dari dalam tubuh hewan atau manusia baik infeksius maupun non infeksius. Tokoh immunologi : Edward Jenner. Sedangkan Serologi diartikan sebagai Ilmu yang mempelajari tentang reaksi antigen dan antibody invitro. Kemudian dari definisi tersebut muncul istila Immunoassay yaitu suatu metode / cara / teknik pemeriksaan untuk mmengukur derajat imunitas / kadar antibody atau antigen dalam cairan tubuh atau serum seseorang. Antigen adalah substansi yang dapat dikenali dan diikat dengan baik oleh system imun dan Antibody adalah protein immunoglobulin yang disekresi oleh sel B yang teraktifasi olah antigen. Reaksi imunologis merupakan mekanisme yang berkaitan dengan pertahanan host terhadap suatu antigen seluler ataupun non seluler. Respon imun seseorang terhadap unsure-unsur pathogen sangat bergantung pada kemampuan system imun untuk mengenal molekul-molekul asing.( S. Harti, 2013). A. Sitem imun Komponen sistem imun tersebar di seluruh tubuh, mulai dari bagian luar (misalnya, kulit) sampai dengan di bagian dalam tubuh, misalnya dalam darah, limpa dan kelenjar getah bening. Pertahanan tersebut terdiri atas sistem imun alami (natural/innate) yang sifatnya non-spesifik dan sistem imun didapat (adaptive/acquired) yang sifatnya spesifik. 1. Penggolongan system imun a. Sistem Imun Alami /Innate /(Non Spesifik) Merupakan sistem imun yang telah dimiliki hospes sejak dilahirkan, sistem imun ini bersifat non spesifik karena komponen sistem imun yang sama dapat menanggulangi berbagai macam benda asing (mikroorganisme) yang berbeda. Sistem imun ini dapat memberikan respons langsung terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh, artinya tidak memerlukan waktu untuk mengenal antigen terlebih dahulu sebelum dapat memberikan responsnya. b. Sistem Imun Didapat /Acquired /(Spesifik) System imun ini diperankan oleh limfosit yang merupakan salah satu jenis sel leukosit. Pada Sistem imun didapat, komponennya hanya akan dihasilkan/dibentuk setelah limfosit bertemu dengan benda asing (mikroorganisme). Komponen yang dihasilkan adalah antibodi atau limfokin. Sistem imun ini disebut juga sistem imun spesifik karena antibodi yang dihasilkan hanya akan berperan terhadap mikroorganisme yang menyebabkan pembentukkan antibodi tersebut. Misalnya, virus polio akan menyebabkan tubuh menghasilkan antibodi berupa anti polio yang digunakan untuk menanggulangi virus polio. Selanjutnya bila tubuh terinfeksi virus lain misalnya virus campak maka tubuh akan menghasilkan anti campak untuk menanggulang virus campak, sedangkan anti-polio yang ada dalam tubuhnya tidak dapat digunakan untuk menanggulangi infeksi virus campak. 2. Fungsi system imun a. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit, menghancurkan dan menghilangkan mikroorganisme atau substanti asing ( bakteri, parasit, jamur, virus, dan tumor) yang masuk kedalam tubuh. b. Menghilangkan jaringan atau sel yang mati atau rusak untuk perbaikan sel. c. Mengenali dan menghilangkan sel abnormal 3. Mekanisme pertahanan tubuh a. Imunitas nonspesifik 1) Pertahanan Fisik / Mekanik, Komponen pertahanan fisik/mekanik adalah kulit, mucus, silia, batuk dan bersin. Merupakan lapis pertahanan terdepan (pertama) yang akan mencegah masuknya berbagai kuman patogen ke dalam tubuh. 2) Pertahanan biokimiawi Merupakan senyawa biokimiawi di dalam tubuh yang dapat menanggulangiatau mematikan mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh. Bahan biokimiawi seperti cairan keringat mempunyai efek antibakterisidal sehingga mengurangi kemungkinan infeksimelalui kulit. Asam lambung, membantu menciptakan lingkungan yang dapat mematikan banyak mikroorganisme patogen. Lisozim dalam dalam keringat, ludah, air-mata dan air susu akan melindungi tubuh terhadap berbagai kuman Gram positif. Lisosim juga dilepaskan oleh makrofag yang dapat menghancurkan bakteri Gram-negatif. Air susu ibu juga mengandung laktoferin dan asam neuraminat yang mempunyai sifat antibakterisidal terhadap E. coli dan pseudomonas. 3) Pertahanan Humoral Merupakan senyawa – senyawa yang terdapat di dalam cairan darah. Bahan-bahan tersebut ialah komplemen, interferon dan C Reaktive Protein (CRP). Komplemen berperan meningkatkan fagositosis dan dapat menghancur dinding bakteri (bakteriolisis). bahan ini dihasilkan oleh sel-sel tubuh yang terinfeksi virus. Interferon (IFN) mempunyai sifat antivirus, bekerja melindungi sel yang masih sehat agar resisten terhadap infeksi virus. CRP merupakan Protein Fase Akut yaitu protein yang kadarnya dalam darah meningkat pada infeksi akut. CRP ini akan meningkatkan kemampuan fagositosis. 4) Pertahanan seluler. Merupakan unsur seluler yang mempunyai kemampuan fagositosis. Fagositosis terutama diperankan oleh neutrofil, monosit yang merupakan sel leukosit serta makrofag dan histiosit yang merupakan sel fagosit yang terdapat di dalam jaringan. b. Immun Spesifik 1) Sistem imun spesifik humoral. Diperankan oleh limfosit B (sel B) yang menghasilkan antibodi. Antibodi sebagian besar terdapat di dalam cairan darah dan sebagian kecil terdapat dalam bervagai cairan tubuh lain seperti mukus, air-mata, dan air susu. Fungsi utama antibodi adalah pertahanan terhadap infeksi ekstra seluler virus dan bakteri serta netralisasi toksinnya. 2) Sistem imun spesifik seluler. Diperankan oleh limfosit T (sel T) yang menghasilkan limfokin (sitokin / interleukin). Fungsi utama sistem imun spesifik seluler adalah untuk pertahanan terhadap bakteri dan virus intra seluler, jamur, parasit dan tumor.
Posted on: Tue, 29 Oct 2013 17:35:14 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015