PSIKOLOGI, SOSIOLOGI, DAN ILMU PENDIDIKAN • Ada anggapan - TopicsExpress



          

PSIKOLOGI, SOSIOLOGI, DAN ILMU PENDIDIKAN • Ada anggapan psikologi, sosiologi, dan ilmu pendidikan sebagai suatu ilmu, dan ide-ide yang dihasilkannya mereka anggap sebagai pemikiran ilmiah. Sebab menurut mereka, ilmu-ilmu itu dibangun berlandaskan pengamatan yang dilakukan secara berulang-ulang terhadap anak dalam kondisi dan umum yang berbeda atau dilakukan terhadap berbagai kelompok masyarakat dalam situasi dan kondisi yang saling berbeda. • Psikologi, sosiologi dan ilmu pendidikan, bukan merupakan pemikiran ilmiah, melainkan pemikiran yang dihasilkan melalui pola pikir rasional sebab eksperimen ilmiah adalah cara memperlakukan suatu benda atau materi pada suatu situasi tertentu, bukan dalam keadaan yang alami --> eksperimen ilmiah dilakukan terhadap materi (benda) seperti eksperimen dalam bidang IPA atau kimia. Adapun pengamatan terhadap “sesuatu” (dalam hal ini manusia) pada waktu dan keadaan yang berbeda tidak dapat dikatakan sebagai eksperimen ilmiah. Bentuk ini sebenarnya hanya pengamatan yang dilakukan secara berulang-ulang lalu menghasilkan suatu kesimpulan --> tergolong dalam pola pikir rasional. • Ilmu Psikologi, Sosiologi dan ilmu pendidikan adalah ide-ide yang berlandaskan pola pikir rasional dan tergolong dalam pembahasan ilmu sains. • Tidak dibenarkan untuk dijadikan dasar atau asas menentukan hakikat sesuatu atau dijadikan sebagai pegangan untuk menentukan benar-tidaknya sesuatu --> tidak tergolong dalam realita ilmiah/postulat ilmiah, sehingga dapat dikatakan benar sampai terbukti kesalahannya --> ia tetap sebagai pengetahuan yang bersifat dugaan yang dihasilkan melalui cara dan metode yang tidak mengantarkan pada suatu kepastian. PSIKOLOGI • Dibangun berlandaskan pandangan terhadap naluri dan otak manusia. Pakar ilmu psikologi memandang bahwa dalam diri manusia terdapat banyak naluri. Sebagian telah diketahui dan sebagian belum terungkap. --> pandangan yang salah. --> banyak teori yang salah. • Pandangan tentang otak --> otak manusia terbagi dalam beberapa bagian, setiap bagian mempunyai bakat yang spesifik. Ada sebagian manusia yang mempunyai bakat untu memahami bahasa, sedangkan yang lain berbakat di bidang matematika --> dibangun teori yang salah. Yang benar: • Ada dua gejala dinamis dalam diri manusia. Gejala pertama mengharuskan terpenuhinya kebutuhan secara pasti, yang bila tidak dipenuhi dia kan mati. Sedangkan gejala yang kedua memerlukan pemenuhan, yang biala tidak terpenuhi ia tetap hidup hanya saja ia akan menderita “sakit” dan gelisah. • Manusia mempunyai otak yang sama walau pun tidak ditemui adanya perbedaan dari segi pemikiran yang disebabkan oleh perbedaan daya serap indera dan informasi yang diperolehnya, serta berbeda tingkat kekuatan nalar (yang mengaitkan antara fakta dengan informasi yang telah diterima). • Perbedaan yang ada dalam otak hanyalah “kekuatan nalar” dan kekuatan “daya serap indera” SOSIOLOGI • Secara umum dibangun berdasarkan pandangan terhadap individu dan masyarakat. Dengan kata lain pandangannya bersifat individual --> keluarga --> kelompok / perkumpulan / organisasi --> masyarakat • Para sosiolog membuat asumsi bahwa masyarakat itu berbeda-beda --> apa yang dainggap cocok untuk suatu masyarakat belum tentu cocok untuk masyarakat lain --> menghasilkan teori yang salah. Yang benar: • Masyarakat tidak hanya terbentuk dari perkumpulan individu, melainkan terjadi interaksi yang terus-menerus yang didasari kemaslahatan, jika terkumpul tiga faktor, yaitu: adanya pandangan atau pemikiran yang sama di antara anggota masyarakat, adanya perasaan terhadap suatu kemaslahatan harus sama dan adanya peraturan yang sama --> memandang masyarakat dari segi kemanusiaan bukan dari segi individu. ILMU PENDIDIKAN • Didirikan berlandaskan ilmu sosiologi dan psikologi dan dipengaruhi teori-teori sosiologi juga psikologi, disamping merupakan pengamatan terhadap aktivitas individu atau keadaan beberapa anak --> bercampunya antara yang besar dan yang salah dalam ilmu-ilmu pendidikan --> menghasilkan kerusakan dan sistem pendidikan yang kacau. • Pandangan yang menyatakan bahwa seorang anak mempunyai kemampuan menyerap suatu cabang ilmu tetap tidak mampu menyerap cabang ilmu lain adalah pandangan yang salah. --> pembagian IPA dan IPS, seta membiarkan memilih dan mempelajari berdasarkan kesanggupan daya serapnya dalah pandangan yang salah. • Satu tahun dibagi 3 kuartal atau menyediakan waktu libur bagi para pelajar selama dua bulan, sistem SKS adalah salah.
Posted on: Wed, 23 Oct 2013 06:09:09 +0000

Trending Topics



iv>

Recently Viewed Topics




© 2015