Mungkin banyak yang belum tahu, di AFC ada tiga kompetisi regional antar klub di wilayah Asia. Selain dua kompetisi yang sudah terkenal, yakni Asian Champions League (ACL) serta AFC Cup, ada satu lagi kompetisi yang kurang bergema namanya. AFC President’s Cup. Kompetisi tier ketiga ini khusus diadakan oleh AFC bagi liga-liga negara Asia yang masih dalam tahap ‘memulai’ menuju profesionalisme. Kompetisi ini pertama kali digulirkan tahun 2005, dengan peserta awal adalah klub dari 8 negara, yakni Tajikistan, Nepal, China Taipei, Bhutan, Kyrgyzstan, Sri Lanka, Pakistan dan Kamboja. Sejak tahun 2008 klub dari Bangladesh, Myanmar dan Turkmenistan mulai mengikuti kompetisi ini. Pada tahun 2011 peserta bertambah lagi dengan bergabungnya klub dari Palestina dan di tahun 2012, klub dari Mongolia mulai diundang. Beberapa negara yang bisa mengikuti kompetisi ini namun belum pernah mengirimkan wakilnya antara lain : Brunei, Timor-Leste, Laos, Filipina, Guam, Macau, Korea Utara dan Afghanistan. Di musim kompetisi 2012, klub dari Liga Myanmar mendapat ‘promosi’ dan berhak mengirimkan wakilnya ke Piala AFC. Melihat peta kekuatan serta tujuan diadakannya AFC President’s Cup, PSSI mestinya bisa mempertimbangkan untuk ikut serta mengirimkan wakilnya di ajang ini. Tepikan dulu masalah gengsi, karena faktanya memang klub-klub di Indonesia masih belum ada yang profesional. Sudah semenjak tahun 2008 klub Indonesia diminta ikut club licensing regulation, nyatanya sampai saat ini belum juga terwujud, bahkan berkembang wacana akan ditunda kembali. Kalau tidak karena belas kasihan dari AFC yang melihat potensi besar Indonesia, mungkin sudah dari dulu klub-klub Indonesia tidak mendapat jatah di ACL dan AFC Cup. Dan melihat kemungkinan club licensing yang mundur lagi, bisa jadi di musim-musim kompetisi berikutnya, Indonesia hanya ikut diundang untuk kompetisi AFC President’s Cup saja.
Posted on: Wed, 03 Jul 2013 15:18:48 +0000