MEMBACA PERGERAKAN HARGA EMAS Jakarta - Jakarta – Setelah bank sentral AS, The Fed mengindikasikan pemangkasan stimulus akhir tahun ini, harga emas rontok. Bagaimana arah berikutnya? Berdasar data CNBC, pada perdagangan Kamis (20/6/2013) hingga pukul 12.27 WIB, harga emas internasional ditransaksikan anjlok US$31,1 (2,26%) ke posisi US$1.342,9 per troy ounce. Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas mendapatkan tekanan turun yang kuat. “Anjloknya harga emas setelah US Federal Reserve mengindikasikan kemungkinan pengurangan stimulus di akhir tahun ini,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (20/6/2013). Fed juga, lanjut Ariston, menaikan outlook pertumbuhan ekonomi dengan memprediksi pertumbuhan 2014 akan lebih tinggi dari 2013 dan tingkat pengangguran 6,5% kemungkinan akan tercapai di 2014 dari proyeksi sebelumnya 2015. “Ekspektasi pengurangan stimulus ini mendorong penguatan dollar AS dan bisa mengurangi likuiditas di pasar yang menyebabkan bursa saham dan harga komoditi melemah termasuk emas,” papar dia. Harga emas pagi ini, lanjut dia, telah menyentuh level rendah US$1.339 per troy ounce dan kini berada di kisaran US$1.344. “Jika level rendah ini kembali tembus, potensi target berikutnya level terendah tahun ini US$1.321 per troy ounce,” ucapnya. Sementara resistance terdekat emas di US$1.348. Menurut Ariston, pergerakan di atas level resistance tersebut membuka peluang penguatan ke US$1.354 per troy ounce. “Namun pergerakan emas masih berada dalam tekanan turun selama berada di bawah level US$1.362 yang merupakan level 61,8% fibaonacci retracement dari US$1.339-1.376 per troy ounce,” ungkap dia. Kamis (20/6/2013) ini, kata dia, data klaim tunjangan pengangguran AS bisa menjadi penggerak harga. “Bila data ini bagus, bisa mengonfirmasi ekspektasi pengurangan stimulus yang dipercepat sehingga dollar bisa menguat kembali dan emas kembali tertekan dan sebaliknya,” ungkap dia.
Posted on: Thu, 20 Jun 2013 06:15:38 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015