PENYEBARAN AGAMA KONGHUCU Agama Konghucu dipeluk berbagai - TopicsExpress



          

PENYEBARAN AGAMA KONGHUCU Agama Konghucu dipeluk berbagai bangsa di : Asia, Amerika dan Eropa. Negara yang penduduknya banyak menganut agama atau setidaknya memahami ajaran atau filosofi Konghucu (Ru Jiao) : Hongkong, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Mongolia, Singapura, Taiwan, Tiongkok dan Vietnam. Di beberapa negara, hari kelahiran Kongzi bahkan diperingati setiap tahun dengan berbagai acara ritual dan prosesi keagamaan, seminar dan ditetapkan sebagai Hari Libur. Agama Konghucu adalah salah satu dari 12 agama besar dunia yang diakui “Perserikatan Bangsa-Bangsa” (PBB). Menurut survai PBB tahun 1956, yang dimuat dalam Reporter” Nomor 22, “Religion and Its Followers Throughout the World”, pemeluk agama Konghucu berjumlah 300.290.500 jiwa. Dalam Undang-Undang Nomor 1/PNPS/ 1965 jo. Undang-Undang Nomor 5/1969, dijelaskan bahwa “agama-agama yang banyak dianut penduduk Indonesia adalah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha dan Konghucu (Confusius)…………”. Di Indonesia sendiri, kedatangan agama Konghucu diperkirakan telah terjadi sejak akhir jaman pra sejarah, terbukti dari ditemukannya benda pra sejarah seperti kapak sepatu yang terdapat di Indo China dan Indonesia, yang tidak terdapat di India dan Asia Kecil. Penemuan ini membuktikan telah terjadi hubungan antara kerajaan-kerajaan yang terdapat di daratan yang kita kenal sekarang sebagai Tiongkok dengan Indonesia, baik secara langsung atau tidak langsung melalui Indo China. Perlu diketahui bahwa pendiri Dinasti Xia, dinasti pertama dalam sejarah Tiongkok kuno, adalah Xia Yu, yang merupakan orang Yunan, atau nenek moyang bangsa Melayu. Mengingat masuknya Islam ke Indonesia banyak dibawa saudagar atau orang Tionghoa, sedangkan agama asli orang Tionghoa adalah Ru Jiao (Konghucu) dan Da Jiao (Tao), maka dapat dipastikan bahwa masuknya Islam, Konghucu dan Tao berbarengan, sekitar abad XIII. · TEMPAT IBADAH & ROHANIWAN AGAMA KONGHUCU Tempat ibadah Konghucu adalah Litang, Miao (Bio), Kongzi Miao, Khongcu Bio dan Kelenteng. Litang, selain merupakan tempat sembahyang, juga merupakan tempat kebaktian berkala (biasanya setiap hari Minggu atau tanggal 1 dan 15 penanggalan Imlek). Di sini umat mendapat siraman rohani (khotbah) dari para rohaniwan. Miao dan Kelenteng biasanya hanya merupakan tempat sembahyang. Kalau pun ada kebaktian, biasanya ditempatkan di ruangan yang terpisah agar tak terganggu aktivitas sembahyang. Di samping menjadi tempat ibadah agama Konghucu, Kelenteng biasanya juga menjadi tempat ibadah Aliran Tao dan agama Buddha Mahayana. Rohaniwan agama Konghucu terdiri atas : Xueshi, Wenshi, Jiaosheng, Zhanglao dan Ketua-Ketua / Pimpinan-Pimpinan Majelis dan atau Tempat Ibadah. Sebelum menjadi Xueshi (biasa disingkat Xs), harus melalui jenjang Wenshi (Ws). Sebelum menjadi Wenshi, harus melalui jenjang Jiaosheng (Js). Tokoh yang sudah mencapai tingkatan sesepuh atau sangat senior di sebut Zhanglao (Zl). Setiap rohaniwan, sesepuh dan para pimpinan tempat ibadah yang memegang mandat dan Surat Pengangkatan dari Dewan Pengurus Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (MATAKIN) dan atau menerima Surat Liyuan Rohaniwan (persidian, peneguhan iman) dari Dewan Rohaniwan MATAKIN, memiliki kewenangan : - Menyelenggarakan kebaktian bagi umat Konghucu di daerahnya. - Melakukan Liyuan umat. - Memimpin berbagai upacara suci bagi umat Konghucu, sesuai Hukum Agama Konghucu, termasuk Hukum Perkawinan Agama Konghucu, yang diatur dalam Tata Agama Konghucu. @ Dirangkum oleh Ws. Budi S. Tanuwibowo, Ketua Umum “MATAKIN” Sumber : Wikipedia ,Keputusan Mahkamah Konstitusi,Berita Acara Negara,dll
Posted on: Sun, 06 Oct 2013 16:45:58 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015