Membuat Corporate Design di Lembaga Pendidikan Tinggi Itu - TopicsExpress



          

Membuat Corporate Design di Lembaga Pendidikan Tinggi Itu Penting Kompetisi antar lembaga, utamanya perusahaan yang berorientasi bisnis dan lembaga pendidikan tinggi perlu mempertimbangkan membuat corporate design yang baik. Dengan corporate design yang baik, citra suatu lembaga sebagai sebuah merek (brand) akan senantiasa terjaga di hadapan publik, khususnya perihal konsistensi dan keseriusan dalam mencapai visi, misi dan tujuan lembaga itu. Demikian disampaikan creative consultant sekaligus CEO PT Indosterling Ariamedia Andrian Syahputra, M.Des dalam acara “Workshop Corporate Design 3 in 1” di Hotel Santika Premiere, Jakarta, 26-27 Juni 2013. Exclusive workshop yang diselenggarakan Kontan Academy itu diikuti 10 orang peserta dari berbagai perusahaan dan lembaga, termasuk satu orang perwakilan dari Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia. Kata Andrian membuat corporate design yang baik harus diawali dari komitmen tinggi dari jajaran pengelola lembaga yang ingin berkomunikasi kepada publik secara visual melalui berbagai media, baik cetak, elektronik, maupun media daring (online) sebagai upaya memelihara merek. “Tanpa komitmen yang tinggi dan dukungan finansial yang mumpuni, menghasilkan corporate design yang memukau akan sia-sia,” kata Andrian yang pernah menangani proyek pembuatan corporate design untuk Perusahaan Gas Negara (PGN) dan belasan perusahaan-perusahaan besar lainnya di Indonesia. Ruang lingkup corporate design, ungkap Andrian sangat luas dengan jabaran yang terperinci. “Beberapa proyek-proyek di perusahaan besar yang pernah kami tangani dimulai dari merancang logo, desain formulir, kop surat, amplop, cinderamata, marka-marka (signage), hingga mempertimbangkan jenis material seperti kertas, fiber glass atau stainless steel,” kata Andrian yang juga dosen di First Media Design School Singapore cabang Jakarta itu. Bagi Andrian corporate design yang baik tidak hanya mempertimbangkan aspek keindahan semata, tetapi bagaimana kesan visualnya harus komunikatif dan fungsional. Itulah sebabnya sambung Andrian, gaya visual corporate design mengacu para tren desain global dan lokal, tanpa selalu tunduk kepada selera pasar. Andrian menegaskan tatkala corporate design sudah disepakati, pengelola lembaga harus mendokumentasikannya dalam bentuk buku panduan agar keluarannya konsisten. Andrian mencontohkan perihal warna pada logo perusahaan. Kata Andrian, warna logo harus tampil konsisten di berbagai medium, baik cetak, elektronik, maupun media daring. “Kalau warnanya berbeda-beda, maka sangat mungkin terjadi penurunan derajat citra perusahaan tersebut di benak masyarakat. Mereka barangkali langsung menilai perusahaan itu tidak serius mengelola bisnisnya dan tidak konsisten dalam mengambil keputusan,” tegas pria bergelar Master of Design dari Universitas Swinburne, Melbourne ini.
Posted on: Wed, 26 Jun 2013 11:40:44 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015