~ Persib (Memang) Bukan Manchester United, (Mudah-mudahan) Bukan - TopicsExpress



          

~ Persib (Memang) Bukan Manchester United, (Mudah-mudahan) Bukan Athletic Bilbao dan Real Sociedad ~ Follow Twitter ➪ @BPO33 & @Aris_PU48 SAYA sebagai Bobotoh sangat tergugah dengan tulisan yang dibuat oleh Kang Helmi Mulia Permana. Bagaimana tidak, tulisannya kembali mengingatkan saya pada masa kecil saya dimana Persib meraih kejayaan di Perserikatan dengan seluruh “pemain lokal”-nya. Teringat begitu digdayanya Persib saat itu, dan begitu jago-nya Seorang Ajat Sudrajat, Robby Darwis, Adeng Hudaya, Jajang Nurjaman, dan lain-lain. Sungguh sangat indah dan membanggakan. Tapi, Persib dulu lain dengan Persib sekarang. Ibaratnya lomba lari, dulu Persib sama start-nya dengan tim-tim lainnya semacam Persebaya Surabaya, PSM Ujung pAndang, dan PSMS Medan. Semuanya pakai pemain lokal. Tidak ada yg namanya “bule”, “negro”, atau “sipit” (kiasan untuk pemain asing asal Eropa, Amerika Latin, Afrika, atau Asia-red). Dan pada saat itu, iklim sepakbola professional dan industry sangat jauh jika dibandingkan dengan sekarang. Artinya, (mohon maaf) pemain dan klub lebih besar hanya mengejar prestise as a champion. Not as a money maker or football industry. Coba Anda lihat, dari seluruh pemain Persib saat itu, apakah ada yang menjadikan bermain bola sebagai profesi utama sebagai pendulang Rupiah? Nyatanya banyak sekali pemain yang justru mengejar menjadi PNS bukan? Karena memang pada saat itu football is n’t a industry and money maker as well. Selain itu, apakah pada masa itu manajemen Persib sudah berdiri sendiri, mencari sponsor dengan menjual nama besar Persib dan coverage awareness Persib yang begitu besar di Indonesia sehingga sponsor berbondong-bondong seperti sekarang? Apakah dulu kita ngeh dengan data share dan rating TVRI di saat siaran langsung Persib? Kalaupun iya, buat apa? Toh Persib gak cari sponsor kok. Persib masih plat merah dan masih “menyusui” dana APBD kota Bandung kok. Persib sekarang adalah Persib yang mampu berdiri sendiri, mencari sponsor untuk membiaya klub as a professional team dan membayar pemain yang memang sudah menjadikan sepakbola sebagai profesinya (meskipun ada juga yang masih merangkap jadi PNS, dan lain-lain). Modal utama Persib untuk bisa berhasil mendulang sponsor sekaligus uang adalah : 1. Prestasi 2. Komposisi tim 3. Coverage awareness 4. Share and Rating Media 5. Great Supporters 6. Good and professional Management 7. Sarana dan Pra sarana Mohon maaf, saya sebagai seorang pekerja di perusahaan swasta, jikalau saya akan spend money untuk sponsor tentunya akan memilih semua items diatas terpenuhi dengan baik. Saya lihat, meskipun Persib secara prestasi belum juara kembali, dan sarana pra-sarana pun belum maksimal, tapi secara komposisi tim, coverage awareness, share and rating media, supporter, dan profesionalismemanagement sudah cukup untuk membuat sponsor antre, sampai saat ini. Jika dilihat dari tulisan Anda mengenai keinginan Persib untuk kembali ke talent lokal, seperti Manchester United, saya sendiri merasa bingung. Anda sebagai Bobotoh tentu tau saat ini pesepakbola asli didikan Persib yang menonjol di tingkat nasional dan mampu menembus Timnas siapa saja sih? Apakah sudah mencukupi 11 orang? Atau lebih? Kita jangan terlalu naif dan selalu bereforia kedaerahan yang berlebihan, seyogyanya kita buka mata kita lebih objektif. Jika Persib saat ini dihuni oleh pure local talent kira-kira komposisinya seperti apa? Jaminan jadi juara tidak? Jaminan menjual dan mendatangkan sponsor tidak? Terus kalo tidak ada sponsor, siapa yang gaji pemain? Coba Anda sebutkan dari sekian banyak sponsor Persib, mana saja sponsor yang bersifat nasional malahan international company? Banyak bukan? Maksud saya adalah, kepentingan sponsor untuk lebih menjual namanya tidak hanya di Jawa Barat saja. Dengan keragaman asal pemain, justru sponsor diuntungkan. Contohnya, warga Sidoarjo akan merasa dekat dengan Persib dan sponsornya karena ada Hariono disana, atau nama Persib menjadi terkenal di Australia karena sukses mengontrak salah satu mantan top skorer mereka dan jelas nama Persib akan masuk di headline media setempat. Secara brand awareness, Persib yang multi cultural sangat menjual dibandingkan yang local only. Memang gak ada salahnya diisi oleh pemain local Bandung atau Jawa Barat, tapi apakah pemain lokal Bandung atau Jabar saat ini sudah menjual ke pihak sponsor? Dan justru menurut saya kalau begitu, Persib akan lebih menjadi exclusive milik warga Jabar. Orang luar Jabar tidak merasa “dekat” dengan Persib. Jika memang seperti itu, coverage awareness Persib sangat sempit. Dan lagi-lagi menurut saya sponsorpun tidak akan sebanyak sekarang karena sponsor hanya akan kuat secara selling dan marketing di Jabar saja. Jika dibandingkan dengan Manchester United, memang saat ini berapa persen sih pemain inti MU yang berasal dari Akademi MU sendiri? Mungkin Anda lihat dan bandingkan disaat MU diisi dengan pemain-pemain seangkatan David Beckham, Paul Scholes, Ryan Giggs, Neville bersaudara mungkin ya? Kenapa sekarang justru MU pun mulai banyak diisi oleh pemain yang bukan asli didikannya (pemain intinya) malahan berasal dari Negara lainnya? Contohnya kenapa MU kontrak Shinji Kagawa? Jawabannya selain skill yang bagus dan potensi menghasilkan untung jika dijual kembali, karena dari segi marketing MU akan lebih menjual dan bergema tidak hanya di Manchester, Inggris, Eropa. Tetapi sampai ke Negara Timur Jauh, seperti Jepang, Cina, dan Korea. Athletic Bilbao dan Real Sociedad sebagai “Tim Lokal” dengan prestasi yang “Hatur Lumayan”. Hampir di setiap pekan kita disuguhi tontonan sepakbola dari liga-liga besar Eropa secara gratis di Televisi. Seyogyanya kita tidak hanya menikmati tontonan sepakbolanya saja, tetapi belajar tentang nilai dan history mereka juga. Dan Liga Eropa tidak hanya Liga Inggris saja, masih ada liga-liga yang lainnya. Jika dilihat dari keinginan “jadul” Anda, saya jadi teringat dengan dua tim Liga Spanyol (Athletic Bilbao dan Real Sociedad) dimana di masa-masa tahun 1990-an dan awal 2000-an, mereka menganut sistem komposisi pemain harus dari talenta local Basque, bukan dari talenta Spanyol lainnya. Meskipun ada pemain asing pun (diluar spanyol), itu sangat dibatasi dan berdasarkan kebijakan “keterpaksaan” manajemen saja. Hasilnya? Prestasi mereka sampai mana? Padahal talenta dari Basque yang bagus kan banyak. Kenapa demikian? Silahkan Anda jawab sendiri. Sekali lagi, saya sebagai Bobotoh tentu tidak ingin nasib Persib sama seperti Athletic Bilbao atau Real Sociedad. Saya ingin Persib maju seperti Manchester United, AC Milan, Real Madrid, atau Barcelona sebagai tim yang berprestasi tidak hanya dilapangan, tetapi di industri sepakbola modern di Indonesia, Asia, dan Dunia. Jadi, mari kita jadi Bobotoh yang objektif dan secara pemikiran lebih modern dan jauh menatap kedepan. Di masa yang akan datang, Persib tidak hanya milik orang Bandung dan Jabar, tapi Persib milik semua Bobotohnya sa-alam dunya dimanapun dan berasal dari ras apapun. Terima kasih, Persib Nu Aing!!
Posted on: Mon, 23 Sep 2013 06:35:53 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015