Market Review, Rabu 21 Agustus 2013 Bursa saham domestik - TopicsExpress



          

Market Review, Rabu 21 Agustus 2013 Bursa saham domestik bergerak menguat pada perdagangan kemarin di tengah pasar saham global dan regional yang tercatat variatif serta nilai tukar rupiah yang masih mengalami pelemahan. Aksi beli mendukung penguatan IHSG sebesar 43,465 poin (1,041%) menuju level 4.218,448 dari posisi sebelumnya pada level 4.174,983. Mayoritas sektor perdagangan tercatat menguat terkecuali sektor keuangan dan ragam industri yang membukukan pelemahan masing-masing sebesar 0,099% dan 0,399%. Pelemahan sektor keuangan diantaranya disebabkan oleh penurunan saham BBRI dan BMRI masing-masing sebesar 1,46% dan 2,56%. Sedangkan pelemahan sektor ragam industri salah satunya disebabkan oleh penurunan saham ASII sebesar 0,84%. Sementara sektor yang membukukan penguatan tertinggi adalah sektor industri dasar sebesar 3,915%, yang diantaranya didukung oleh kenaikan saham INTP dan SMGR masing-masing sebesar 5,85% dan 8,43%. Adapun sentimen dari eksternal masih dipengaruhi oleh perkembangan data-data global, salah satunya data penjualan di toko yang sama dan toko baru yang masing-masing tumbuh sebesar 0,2% dan 3,4%. Di samping itu, rilis laporan keuangan salah satu perusahaan ritel besar Amerika yang mencatatkan peningkatan kinerja diatas ekspektasi sebelumnya, menunjukkan masih adanya katalis pembelian dari konsumen yang merupakan faktor pendorong langsung. Terkait kepastian masih berlanjut atau tidaknya stimulus AS, pelaku pasar tetap mencermati perkembangannya dan menantikan FOMC minutes yang akan dirilis pada tanggal 21 Agustus. Masih minimnya sentimen positif yang dapat mendorong aksi beli di pasar saham, menyebabkan indeks Hangseng ditutup melemah sebesar 152,56 poin (0,69%) ke level 21.817,73 dari posisi sebelumnya pada level 21.970,29. Sedangkan indeks Nikkei 225 ditutup menguat sebesar 27,95 poin (0,21%) menuju level 13.424,33 dari posisi sebelumnya pada level 13.396,38. Adapun mayoritas pasar saham Eropa tentatif bergerak melemah di tengah penantian akan rapat The Fed dan berharap adanya kepastian akan stimulus yang dilakukan selama ini. Sementara sentimen dari Eropa, berasal dari Inggris dimana negara tersebut membukukan defisit anggaran pertama kali sejak tahun 2010 pada Juli 2013 ketika pengeluaran pemerintah meningkat melebihi penerimaan pajak. Defisit Inggris tercatat sebesar 488 juta pounds setelah mencatatkan surplus sebesar 823 juta pounds di tahun lalu.
Posted on: Thu, 22 Aug 2013 02:00:54 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015