* Mengikuti dan berpegang teguh dengan Sunnah Rasulullah - TopicsExpress



          

* Mengikuti dan berpegang teguh dengan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. * Seorang muslim tentu mencintai Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bukti kecintaannya itu adalah dengan mengikuti dan berpegang teguh dengan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ “Katakanlah: ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.’ Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Ali ‘Imran: 31) Mengikuti (ittiba’) Rasul merupakan solusi yang tepat tatkala menghadapi perselisihan dan perpecahan yang terjadi pada umat ini. Di samping itu, ittiba’ akan membuahkan keselamatan di dunia dari kesesatan, dan keselamatan di akhirat dari azab Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِي فَسَيَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًا فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ “Sesungguhnya barangsiapa di antara kalian yang hidup panjang, maka dia akan melihat perselisihan yang banyak. Maka wajib kalian berpegang dengan Sunnahku dan sunnah para khalifah yang terbimbing, yang mendapatkan petunjuk. Gigitlah dengan gigi-gigi geraham kalian. Dan hati-hatilah dari perkara-perkara yang baru, karena setiap perkara baru adalah bid’ah, dan setiap bid’ah itu sesat.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi, dia menyatakan: “Hadits yang hasan shahih dari ‘Irbadh bin Sariyah radhiyallahu ‘anhu.”) Dari sinilah, ittiba’ Rasul menjadi syi’ar dakwah Ahlus Sunnah wal Jamaah di sepanjang masa dan semua tempat. Sekaligus, bid’ah dan hizbiyah yang merupakan lawan dari ittiba’ adalah tanda dakwah ahli bid’ah dan hizbiyah, yang akan mengajak kepada perpecahan dan perselisihan. Kenapa demikian? Karena tidak ada satu golongan pun kecuali memiliki amalan-amalan, pendapat-pendapat, dan keyakinan-keyakinan yang menyelisihi Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, kecuali Ahlus Sunnah wal Jamaah yang senantiasa mengikuti Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan al-jamaah. Ibnu Abil ‘Izz Al-Hanafi rahimahullahu berkata dalam Syarh Al-’Aqidah Ath-Thahawiyyah: “Penyimpangan-penyimpangan (dari syariat) itu bertingkat-tingkat. Terkadang berupa kekafiran, terkadang berupa kefasikan, terkadang berupa kemaksiatan, dan terkadang berupa kesalahan semata.” Demikian juga tidak beradab terhadap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Sunnahnya. Ada yang menyebabkan kekafiran, kefasikan, kemaksiatan, dan kesalahan semata. Hal ini dilakukan oleh berbagai golongan yang menisbahkan diri kepada Islam. Wallahul musta’an.
Posted on: Sat, 26 Oct 2013 00:00:41 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015