“ K E S E R A K A H A N " Puisi by : .Ujang Amren Noor Tatkala malam dingin terbakar dengan api kulihat petir ditanganmu dengan bayangan kau susuri malam merampas segala impian jelata kau tinggalkan musuh bagimu bumi juga matahari Kemarahan apa disetiap tajuk dan tepi semua tragedi bencana telah kau baca senandungku pun sia sia laksana kau lemparkan bayang tak tersentuh lagi oleh api dan dosa dan tuhan tiada murka dari ketinggian Asma’Nya Antara aku dan kau adalah laga lelaki ketika wanita itu telah pergi maut seakan terhenti pada bait bait ini : Waktumu bergejolak sebelum mentari menjadi tembikar – kita berjarak masa lampau menumpu pada yang silam padaku terdedah kisah awanan seorang rosul memandang langitmu ‘ Suraqah’ mengurai kisah wahai di tanah Kita saling menatap diperbatasan telah tumbuh kekecewaan air mataku mengembang keperihan mawar saksi bisu tenggelam dalam dekat kesunyaian batu ditengah malam mataharimu – tersimpan halilintar tak tau aku sapa kalah atau menang kutangkap bebatuanmu yang pecah - dan yang lari ketakutan mendedah air membelah bukitmu dan bukitku telah penuh darah luka dan kecewa atas keserakahan * …….Jakarta timur.. 2 Juli 2013 … FB/OL……. ................................................................................................................... Anda, Wiwik Setyawati, Budhaya Timoer, dan Albrnsesa Ela menyukai ini. *Budhaya Timoer = - Kenapa komennya kosong, atau ilmuku ta; sanggup membacanya, ... Biarlah bukit2 itu menjadi furqon menuju yg haq, .. * Ujang Amren Noor = - gk gk gk .. ya , biarlah dia berteman dengan Al-Burhan , ya, Budhaya Timour... hk hk
Posted on: Sun, 07 Jul 2013 15:49:30 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015