Malam Pertama di Alam Kubur Kategori: EDUKASI Assalamu’alaykum - TopicsExpress



          

Malam Pertama di Alam Kubur Kategori: EDUKASI Assalamu’alaykum warohmatullohi wabarokatuh. Malam Pertama di Alam Kubur Bagaimana suasana malam pertama di alam kubur Bagaimana kedasyatan siksaannya? Dosa- dosa apakah yang menyebabkan siksaan kubur? Bagaimana kaedah menjemput kematian terindah? Setiap yang bernyawa pasti merasai mati, Wahai jiwa yang tenang, Pulanglah kehadrat Tuhan mu dengan gembira dan diredhai, masuklah dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan masuk pula dalam syurga-Ku Pada hari itu ia begitu bahagia, menikmati indahnya alam ciptaan Allah, bersama anak dan keluarga, penuh keceriaan, hidup dalam kesenangan dan kehidupan yang terjamin, tertawa melihat telatah anak-anaknya, demikian pula dia ditertawakan oleh anak-anaknya lalu tiba-tiba ia didatangi oleh suatu malam, malam disaat dia dijemput oleh kematiannya Sakarat.. Sakaratul Maut. Dan datangnya sakaratul maut itu benar Itulah yang kamu selalu lari dari padanya Ditiuplah sangkakala Hari terlaksananya Ancaman Setiap jiwa datang dengan malaikat yang jadi saksi Sungguh kami lalai akan kenyataan ini Maka kami singkapkan kakitanganmu, pada hari itu hingga penglihatanmu menjadi jelas (Qaf: 19-22). Malam itulah malam pertama ia berada dalam alam kubur sendiri dikecam oleh kesunyian, tanpa anak dan isteri/suami juga sahabat karib yang ada hanyalah amal inilah malam pertama anak kita menjadi yatim, dan isteri/suami kita menjadi janda/duda malam pertama yang menggusur dari tempat tidur yang empuk menuju dinginnya tanah berselimutkan kafan inilah malam yang mengusir kita dari rumah mewah dan megah.. menempati liang lahad yang gelap dan sempit kelmarin malam kita masih berpesta, makan dan minum bersama sahabat karib tiba-tiba kita masuk pada malam pertama dimana kita menjadi santapan cacing tanah dan serangga pada malam ini kita baru sedar.. Ternyata HARTA, KELUARGA, PEKERJAAN yang keras kita mencarinya sampai lalai dari mengingati Allah tidak sedikitpun daripada semua itu menemani dan membela kita Allah SWT berfirman, Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk kedalam kubur, janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui akibat perbuatanmu (At-Takatsur: 1-3) Inilah malam episod pertama dari alam akhirat, kuburan boleh menjadi taman syurga, sebaliknya ia boleh menjadi satu lubang dari lubang-lubang neraka inilah kematian datang dengan tiba-tiba ia datang tepat pada waktunya tidak lambat dan tidak cepat meragut dengan paksa, melenyapkan segala nikmat dunia.. tidak pernah menilai kita tua atau muda, kaya atau miskin, sihat atau sakit ia datang untuk mengeluarkan manusia dari alam kehidupan yang selama ini kita jalani.. ketahuilah rumah yang kukuh dan megah tidak akan mampu membentengi datangnya sang pencabut nyawa Banyaknya wang di bank tidak mampu memberi rasuah kepada Malaikat untuk undurkan waktu kematiannya inilah realiti kematian sudah bersiapkah kita menghadapi malam pertamanya Bukankah Rasulullah Saw ada bersabda Orang yang bijak adalah yang sentiasa mengingati mati di antara kamu, dan ada bekalan setelah kematiannya.. Marilah kita siapkan bekalan untuk menjadi penyinar di alam kubur nanti demi Allah, tiada yang sanggup menerangkannya melainkan dengan iman dan amal yang soleh.. Metode Menjemput Kematian Kematian adalah nasihat terbaik dan guru kehidupan, sedikit sahaja kita lengah dari memikirkan kematian, maka kita akan kehilangan guru terbaik dalam kehidupan Sesungguhnya manusia telah memilih bagaimana akhir hidupnya dan pilihan itu ada pada bagaimana ia menjalani kehidupannya sebagaimana ia menjalani kehidupannya seperti itulah berakhirnya kematiannya kerana sesungguhnya dengan menjalani kehidupan bererti kita sedang menuju kepada kematian kita Pernahkah kita mendengar berita tentang seorang penzina mati di katil hotel diatas perut pasanganya seorang penagih dadah mati ketika menghisapnya dan para penjudi mati diatas meja judinya begitu juga kita pernah mendengar ahli ibadah mati di atas tikar sejadahnya Alangkah malangnya, saat ajal tiba kita masih berlumur dosa berbalut nista inilah malam pertama kita DI ALAM KUBUR sendiri, di cekam sepi gelap yang tidak pernah terbayang hilanglah sudah semua gemerlapnya DUNIA RUMAH dengan jerih payah bertahun-tahun telah kita bangunkan ISTERI/SUAMI dan pengabdiannya begitu tulus ANAK, yang padanya darah daging kita ORANG TUA yang titisan kasih sayangnya.. mengalir di tubuh kita dan PEKERJAAN, yang bermati-matian kita habiskan waktu untuknya KERETA MEWAH yang selalu menjadi kebanggaan tapi kini hari itu telah pergi masa pun telah tiada yang tersisa hanya dosa yang terus terbayang TERINGAT akan ISTERI/SUAMI yang sentiasa dinafikan hak-haknya ANAK, yang telah kita kotori tubuhnya dari nafkah yang HARAM ORANG TUA, yang di sisa hidupnya belum sempat dibahagiakan SAHABAT KARIB, yang meminta bantuan kita biarkan dan KAWAN-KAWAN, yang telah banyak kita kecewakan Ya ALLAH, masihkah ada hari milik-Mu untukku agar boleh ku lunaskan segala urusan lilitan hutang yang belum terbayar banyaknya AMANAH dan KEPERCAYAAN yang tidak disampaikan beribu JANJI yang sering diingkari dan WANG RASUAH, yang telah kita nikmati dan kita bagi namun kini, PINTU-MU sudah tertutup rapat bertaubat sudah terlambat, menyesali diri sudah tidak bererti dan tinggallah sendiri menanggung beban DOSA dan KESALAHAN yang tidak terMAAFKAN merasakan PENDERITAAN yang PANJANG yang tiada berakhir SEKARANG, adakah dalam hati kita MATI itu sebagai PENASIHAT..??? Semoga selagi masih ada waktu Fasa-Fasa Alam Kubur Kesempitan kubur, pertanyaan malaikat, azab atau nikmat kubur, ditempatkannya ruh dan kebangkitan Alam kubur adalah alam perantaraan kehidupan dunia dan akhirat yang dimulai setelah kematian dan berakhir selepas kebangkitan selama masa ini, seorang yang beriman merasa bahagia sementara orang kafir merasa sengsara orang yang sudah mati akan dihimpit dalam kubur siapa pun ia kafir atau muslim akan merasakan himpitan kubur bezanya penyimpitan yang dirasakan seorang mukmin tidak berlaku selamanya, tidak seperti orang kafir yang akan berterusan himpitan kuburnya sampai hancur tulang-tulangnya Sebagaimana sabda Rasulullah saw: Sesungguhnya kubur itu memiliki himpitan, seandainya ada orang yang selamat darinya, maka selamatlah Saad Bin Muadz Saad Bin Muadz akan mengalami himpitan kubur, padahal ia adalah seorang pemimpin penuh kemuliaan, kematiannya menggoncangkan Arasy, dibukakan baginya pintu-pintu langit, Kasyahidannya disaksikan oleh 70 ribu malaikat Hadis yang diriwayatkan oleh NasaI dari Rasulullah SAW: Kematiannya menggoncangkan Arasy, dibukakan baginya pintu-pintu langit, pintu yang banyak, Kesyahidannya disaksikan oleh 70 ribu malaikat, maka sungguh ia mengalami himpitan kubur, kemudian Allah melapangkanya. Apabila Saad Bin Muadz seorang pemimpin yang besar, hamba Alah yang soleh dan mendapatkan mati Syahid mengalami himpitan kubur bagaimana dengan kita..? Allahuakhbar Ya Allah Terimalah taubat-ku selamatkanlah aku dari azab kubur Rasulullah SAW bersabda Seorang manusia apabila diletakkan dia di dalam kuburnya dan sahabatnya berpaling pulang sedang ia mendengar suara sandal mereka akan datang kepadanya dua malaikat dan mendudukkannya dan bertanya SIAPAKAH TUHAN-MU?, SIAPAKAH NABI-MU?, APAKAH AGAMA-MU? dia menjawab, ALLAH ADALAH TUHAN-KU MUHAMMAD ADALAH NABI-KU ISLAM ADALAH AGAMA-KU Terdengarlah seruan dari langit, Benar.. Hambaku, hamparkan baginya tikar dari syurga, lalu angin dan wangi syurga datang kepadanya kemudian kubur diluaskan seluas mata memandang, seorang yang rupawan datang menemaninya, yang tiada lain itulah amal solehnya. (Hadis riwayat Ahmad, Abu Daud, Hakim dan Baihaqi). Benarkah kita boleh menjawabnya? Dari lisan yang jarang menyebut Asma-Nya dan ibadah yang sering kita remehkan Serta sunnah Rasul yang kita abaikan pada saat itu kita hanya mampu menjawab TIDAK TIDAK TIDAAAKKKKK Terdengarlah suara penyeru dari langit Hambaku ini seorang pendusta Hamparkan padanya tikar dari api neraka, bukakan baginya pintu neraka, panas dan keringnya neraka mendatanginya Kubur disempitkan sampai pecah tulang-tulangnya seorang berwajah buruk berpakaian buruk dan berbau busuk datang kepadanya Yang tiada lain itulah amal buruknya Tragedi Siksa Kubur Aisyah Ra bertanya tentang azab kubur, Rasulullah SAW menjawab: Ya, azab kubur pasti ada. (HR. Bukhari Dalam Kitab Al-Janaiz). Aisyah Ra meriwayatkan bahawa Rasulullah SAW berdoa dalam solatnya, Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur (HR. Mutafaqun Alaih). Ketika orang-orang yang derhaka kepada Allah tidak mampu menjawab pertanyaan malaikat, lalu ia dipukul dengan besi hingga ia menjerit dengan teriakan yang sangat keras didengar oleh semua makhluk Allah, kecuali Jin dan Manusia, (HR. Bukhari dan Muslim). Saatnya kita menyaksikan kejadian nyata tentang siksa kubur yang berlaku di Jazirah Arab Seorang pemuda yang dikeluarkan dari kuburnya setelah beberapa jam dia dikuburkan Akibat mengalami azab kubur, pemuda tersebut telah berubah wajah dan jasadnya Pemuda tersebut merupakan remaja muslim yang meninggal pada usia 18 tahun seorang pemuda yang rosak akhlak dan agamanya dan sering melalaikan solat hampir tiga (3) jam pemuda tersebut dikuburkan, pihak keluarga meminta kubur tersebut digali semula untuk keperluan tertentu Dan apa yang terjadi selepas mayat tersebut dikeluarkan pandangan yang sangat mengaibkan Rambut yang hitam menjadi putih Dari mulut dan hidung keluar darah yang masih merah pekat seperti baru mengalami siksaan kubur yang sangat keras seperti ada yang memukul dibahagian belakang kepalanya dengan wajah seperti dilemas dan membeku Bagi seorang muslim ini adalah pengajaran yang sangat-sangat berharga agar segera memperbaiki hidupnya dengan bertaubat dari dosa-dosa yang telah dilakukan Sementara itu sebagai pengajaran dan iktibar untuk kita Suara jeritan jutaan manusia di alam bumi yang lain di sebuah lubang galian yang berada di daerah Siberia Dr. Azzacove bersama kumpulannya telah melakukan sebuah kajian tentang pergerakan perut bumi di daerah Siberia, Rusia kemudian mereka memasang alat pembesar suara supersensitive untuk mendengar suara pergerakan perut bumi sebuah penemuan yang sangat mengejutkan, ketika mesin penggali sampai pada salah satu perut/kulit bumi dari ruang/alam bumi yang lain, terdengar suara manusia berteriakan sangat keras dalam kesakitan bahkan suara jeritan itu jumlahnya bukan seorang tetapi ribuan bahkan jutaan orang sebagai seorang muslim kita tidak akan ragu lagi bahawa suara tersebut adalah suara manusia yang sedang disiksa di ALAM KUBUR Sebab-Sebab Siksa Kubur Ibnu Qoyyim Rahimahullah, dalam kitab Ar-Ruh menyebutkan ada beberapa dosa dan maksiat yang dapat menyebabkan kita disiksa di ALAM KUBUR, diantaranya : 1. Melalaikan Solat 2. Membaca al-Quran kemudian melupakannya 3. Tidak bersuci setelah membuang hadas kecil 4. Berkata bohong 5. Tidak membayar zakat 6. Corak kehidupan yang berlebih-lebihan 7. Memakan riba 8. Rasuah 9. Memfitnah sesama saudara muslim 10. Khianat terhadap amanah 11. Enggan menolong sesama muslim 12. Meminum arak 13. Berzina 14. Membunuh Wahai anak Adam Sesungguhnya apa yang kau minta dari-Ku dan yang kau harapkan dari-Ku Ampunan-Ku bagimu yang meminta dan tidak bagi yang enggan Wahai anak Adam Meskipun dosamu sepenuh petala langit kemudian engkau meminta ampun pada-Ku Ampunan-Ku bagimu dan tidak bagi yang enggan Wahai anak Adam Seandainya kau datang padaKu dengan kesalahan seluas bumi kemudian engkau datang kepada-Ku dan tidak berbuat syirik pada- Ku dengan sesuatu pun Sungguh Aku akan berikan kepadamu ampunan Ya Allah terimalah taubatku Ya Allah terimalah taubatku Ya Allah terimalah taubatku Alangkah bahagianya seandainya maut menjemput kita sedang berurai air mata merasakan manisnya iman dalam sujud penghambaan rindu akan perjumpaan dengan-Nya Alangkah indahnya air mata yang selalu berlinang dari munajat seorang anak soleh kepada Allah Merindukan kemuliaan dan keselamatan bagi kedua orang tuanya taburan doanya menjadi cahaya yang menerangi dari gelapnya ALAM KUBUR Doa-doanya menghantar kepulangan orang tuanya pada Allah dalam Husnul Khatimah rintihan dan munajatnya menjadi benteng yang kukuh sebagai penghalang dari azab dan siksa kubur Doa yang tiada terputus mengalir dari ketulusan dan keheningan hati agar orang tuanya dalam kasih sayang Allah Rujukan : 1. Kitab Ar-Ruh : Ibnul Qoyyim, 2. Kitab Al-Janaiz : Imam Bukhori, 3. Kitab Awwalu Lailatin Fil Qobr : Dr. Aidh Al- Qorni, 4. The Spectacle Of Death : Khwaja Muhammad Islam, 5. Grave Punishment : Al-Sunna. andikanatasurya.wordpress/daftar- artikel/malam-pertama-di-alam-kubur/ APAKAH KITA AKAN TERGOLONG CERDAS? Assalamualaikum.wr.wb Sahabatku . . . Mungkin banyak diantara kita yang penasaran dan tercengang dg foto ini.. Foto apakah ini..!!!! Monsterkah atau cuma rekayasa semata!!!!? Bukan…! Ini Bukan rekayasa sahabatku, namun cerita nyata. Setelah melihat foto ini, adakah hati ini bergetar ? Photo ini adalah seorang pemuda berusia 18 tahun yang meninggal di salah satu rumah sakit di Oman, Timur Tengah. Mayat pemuda tersebut digali kembali dari kuburnya setelah 3 jam di makamkan yang di saksikan oleh ayahnya . Pemuda tersebut meninggal dirumah sakit dan setelah dimandikan lalu dimakamkan secara Islam hari itu juga. Tetapi setelah pemakaman, ayahnya merasa ragu atas diagnosa dokter dan menginginkan untuk diidentifikasi kembali penyebab kematiannya. Seluruh kerabat dan teman-temannya begitu terkejut saat mereka melihat kondisi mayat . Mayat tsb begitu berbeda dalam 3 jam. Dia berubah tampak keabu-abuan seperti orang yang sudah tua. Rambutnya yang semula hitam legam menjadi putih keperakan seluruhnya seolah seperti kehabisan darah. Tampak jelas bekas siksaan dan pukulan yang amat keras dan dengan tulang-tulang kaki dan tangan yang hancur begitu juga ujung ujungnya sehingga menekan kebadannya. Seluruh badan dan mukanya memar. Matanya yang terbuka memperlihatkan ketakutan, kesakitan dan keputusasaan. Darah yang begitu jelas menandakan bahwa pemuda tersebut sedang mendapatkan siksaan yang amat berat. Kita juga akan tercengang dg foto disamping ini… Ini jg bkn rekayasa sahabatku, namun cerita nyata! Setelah melihat foto ini, adakah hati ini bergetar ? Ini adalah foto tentang penggalian mayat yang dikubur baru beberapa jam saja. Saat dikubur, jasadnya masih bagus. Tetapi setelah digali, karena ada yang keliru, ternyata jenasah didapati dalam keadaan gosong/ hangus kehitaman. Siapa yang membakar ? Ada apa sebenarnya….?? Dalam sebuah hadits yang panjang diriwayatkan dihadapkan orang kafir yg baru mati kepada malaikat Munkar & Nakir : Rasulullah bersabda : Maka ruhnya dikembalikan ke jasadnya lalu datanglah dua malaikat dan mendudukkan nya lalu keduanya bertanya kepadanya : Siapa Tuhanmu? la menjawab, Ha ha saya tidak tahu. Lalu keduanya berlanya lagi, Apa agamamu? Ia menjawab, Ha ha saya tidak tahu. Keduanya bertanya lagi, Siapa yang diutus kepadamu menjadi nabi? Ia menjawab, Ha ha saya tidak tahu. Maka terdengarlah suara panggilan memanggil dari alas langit, Ia berdusta”. Hamparkanlah permadani dari neraka, berikanlah pakaian dari neraka dan bukakanlah pintu menuju neraka. Beliau bersabda, Maka masuklah panasnya dan racunnya neraka, sehingga tulang rusuknya berantakan dan datanglah seorang lelaki yang berwajah buruk, berpakaian kumal dan berbau busuk. Lalu ia berkata, bergembiralah dengan nasib buruk ini yang telah dijanjikan kepadamu sebelumnya. Si mayat bertanya, Siapakah dirimu? Datang berwajah buruk kemudian Ia menjawab Saya adalah amal burukmu. Maka ia berkata, Ya Tuhan-ku, janganlah Engkau bangkitkan Hari Kiamat. Ada tambahan dari hadits Jarir bahwa beliau bersabda, Kemudian dihadirkan orang buta dan bisu yang ditangannya terdapat cemeti terbuat dari besi. Andaikata digunakan untuk memukul gunung, maka gunung itu akan menjadi debu bertebaran. (Shahih, HR. Abu Daud, Ahmad dan Hakim dalam Mustadraknya dan beliau berkata bahwa hadits ini shahih menurut syarat Bukhari dan Muslim dan dishahihkan Ibnu Qayyim dalam Tadzhibus Sunan 4/ 348-349) Wahai sahabatku… betapa dahsyatnya siksa kubur itu. Betapa memilukan, manusia yg tidak bersegera melakukan amal kebaikan. Sesungguhnya amal kebaikan adalah teman yg menyertai kita di alam kubur nanti. Rasulullah saw bersabda: “Keberangkatan mayit itu diiringi oleh tiga hal,yaitu; Keluarganya, harta bendanya, dan amal perbuatannya,Yg dua akan kembali pulang, dan yang satunya akan tetap menemaninya. Yang pulang adlah keluarga dan harta bendanya, sedangkan yang tetap tinggal menemaninya adalah amal perbuatannya” HR. Bukhari- Muslim Mengingat semua itu, hendaknya mulai saat ini kita berbenah diri dgn memperbanyak amal shalih dan menata diri dan niat ibadah kita,, Biarlah Allah swt yg melihat dan menilai amal perbuatan seseorang itu, bukan dilihat dari bentuk tubuhnya, bagus atau jeleknya maupun pangkat atau kedudukan seseorang. Jangan tertipu dgn indahnya jubah maupun pakaian, namun hati dan niatnya sangat jauh dari Allah… Rasulullah saw bersabda; “Sesungguhnya Allah tidak melihat akan bentuk rupa(bentuk tubuhnya) dan hartanya, Namun yang dilihat-Nya (dinilainya) adlh hati dan amal perbuatannya “HR. Bukhari muslim. Bertolak dari sabda rasulullah diatas, tentunya kita sudah dapat membayangkan dan memfikirkan bahwa dgn mengingat akan datangnya kematian, juga azab2 kubur kelak, Akan menambah ketebalan iman pada diri kita, sehingga kita senantiasa melakukan perbuatan baik. Sesungguhnya manusia yg cerdas adalah orang yg paling banyak mengingat mati dan paling banyak membawa bekal amal untuk menghadapi mati. Demikian sahabatku.. Smga apa yg kami sampaikan diatas dpat menambah dan memperkokoh iman kita masing- masing. amin…. jufniabiefawwaz.blogspot/2012_02_01_archive.html Assalamu’alaykum warohmatullohi wabarokatuh. Pembicaraan siksa kubur dalam al-quran. Alhamdulillah wa shalaatu wa salaamu ala Rosulillah wa ala alihi wa shohbihi ajmain. Suatu saat kami menemukan dari salah satu blog perkataan semacam ini: Bila kandungan isi hadits itu berhubungan dengan masalah aqidah, misalnya tentang siksa kubur, maka kita tidak boleh menyakini adanya siksa kubur tersebut dengan keyakinan 100%. Sebab, derajat kebenaran yang dikandung oleh hadits ahad tidak sampai 100%. Inilah di antara aqidah menyimpang yang dimiliki sebuah kelompok yang terkenal selalu menggembar gemborkan khilafah. Mereka tidak meyakini adanya siksa kubur. Mereka beralasan bahwa riwayat mengenai siksa kubur hanya berasal dari hadits Ahad, sedangkan hadits Ahad hanya bersifat zhon (sangkaan semata). Padahal aqidah harus dibangun di atas dalil qothi dan harus berasal dari riwayat mutawatir. Itulah keyakinan mereka. Sekarang yang kami pertanyakan, Apakah betul riwayat mengenai siksa kubur tidak mutawatir dan hanya berasal dari hadits Ahad? Juga yang kami tanyakan, Apakah pembicaraan mengenai siksa kubur juga tidak ada dalam Al Quran? Pada tulisan singkat kali ini, kami akan membuktikan bahwa pembicaraan mengenai siksa kubur sebenarnya disebutkan pula dalam Al Quran. Sehingga dengan sangat pasti kita dapat katakan bahwa pembicaraan mengenai siksa kubur adalah mutawatir karena riwayat Al Quran adalah mutawatir dan bukan Ahad. Ayat Pertama: Siksaan bagi Firaun dan Pengikutnya di Alam Kubur Allah Taala berfirman, (45) (46) Dan Fir’aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang , dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras”. (QS. Al Mumin: 45-46) Mari kita perhatikan penjelasan para pakar tafsir mengenai potongan ayat ini: “Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang. Al Qurtubhi rahimahullah- mengatakan, Sebagian ulama berdalil dengan ayat ini tentang adanya adzab kubur. … Pendapat inilah yang dipilih oleh Mujahid, Ikrimah, Maqotil, Muhammad bin Kaab. Mereka semua mengatakan bahwa ayat ini menunjukkan adanya siksa kubur di dunia. (Al Jaami Li Ahkamil Quran, 15/319) Asy Syaukani rahimahullah- mengatakan, Yang dimaksud dengan potongan dalam ayat tersebut adalah siksaan di alam barzakh (alam kubur). (Fathul Qodir, 4/705) Fakhruddin Ar Rozi Asy Syafii rahimahullah- mengatakan, Para ulama Syafiiyyah berdalil dengan ayat ini tentang adanya adzab kubur. Mereka mengatakan bahwa ayat ini menunjukkan bahwa siksa neraka yang dihadapkan kepada mereka pagi dan siang (artinya sepanjang waktu) bukanlah pada hari kiamat nanti. Karena pada lanjutan ayat dikatakan, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras [Berarti siksa neraka yang dinampakkan pada mereka adalah di alam kubur]. Tidak bisa juga kita katakan bahwa yang dimaksudkan adalah siksa di dunia. Karena dalam ayat tersebut dikatakan bahwa neraka dinampakkan pada mereka pagi dan siang, sedangkan siksa ini tidak mungkin terjadi pada mereka ketika di dunia. Jadi yang tepat adalah dinampakkannya neraka pagi dan siang di sini adalah setelah kematian (bukan di dunia) dan sebelum datangnya hari kiamat. Oleh karena itu, ayat ini menunjukkan adanya siksa kubur bagi Firaun dan pengikutnya. Begitu pula siksa kubur ini akan diperoleh bagi yang lainnya sebagaimana mereka. (Mafaatihul Ghoib, 27/64) Ibnu Katsir rahimahullah- mengatakan, Ayat ini adalah pokok aqidah terbesar yang menjadi dalil bagi Ahlus Sunnah wal Jamaah mengenai adanya adzab (siksa) kubur yaitu firman Allah Taala, Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang. (Tafsir Al Quran Al Azhim, 7/146) Ibnul Qoyyim rahimahullah- menafsirkan ayat di atas, Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, ini adalah siksaan di alam barzakh (di alam kubur). Sedangkan ayat (yang artinya), dan pada hari terjadinya Kiamat adalah ketika kiamat kubro (kiamat besar). (At Tafsir Al Qoyyim, hal. 358) Ayat Lain yang Membicarakan Siksa Kubur Allah Taala berfirman, Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”. (QS. Thahaa: 124) Ibnul Qoyyim rahimahullah- mengatakan, Bukan hanya satu orang salaf namun lebih dari itu, mereka berdalil dengan ayat ini tentang adanya siksa kubur. (At Tafsir Al Qoyyim, hal. 358) Begitu pula Ibnul Qoyyim rahimahullah- menyebutkan ayat-ayat lain yang menunjukkan adanya siksa kubur. Kita dapat melihat pula dalam surat Al Anam, Allah Taala berfirman, Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu” Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat- ayatNya. (QS. Al Anam: 93) Adapun perkataan malaikat (yang artinya), Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan. Siksa yang sangat menghinakan di sini adalah siksa di alam barzakh (alam kubur) karena alam kubur adalah alam pertama setelah kematian. (At Tafsir Al Qoyyim, hal. 358) Begitu juga yang serupa dengan surat Al Anam tadi adalah firman Allah Taala, Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata) : “Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar”, (tentulah kamu akan merasa ngeri). (QS. Al Anfal: 50) Siksa yang dirasakan yang disebutkan dalam ayat ini adalah di alam barzakh karena alam barzakh adalah alam pertama setelah kematian. (At Tafsir Al Qoyyim, hal. 358) Begitu pula Ibnu Abil Izz rahimahullah- ketika menjelaskan perkataan Ath Thohawi mengenai aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah yang meyakini adanya siksa kubur, selain membawakan surat Al Mumin sebagai dalil adanya siksa kubur, beliau rahimahullah- juga membawakan firman Allah Taala, (45) (46) (47) Maka biarkanlah mereka hingga mereka menemui hari (yang dijanjikan kepada) mereka yang pada hari itu mereka dibinasakan, (yaitu) hari ketika tidak berguna bagi mereka sedikitpun tipu daya mereka dan mereka tidak ditolong. Dan sesungguhnya untuk orang-orang yang zalim ada azab selain daripada itu. Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. (QS. Ath Thur: 45-47) Setelah membawakan ayat ini, Ibnu Abil Izz mengatakan, Ayat ini bisa bermakna siksa bagi mereka dengan dibunuh atau siksaan lainnya di dunia. Ayat ini juga bisa bermakna siksa bagi mereka di alam barzakh (alam kubur). Inilah pendapat yang lebih tepat. Karena kebanyakan dari mereka mati, namun tidak disiksa di dunia. Atau ayat ini bisa bermakna siksa secara umum. (Syarh Al Aqidah Ath Thohawiyah, 2/604-605) Begitu juga dapat kita lihat dalam kitab Shahih (yaitu Shahih Muslim), terdapat hadits dari Al Baroo bin Aazib radhiyallahu anhu-. Beliau membicarakan mengenai firman Allah Taala, Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki. (QS. Ibrahim: 27) Al Baroo bin Aazib mengatakan, . Ayat ini turun untuk menjelaskan adanya siksa kubur. (HR. Muslim) Bahkan Ibnul Qoyyim rahimahullah-, ulama yang sudah diketahui keilmuannya mengatakan bahwa hadits yang menjelaskan mengenai siksa kubur adalah hadits yang sampai derajat mutawatir. (Lihat At Tafsir Al Qoyyim, 359) Inilah Kekeliruan Mereka Inilah di antara kekeliruan dan penyimpangan kelompok yang selalu menggembar gemborkan khilafah dalam setiap orasi mereka (dengan isyarat seperti ini mudah-mudahan kita tahu kelompok tersebut). Mereka menolak adanya siksa kubur karena beralasan bahwa riwayat yang menerangkan aqidah semacam ini adalah hadits ahad. Sedangkan hadits ahad tidak boleh dijadikan rujukan dalam masalah aqidah karena aqidah harus 100 % qothi, tidak boleh ada zhon (sangkaan) sedikit pun. Sekarang kami tanyakan kepada mereka, Bukankah Al Quran adalah mutawatir?! Lalu di mana kalian meletakkkan ayat-ayat Al Quran yang menjelaskan mengenai siksa kubur [?] Padahal pakar tafsir telah menjelaskan bahwa yang dimaksudkan dengan ayat-ayat yang kami sebutkan di atas adalah mengenai siksa kubur. Lalu bagaimana dengan doa berlindung dari adzab kubur yang dibaca ketika tasyahud akhir. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Jika salah seorang di antara kalian selesai tasyahud akhir (sebelum salam), mintalah perlindungan pada Allah dari empat hal: [1] siksa neraka jahannam, [2] siksa kubur, [3] penyimpangan ketika hidup dan mati, [4] kejelekan Al Masih Ad Dajjal. (HR. Muslim). Doa yang diajarkan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam adalah, Allahumma inni audzu bika min adzabil qobri, wa adzabin naar, wa fitnatil mahyaa wal mamaat, wa syarri fitnatil masihid dajjal [Ya Allah, aku meminta perlindungan kepada-Mu dari siksa kubur, siksa neraka, penyimpangan ketika hidup dan mati, dan kejelekan Al Masih Ad Dajjal]. (HR. Muslim) Kalau memang mereka mengamalkan doa ini, bagaimana mungkin berbeda antara perkataan dan keyakinan[?] Sungguh sangat tidak masuk akal. Sesuatu boleh diamalkan namun tidak boleh diyakini[!] Ini mustahil. Semoga Allah memberikan taufik dan hidayah kepada saudara-saudara kami ini. Maksud tulisan ini bukanlah menjelak-jelekkan mereka. Namun maksud kami adalah agar mereka yang telah berpaham keliru ini sadar dan merujuk pada kebenaran. Itu saja yang kami inginkan dari lubuk hati kami yang paling dalam. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kaum muslimin. Semoga Allah selalu memberikan ilmu yang bermanfaat, rizki yang thoyib, dan menjadikan amalan kita diterima di sisi-Nya. Innahu samiun qoriibum mujibud daawaat. Alhamdulillahilladzi bi nimatihi tatimmush sholihaat, wa shallallahu ala nabiyyina Muhammad wa ala alihi wa shohbihi wa sallam. Rujukan: 1. Al Jaami Li Ahkamil Quran, Al Qurtubhi, Darul Alim Al Kutub, Riyadh Al Mamlakah Al Arobiyah As Suudiyah 2. At Tafsir Al Qoyyim, Ibnu Qoyyim Al Jauziyah, Darul Kutub Al Ilmiyyah 3. Fathul Qodir, Asy Syaukani, Asy Syaukani 4. Mafatihul Ghoib, Fakhruddin Ar Rozi Asy Syafii, Darul Kutub Al Ilmiyyah, Beirut 5. Syarh Al Aqidah Ath Thohawiyah, Ibnu Abil Izz Ad Dimasyqi, Tahqiq: Syuaib Al Arnauth, Muassasah Ar Risalah 6.Tafsir Al Quran Al Azhim, Abul Fida Ismail bin Umar bin Katsir Al Qurosyi Ad Dimasyqi, Dar Thoyyibah lin Nasyr wat Tawzi Catatan: Dalam ilmu hadits, para ulama telah membagi hadits berdasarkan banyaknya jalan yang sampai kepada kita menjadi dua macam yaitu hadits mutawatir dan hadits ahad. Mutawatir secara bahasa berarti berturut-turut (tatabu). Secara istilah, hadits mutawatir adalah hadits yang diriwayatkan dari jalan yang sangat banyak sehingga mustahil untuk bersepakat dalam kedustaan karena mengingat banyak jumlahnya dan kesholihannya serta perbedaan tempat tinggal. Ada empat syarat disebut hadits mutawatir : 1. Diriwayatkan dari banyak jalan. Ada yang mengatakan sepuluh dan ada juga yang mengatakan lebih dari empat. 2. Jumlah yang banyak ini terdapat dalam setiap thobaqot (tingkatan) sanad. 3. Mustahil bersepakat untuk berdusta dilihat dari adat (kebiasaan). 4. Menyandarkan khobar (berita) dengan perkara indrawi seperti dengan kata samina (kami mendengar), dll. Ahad secara bahasa berarti satu (al wahid). Secara istilah, hadits ahad adalah hadits yang tidak memenuhi syarat mutawatir. Hadits ahad ada tiga macam yaitu hadits masyhur, aziz, dan ghorib. Pertama, hadits masyhur yaitu hadits yang diriwayatkan oleh tiga orang atau lebih namun belum mencapai derajat mutawatir. Kedua, hadits aziz adalah hadits yang diriwayatkan oleh dua orang, walaupun berada dalam satu thobaqoh (tingkatan) Ketiga, hadits ghorib adalah hadits yang diriwayatkan oleh satu orang rowi. (Lihat Taisir Mustholahul Hadits, hal. 19-20; Muntahal Amaniy, hal. 82; Min Athyabil Minnah, hal. 8-9)
Posted on: Fri, 29 Nov 2013 08:20:53 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015