MADURA BELUM TIDUR Bozz redaksi khas ala BONEK DUTAM Seberapa - TopicsExpress



          

MADURA BELUM TIDUR Bozz redaksi khas ala BONEK DUTAM Seberapa pengaruh kedatangan tim tim eropa toh wajah sepak bola negeri ini ya gini gini saja apa cuma ambil keuntungan dari tiket, sponsor dan cari muka doank????? Dutam news-Beberapa waktu lalu, tepatnya 7 Juni 2013, persepakbolaan Indonesia memasuki babak baru. Saat itu, untuk pertama kalinya dalam sejarah kedua negara, tim nasional Indonesia menghadapi tim yang jauh lebih tinggi tingkatannya, yaitu tim nasional Belanda. Spanduk berbagai macam ukuran terpampang jelas di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) untuk menyambut para pemain dari pasukan "Oranye". Kecintaan publik sepak bola Indonesia pada tim Merah Putih ternyata sama besarnya (atau malah lebih condong) terhadap para bintang londo tersebut. Dutam news-Euforia terlihat membuncah di SUGBK malam itu. Entah kebanggaan seperti apa yang tengah mereka rayakan. Tak tahu nasionalisme macam mana pula yang mereka apungkan. Kenyataannya, publik Senayan yang diwarnai gadis-gadis wangi berpenampilan enak dipandang lebih banyak mengelu-elukan nama seperti Robin van Persie dan Arjen Robben daripada meneriakkan nama Boaz Salossa ataupun Kurnia Meiga. Sebenarnya bukan hal penting untuk dibahas. Toh pertandingan juga hanya bertajuk persahabatan, bukan turnamen resmi yang harus dibela dengan kata mati demi harga diri. Tak masalah juga jika Indonesia yang menjadi tuan rumah justru harus mengenakan kostum tandang di kandangnya sendiri. Lupakan sajalah hal-hal seperti itu. Yang menarik justru adalah Indonesia saat ini sudah masuk peta perjalanan klub-klub terkenal. Atau setidaknya, individu lapangan hijau yang mendunia sudah mau menjadikan Indonesia sebagai tujuan. Terserah apa pun motifnya di balik kunjungan tersebut, itu bukan urusan saya. Sejak rencana kedatangan superklub Liga Inggris, Manchester United, digagalkan akibat bom JW Marriot dan Ritz Carlton pada 17 Juli 2009 lalu, publik sepak bola Indonesia seakan terasing dari kunjungan klub-klub terkenal. Padahal sebelumnya, klub-klub dunia seperti AC Milan, Lazio, Ajax Amsterdam, PSV Eindhoven, Aston Villa, dan Arsenal wara-wiri ke Indonesia. Kita sering merasa iri pada Malaysia dan Singapura, yang hampir setiap tahun selalu berada dalam rencana kunjungan tur pramusim klub-klub raksasa dari Liga Inggris. Berterima kasihlah kepada Uruguay, yang pada 8 Oktober 2010 lalu mau menepis ketakutan dan anggapan miring tentang negeri ini. Meski Luis Suarez dan kawan-kawan membantai timnas 7-1, kita harus merayakannya karena kedatangan Uruguay membuka mata dunia tentang Indonesia. Setelah itu, secara berturut-turut bintang-bintang sepak bola mulai berdatangan. Cristiano Ronaldo, Rio Ferdinand, Xabi Alonso, Pepe dan Alvaro Arbeloa, serta Cesc Fabregas pernah merasakan panasnya udara Jakarta dan indahnya Pulau Bali. Belum lagi legenda Liverpool seperti Ian Rush ataupun legenda Arsenal, Robert Pires, yang juga menyambangi Indonesia. Bintang sekelas David Beckham pun sempat menjajal rumput SUGBK ketika bertandang ke Indonesia bersama klubnya, LA Galaxy, pada 30 November 2011 lalu. Dilanjutkan AC Milan Glory pada 9 Februari 2013. Ke depannya, Chelsea, Liverpool, dan Arsenal pun telah menjadwalkan datang ke Indonesia. Bahkan Arsenal melakukan persiapan khusus ketika para pemainnya belajar gamelan untuk mengapresiasi para pendukung di Indonesia. Diego Maradona pun direncanakan datang ke Indonesia. Pertanyaannya, seberapa besar sih kedatangan tim-tim papan atas dunia itu berpengaruh pada kemajuan sepak bola Indonesia? Seberapa besar gempita para suporter yang terpuaskan bisa melihat bintang idola mereka secara langsung berpengaruh pada prestasi tim nasional Indonesia? Kalau mau dihitung-hitung, sejak tahun 1983, Arsenal sudah datang ke Indonesia. Bahkan jauh sebelum itu, Ajax Amsterdam dan Manchester United bertanding dengan Indonesia Tamtama dalam turnamen segi tiga di Jakarta pada Juni 1975. PSV Eindhoven datang pada 1988 dan AC Milan pada 1994. Masih banyak lagi yang lainnya. Pengalaman dan jam terbang para pemain jelas bertambah dengan kedatangan mereka. Tetapi sepak bola Indonesia kok masih begini-begini aja?
Posted on: Fri, 12 Jul 2013 20:11:27 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015