MENJADIKAN TANTANGAN/HAMBATAN MENJADI PELUANG Inilah kelebihan para oknum pejabat Pemerintah di lingkungan BUMN,ESDM dan PLN, dalam memanfaatkan momentum privatisasi PLN. Sudah jelas dalam LOI Agustus 1998 ( Power Sector Restructuring Program ) dan UU No 30/2009 ttg Ketenagalistrikan, bahwa PLN hrs dijual, untuk membayar hutang luar negeri yg mendekati angka Rp 2500 Triliun ! Caranya : PLN Jawa-Bali di "potong2" per fungsi (Unbundling Vertikal) dan dijual/Privatisasi. Sedang PLN Luar Jawa- Bali krn tdk laku, maka diserahkan PEMDA. Nah, dalam program privatisasi Jawa-Bali ini (meskipun di luar Jawa juga ikut main), para oknum pejabat diatas membuat PT. HALEYORA ( saham mayoritas YPK, bukan pemerintah) yang se olah2 merupakan Anak Perusahaan PLN yg menangani Operasi dan Maintenance jaringan Distribusi pada awalnya . Namun dng adanya perusahaan ini, karyawan organik ditarik semua dari Rayon/Ranting, ada indikasi untk menghilangkan jejak saat privatisasi terjadi, yaitu saat pengambil alihan asset tdk ada lagi yg berkompeten menjadi saksi ! Modus ini yg dipakai Presiden Arroyo ( skrg sdh mantan ) dalam mengambil alih asset Napocor ( National Power Corporation/ PLN Philipina). Sehingga asset Napocor 60% adalah punya Arroyo. ( sesuai testemoni Louis Coral Ahli Privatisasi Listrik Philipina di MK, 2010 ). Inilah yang dimaksud para oknum pejabat bisa merubah tantangan menjadi hambatan. Ibaratnya Pengelola Lahan milik rakyat, datang Debt Collector/ Rampok mau menjarah harta Rakyat, bukannya melindungi malahan ikut menjarah ! PAGAR MAKAN TANAMAN !
Posted on: Thu, 19 Sep 2013 07:21:30 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015