Musa punya kelemahan mendasar; tidak pe-de! Hal ini nampak wajar - TopicsExpress



          

Musa punya kelemahan mendasar; tidak pe-de! Hal ini nampak wajar jika kita melihat sejarah hidupnya. Ia lahir sebagai seorang Yahudi, dibesarkan di Mesir, menjadi pelarian di Midian. Orang Yahudi-kah dia? Atau orang Mesir? Atau orang Midian? Ketidak-pe-de-an Musa bersumber dari krisis identitas diri. Ini mendasari jawabannya kepada Allah “Siapakah aku ini?” Ketika ia diperintahkan Allah menghadap dan berbicara kepada Firaun. Apalagi, ia memiliki cerita buruk di negeri itu, di masa lampau. Mengingat sisi-sisi buram hidup, kita pun sering mengalami krisis identitas dan kepercayaan diri. Banyak dari antara kita yang enggan terlibat dalam pewartaan iman karena hal ini; merasa diri tak pantas. Kita lupa bahwa Allah-lah yang memanggil dan mengutus kita; bukan diri kita sendiri, bukan pula orang lain. Keraguan Musa tentang dirinya sendiri ditanggapi Allah dengan jaminan “Aku menyertaimu.” Penyertaan Allah dimulai dari undangan-Nya kepada Musa untuk mengalami kekudusan-Nya. Musa, dan juga kita, diundang Allah masuk dalam relasi paling intim dengan-Nya. Relasi intim itu ialah relasi antara Putera dan Bapa-Nya; antara seorang anak dan orangtuanya. Dari Yesus kita tahu bahwa Allah tidak pertama-tama meminta kita menjadi kudus, beres, dan benar terlebih dulu supaya Ia memilih kita. Jika Allah menuntut demikian, Yesus sebagai Pewarta-Nya tidak akan menyapa apalagi menerima orang kusta, pelacur, pemungut cukai di dalam kawanan-Nya. Allah meminta kita bersikap sebagai seorang anak yang selalu terbuka untuk berelasi dengan-Nya. Relasi intim dengan Allah adalah sumber kekudusan dan sekaligus identitas diri kita, anak-anak-Nya. ƬǙƗƗÄƝ Ƴêsûs ΜèmƥèrƙāτÎ (Yap Fu Lan)
Posted on: Wed, 17 Jul 2013 11:03:51 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015