Pasar Properti akan Didominasi Segmen Menengah Denpasar (Bisnis Bali) – Faktor kenaikan BI rate dan peraturan BI soal LTV, akan berpengaruh terhadap kepemilikan rumah. Pada 2014 nanti, pasar properti akan didominasi kalangan masyarakat menengah ke atas. Sementara kawasan yang nyaman dan lingkungan tenteram akan kian diburu pelaku properti. Pengembang perumahan di Renon, Ariawan mengatakan, mereka yang akan mendominasi permintaan rumah atau yang mampu kredit masih dari kalangan menengah ke atas. Hal itu karena ada pengaruh peraturan BI soal LTV dan kenaikan BI rate. Bank-bank akan kembali mengatur ulang proses kredit rumah. Kondisi ini juga akan berpengaruh pada jenis rumah yang dibangun, di mana cenderung ke tipe minimalis modern dengan luas mulai 1 are. “Keterbatasan lahan yang ada saat ini membuat luas rumah menjadi rata-rata di kisaran 80 meter persegi hingga 1 are. Tipe bangunan mengarah bertingkat. Meski ada lebih luas tanah umumnya pasar beda yaitu menengah ke atas,” katanya. Kondisi inilah yang membuat segmen menengah lebih potensial membeli properti. Kesiapan finansial mereka juga lebih terjamin. Sementara kondisi lingkungan yang banyak diminati yang tenang, aman dan asri. Ia mengakui, kecenderungan pasar membangun rumah kini mengarah ke daerah pinggiran seperti Tabanan, Gianyar dan Badung Utara. Dari segi kenyaman tentu daerah pinggiran lebih asri tidak seramai atau macet seperti di perkotaan. Harga properti juga masih bersaing. Sementara itu, pengamat ekonomi dari Universitas Mahasaraswati Denpasar, Drs. Wayan Sujana mengatakan, terkait persaingan properti pada 2014, bisa jadi cukup ketat karena adanya peraturan BI. Para pengembang akan bersaing mendapatkan target pasar properti. “Perusahaan pengembang umumnya menjaring pasar dengan segmen masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah. Agar bisnis properti dapat berkembang, pengembang biasanya tak pernah kehabisan kreativitas dan energi untuk terus melakukan ekspansi,” katanya. Ia menilai, kendati bisnis properti dipengaruhi peraturan BI terkait LTV, 2014 pasar properti masih tetap tumbuh di Bali. Itu tidak bisa dihindari karena permintaan sektor properti tiap tahun meningkat signifikan. Suku bunga yang tergolong rendah mampu memperkuat pertumbuhan properti kelas menengah. “Pasar perumahan masih mengandalkan segmen menengah yaitu dari kalangan karyawan kantor yang memiliki dana investasi untuk kredit properti,” katanya. *dik
Posted on: Fri, 29 Nov 2013 15:43:30 +0000