Peserta Match Fixing Play Off Bertambah. Tak kuduga tak - TopicsExpress



          

Peserta Match Fixing Play Off Bertambah. Tak kuduga tak kunyana dan tak ku iya, Kelub bersih bermartabat terendus Match Fixing, Flash back Dikit Yak!! sebelumnya FIFA (bukan PIPA) lewat program EWS (Early Warning System) yang di Miliki , FIFA mencurigai Adanya match fixing Di Playoff Ipl, FIFA memberikan Laporan data Tersebut kepada komdis PSSI Hinca Panjaitan melalui Direktur Keamanan FIFA, Ralf Mutschke pada Saat IASL XIX (International Associations of Sports Law Congress) di Inna Grand Bali Beach pada 29-30 Oktober 2013. Tak Lama kemudian Komdis menyeret Nama Produta Terlibat Dalam kongkalingkong Pengaturan Skor a.k.a match fixing Play off..Kongkaling kong Play off ini melibatkan 4 Kelub, Hal ini Pernah di sampaikan Komdis PSSI.Hinca mengatakan, dugaan pengaturan skor terjadi pada pertandingan yang melibatkan sekitar 4 klub. Walau tidak membeberkan klub yang dimaksud, namun Hinca hanya memberi petunjuk bahwa klub yang diduga bermain mata adalah dengan hasil akhir 6-0 dan 4-3. Pertandingan manakah yang berakhir dengan skor 6-0 dan 4-3? Pertandingan Pro Duta vs PSLS dan Pro Duta vs Bontang FC, keduanya berakhir dengan skor 6-0. Pertandingan PSLS vs Bontang dan Persepar vs PSIR, keduanya berakhir dengan skor 4-3, Babak baru itu Kini Telah Dimulai pada tanggal 16/11/2013 komdis PSSI kini Menyeret kembali 2 nama dari 4 Target. “Selama seminggu kami sudah bekerja. Seluruh rekaman pertandingan sudah diperiksa. Seluruh perangkat pertandingan yang bertugas di Jepara sudah diminta keterangan,” kata Hinca Pandjaitan ditemui di Kantor PSSI, Jakarta, Sabtu (16/11/2013). “Perangkat pertandingan tidak terlibat dalam pengaturan skor, tetapi selama mereka memimpin pertandingan tidak pernah menyaksikan laga seperti itu. Selama melakukan pertemuan 12 jam, mereka mengatakan banyak keanehan,”. “Sekarang proses pemanggilan pada dua klub. Pada hari rabu memanggil elemen klub PSLS, kemudian pada kamis memanggil elemen klub Bontang FC. Dari pihak klub dipanggil manajer, pelatih, dan pemain yang berkaitan dengan bench,” ujar Hinca. “Dari PSLS dipanggil enam orang, yakni manajer, pelatih, dan empat orang pemain. Sementara dari klub Bontang FC dipanggil lima orang, yakni manajer, pelatih, dan tiga orang pemain. Pemain yang dipanggil relatif masuk ke lingkaran itu. Siapa pemain yang melakukan praktek match fixing masih menjadi misteri,”. Apabila terbukti terlibat melakukan match fixing, Hinca Pandjaitan menegaskan, hukuman terberat bagi pelaku, yaitu tidak dapat beraktivitas di sepak bola nasional selama seumur hidup. “Hukuman terberat, yaitu larangan beraktivitas di sepak bola. Apabila terbukti bersalah, semua orang diberikan kesempatan banding,” tambahnya. @Tribunnews. Hal Yang Paling menarik adalah Begitu cepatnya HP dalam mengendus match fixing ini. good job HP. 3 target sudah didapat menunggu 1 lagi Dan Dan Semoga Saja kasus ini TERBUKTI/ Selesai , Jangan Spt Kasus PSMS, persibo Walaupun Sudah Digetok Dan menghukum beberapa terdakwa, Masih terasa Kurang Lantaran BANDARNYA TIDAK KENA,demi Keefektifan bila perlu Pssi Menggandeng Interpol Atau 4v5 juga boleh., Oh ya Semoga bukan Juga Pencitraan CALEG , Lanjutkan... .Selamat Pagi Nusantara 4v5
Posted on: Sat, 16 Nov 2013 23:56:45 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015