JAWA TIMUR DAN SPATIOTEMPORALITAS Spatiotemporalitas ( ruang dan - TopicsExpress



          

JAWA TIMUR DAN SPATIOTEMPORALITAS Spatiotemporalitas ( ruang dan waktu ) sejarah adalah suatu sifat yang tidak mungkin dipungkiri, demikian tulis Pak Soemarsaid Moertopo dalam buku Aneka Pemikiran Tentang Kuasa dan Wibawa. Pernyataan tersebut jika kita memahaminya dalam perspekti yang lebih jauh tentang keterlibatan Pak Jokowi terhadap pendongkelan nama pasangan yang diusung PDI-P di Jawa Timur menjadi nyata, bahwa hadirnya seorang tokoh politik dan negarawan di suatu tempat menjadi sangat populer, belum tentu menjadi sangat populer juga di tempat lain pula. Disinilah politik figur ( baca: nilai ) memainkan peran penting dalam penentuan seorang calon yang bahkan dipilih menjadi pemimpin. Jokowi, begitu populer dan sangat diagung-agungkan dalam pengertian luas oleh penduduk kota Jakarta, ternyata bagi penduduki Jawa Timur menjadi lain dalam artian tidak sama dengan penduduk kota Jakarta dalam menentukan pilihan politiknya. Penduduk Indonesia pada umumnya bisa menjadi seperti itu atau pun juga bisa ada pembilaan politik lainnya. Jika yang diusung oleh Jokowi menang di Jawa Timur dalam artian mendapat dukungan suara terbannyak maka PDI-P mendapat nilai lebih secara politik dan Jokowi mendapat nilai lebih secara politik lebih dari dua kali lipat. Atas beberapa hasil survei ( SMRC , dan LSI ) yang dimuat KOMPAS hari ini, bahwa pasangan yang didukung oleh PDI-P ( baca: PDI-P dan Jokowi ) mendapat perolehan suara ketiga setelah pasangan incumbent dan Ibu Khofifah. Peta politik di Jawa Timur yang sedang berjalan menjadi seperti itu, maka yang menjadi penentuan suara terbanyak bukan lagi ditentukan oleh populernya partai pengusung atau populernya figur pendukung, tetapi figur calon itu sendiri yang menjadi penentu dan pedoman arah bagi penduduk untuk menentukan pilihan politinya; dan inilah menjadi sejarah baru bagi PDI-P dalam perpolitikan selanjudnya dan Pak Jokowi sendiri dalam kiprahnya sebagai seorang negarawan di DKI Jakarta. Dari sini pula, sebuah premis besar yang kita bisa petik paling kurang secara politik adalah: Berpolitik berarti berada dalam ruang dan waktu yang nyata bagi politisi, dan juga bagi partai politik yang salah satu funsinya sebagai agregasi kepentingan masyarakat bisa terakumulasi secara luas dan transparant... Respond, Dr. Thomas Pureklolon, terhadap KOMPAS hari ini, 30 Agustus 2013 tentang Politik di Indonesia.
Posted on: Fri, 30 Aug 2013 05:23:17 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015