Market Review, Ketidakpastian akan diteruskan atau tidaknya - TopicsExpress



          

Market Review, Ketidakpastian akan diteruskan atau tidaknya program pembelian obligasi AS, menjadi salah satu faktor yang menyebabkan pelemahan mayoritas pasar saham pada perdagangan awal pekan lalu. Namun, Hasil FOMC meeting yang mengindikasikan The Fed masih akan melanjutkan langkah stimulusnya, menjadi faktor yang mendorong aksi beli di pasar saham. The Fed memandang bahwa ekonomi AS memang mengalami pertumbuhan, namun masih membutuhkan dukungan. Untuk itu, The Fed masiht tidak akan mengubah komitmen, yang diikuti dengan kebijakan suku bunga rendah selama jobless rate masih di atas 6,5% dan inflasi dalam 1-2 tahun terakhir tidak melebihi 2,5%. Di sisi lain, katalis eksternal yang turut mendukung penguatan di pasar saham adalah rilis data ekonomi di sejumlah kawasan. IHK Jepang tercatat naik untuk pertama kalinya dalam setahun lebih pada Juni 2013 ke level 0,4%. Aktivitas manufaktur China secara mengejutkan juga mencatatkan peningkatan melebihi bulan sebelumnya dan ekspektasi ekonom. PMI China periode Juli berada di level 50,3 dari 50,1 pada bulan Juni dan di atas ekspektasi pada level 49,9. Kendati demikian, para pengamat ekonomi masih tetap berhati-hati dalam menyimpulkan China telah berhasil mengatasi masalah perlambatan ekonomi. Di samping itu, kawasan zona euro juga membukukan peningkatan aktivitas manufaktur untuk pertama kalinya dalam dua tahun pada periode Juli 2013. PMI manufaktur zona euro naik menjadi 50,3 pada bulan Juli dari 48,8 pada bulan Juni. Perkembangan ini menunjukkan bahwa wilayah tersebut memiliki potensi untuk keluar dari resesi. Di sisi lain, IMF yang kembali memberikan dana talangan 1,72 miliar euro bagi Yunani, juga menjadi faktor penguat bagi pasar saham. Dana tersebut diberikan setelah melihat performa Yunani yang membaik paska program penyelamatan internasional. Sementara dari domestik, BPS mengumumkan inflasi bulan Juli sebesar 3,29% MoM dan 8,56% YoY. Sedangkan inflasi sebelumnya berada pada level 5,9% YoY dan 1,03% MoM serta ekspektasi ekonom berada di level 8,04% YoY dan 2,79% Mom. Tingginya inflasi tersebut lebih dikarenakan banyaknya komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga dan dampak dari kenaikan harga BBM subsidi pada akhir Juni lalu. Kendati demikian, setelah bergerak fluktuatif selama sepekan, IHSG ditutup pada level 4.640,781 di perdagangan pekan terakhir sebelum libur panjang Idul Fitri.
Posted on: Mon, 12 Aug 2013 01:54:24 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015