Referensi dan Bacaan Lanjutan Musik Populer – Umum dan di luar - TopicsExpress



          

Referensi dan Bacaan Lanjutan Musik Populer – Umum dan di luar Indonesia Beadle, Jeremy J. Will Pop Eat Itself? Pop Music In The Soundbite Era. London: Faber and Faber 1993. Bergman, Billy. Hot Sauces: Latin And Caribbean Pop. New York: Quill, 1985. Bergman, Billy. Goodtime Kings: Emerging African Pop. New York: Quill, 1985. Bergman, Billy dan Richard Horn. Recombinant Do Re Mi: Frontiers Of The Rock Era. New York: Quill, 1985. Broughton, Simon, et al., ed. World Music: The Rough Guide. 2 vols. London: Rough Guide, 1999. Budiarto, C. Teguh. Musik Modern Dan Ideologi Pasar. Yogyakarta: Tarawang Press, 2001. [Mengenai pikiran Theodor Adorno dan “the Frankfurt School.”] Budidharma, Pra. Belajar Sendiri Mencipta Lagu. (Seri Pustaka Musik Farabi.) Jakarta: Elex Media Komputindo, 2001. DeCurtis, Anthony, ed. Present Tense: Rock & Roll And Culture. Durham, NC: Duke University Press, 1992. Eisen, Jonathan, ed. The Age Of Rock, 2: Sights And Sounds Of The American Cultural Revolution. New York: Vintage Books, 1970. Frith, Simon and Howard Horne, ed. Art Into Pop. New York: Methuen, 1987. George-Warren, Holly and Patricia Romanowski, ed. The New Rolling Stone Encyclopedia Of Rock & Roll. Edisi ketiga, diperbarui. New York:Fireside Press, 2001. Graham, Ronnie. The Da Capo Guide To Contemporary African Music. New York: 160 | MUSIK POPULER Da Capo Press, 1988. ----------. The World Of African Music: Stern’s Guide To Contemporary African Music, Volume 2. London: Pluto Press, 1992. Hamm, Charles. “The acculturation of musical style: popular music, USA.” Dalam: Hamm, Charles, Bruno Nettl, dan Ronald Byrnside, ed., Contemporary Music And Music Cultures, hlm. 125-158. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, 1975. Mack, Dieter. Musik Populer. Yogyakarta: Yayasan Pusaka Nusatama, 1995. Manuel, Peter. Popular Musics Of The Non-western World: An Introductory Survey. NY: Oxford UP, 1988. ---------, dengan Kenneth Bilby dan Michael Largey. Caribbean Currents: Caribbean Music From Rumba To Reggae. Philadelphia: Temple University Press, 1995. Martin, George, ed. Making Music: The Guide To Writing, Performing And Recording. New York: Quill, 1983. Middleton, Richard. Studying Popular Music. Milton Keynes: Open University Press, 1990. Mitchell, Tony. Popular Music And Local Identity: Rock, Pop, And Rap In Europe And Oceania. London: Leicester University Press, 1996. Nettl, Bruno. The Western Impact On World Music: Change, Adaptation, And Survival. New York: Schirmer Books, 1985. Shepard, John, ed. Continuum Encyclopedia Of Popular Music Of The World. New York: Continuum, 2003- . [Judul ensiklopedi ini sering disingkat EPMOW.] Taylor, Timothy D. Global Pop: World Music, World Markets. New York: Routledge, 1997. Musik Populer di Indonesia – Umum Bramantyo, Triyono. Disseminasi Musik Barat Di Timur: Studi Historis Penyebaran Musik Barat Di Indonesia Dan Jepang Lewat Aktivitas Misionaris Pada Abad Ke-16. Yogyakarta: Yayasan Untuk Indonesia, 2004. Hardjo, Seno M., Hilman, and Denny M.R. Sepuluh Tokoh Showbiz Musik Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991. Lockard, Craig A. Dance Of Life: Popular Music And Politics In Southeast Asia. Honolulu: University of Hawai’i Press, 1998. Lysloff, René T. A. “Popular Music And Cultural Politics: Indonesia.” Dalam: Terry E. Miller dan Sean Williams, ed., The Garland Encyclopedia of World Music, vol. 4: Southeast Asia, hlm. 101-12. New York: Garland Publishing, 1998. Piper, Suzan, and Sawung Jabo. “Musik Indonesia, dari 1950-an hingga 1980-an.” Prisma 16, no. 5 (Mei 1987): 8-19. Sylado, Remy. “Musik Pop Indonesia: Suatu Kebebalan Sang Mengapa.” Dalam: Edi Sedyawati dan Sapardi Djoko Damono, ed., Seni Dalam Masyarakat Indonesia: Bunga Rampai, hlm. 144-59. Jakarta: Gramedia, 1983. [Pertamakali terbit di Prisma 6(6):23-31, Juni 1977.] ---------. “Tradisi Musik Popular Indonesia: Pertemuan Unsur Etnis Dan Musik Barat.” Dalam: Perjalanan Musik Di Indonesia, hlm. 27-45. Jakarta: Panitia Penyelenggara PENSI ‘83, 1983. Williams, Sean. “Culture, Politics, And War: Island Southeast Asia.” Dalam: Terry E. Miller dan Sean Williams, ed., The Garland Encyclopedia of World Music, vol. 4: Southeast Asia, hlm. 91-94. New York: Garland Publishing, 1998. Yampolsky, Philip. Musik Populer Indonesia: Kroncong, Dangdut, Langgam Jawa. [CD dengan komentar.] (Seri Musik Indonesia, 2.) Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia, 1999. ---------. “Indonesia, VIII: Pan-Indonesian Musical Developments. 1: Popular Music.” In The New Grove Dictionary of Music and Musicians, vol. 12, hlm. 363-67. Edisi kedua. London: Macmillan, 2001. Kroncong Abdurachman, Paramita R. “‘Portuguese’ Presence In Indonesia.” Masyarakat Indonesia 2, no. 1 (1975): 89-101. ---------. “Kroncong Moresko, Tanjidor Dan Ondel-ondel: Sebuah Dongengan Sejarah.” Budaya Jaya 10, no. 109 (Juni 1977): 338-47. Abdurrachman BA, dan Dan Hisman Kartakusumah. Keroncong Tugu. .Jakarta: Proyek Pelestarian dan Pengembangan Kesenian Tradisional Betawi, Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, 1992/1993. Achmad. “Kriteria Musik Kroncong.” Dalam: Perjalanan Musik Di Indonesia, hlm. 88-94. Jakarta: Panitia Penyelenggara PENSI ‘83, 1983. Any, Andjar. “Musik Kroncong, Musik Nusantara.” .Dalam: Perjalanan Musik Di Indonesia, hlm. 79-87. Jakarta: Panitia Penyelenggara PENSI ‘83, 1983. Boediardjo, Ali. “Volksconcert P.P.R.K. Jang Pertama.” Poedjangga Baroe 8, no. 10 (April 1941): 252-55. [PPRK = Persatuan Perkumpulan Radio Indonesia. Lihat tanggapan terhadap artikel ini dari Armijn Pane.]. Bramantyo, Triyono. “Elemen-elemen Portugis Dalam Lagu-lagu Rakyat Indonesia Timur.” Idea: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan [Fakultas Seni Pertunjukan, ISI Yogyakarta] 1, no. 1 (November 2000): 116-27. Burhan, Firdaus. Gesang Martohartono. [Jakarta]: Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1983/1984. ---------. Ismail Marzuki: Hasil Karya Dan Pengabdiannya. . . . [Jakarta]: Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1983/1984. REFERENSI DAN BACAAN LANJUTAN | 161 162 | MUSIK POPULER Dajoh, M. R. “Lagu Nasional: Krontjong Atau Gamelan?” Pudjangga Baru 10, no. 1/2 (Juli/Agustus 1948): 26-29. Desrilland. “Kroncong Musik Khas Indonesia.” Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni [STSI Padangpanjang] 5, no. 2 (Juli 2002): 72-92. Ganap, Victor. “Tugu Keroncong Music: Hybrid Genre Of Portuguese Sojourn.” Seni: Jurnal Pengetahuan dan Penciptaan Seni [ISI Yogyakarta] 7, no. 3 (Januari 2000): 213-28. --------. “Musik Keroncong Tugu: Sebuah Sintesis Budaya Hibrida.” Selonding: Jurnal Etnomusikologi Indonesia [Masyarakat Etnomusikologi Indonesia, ISI Yogyakarta] 1, no. 1 (September 2001): 80-102. Harmunah. Musik Keroncong: Sejarah, Gaya Dan Perkembangan. . . Edisi kedua, dengan revisi. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi, 1994. Heins, Ernst. “Kroncong And Tanjidor: Two Cases Of Urban Folk Music In Jakarta.” Asian Music 7, no. 1 (1975): 20-32. Kartomi, Margaret. “Portuguese Influence On Indonesian Music.” ...... ..Dalam: Axel Beer, Kristina Pfarr, dan Wolfgang Ruf, ed., Festschrift Christoph-Hellmut Mahling zum 65. Geburtstag, vol. 1, hlm. 657-66. 2 vols. (Mainzer Studien zur Musikwissenschaft, 37.) Tutzing: Hans Schneider, 1997. Kleden-Probonegoro, Ninuk. “Pengaruh Indis Dalam Kesenian Tradisional Di Jakarta.” Warta ATL [Asosiasi Tradisi Lisan], no. 4 (Mei 1998): 36-46. Kornhauser, Bronia. “In Defence Of Kroncong.” Dalam: Margaret J. Kartomi, ed., Studies in Indonesian Music, hlm. 104-83. (Monash Papers on Southeast Asia, no. 7.) Clayton, Victoria: Centre of Southeast Asian Studies, Monash University, 1978. Kusbini. “Krontjong Indonesia.” Musika: Brosur Mengenai Ilmu Musik dan Koreografi 1 (1972): 19-43. Manusama, A. Th. Krontjong Als Muziekinstrument, Als Melodie En Als Gezang. Batavia: Boekhandel G. Kolff & Co., 1919. Moenzir, IzHarry Agusjaya. Gesang: Mengalir Meluap Sampai Jauh. . . Jakarta: Balai Pustaka & Yayasan Penerbit Biografi Indonesia, 1999. Muhadjir, Multamia RMT, Rahmat Ali, and Rachmat Ruchiat. Peta Seni Budaya Betawi. Jakarta: Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, 1986. Pane, Armijn. “Kerontjong disamping gamelan.” Poedjangga Baroe 8, no. 10 (April 1941): 256-60. [Tanggapan terhadap artikel Ali Boediardjo.] Pasaribu, Amir. “Orkes langgam Indonesia (offbeat = tjintjang babi!).” Zenith 3, no. 3 (Maret 1953): 151-57. ---------. Analisis Musik Indonesia. Jakarta: Pantja Simpati, 1986. Edisi kedua dari Musik Dan Selingkar Wilajahnja (1955). Pinto da França, Antonio. Pengaruh Portugis di Indonesia. . . . Terjemahan dari edisi bahasa Inggris [1970] oleh Pericles Katoppo. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2000. Ruchiat, Rachmat, Singgih Wibisono, dan Rachmat Syamsudin. Ikhtisar Kesenian Betawi. Jakarta: Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, 2000. Seebass, Tilman. “Presence And Absence Of Portuguese Musical Elements In Indonesia: An Essay On The Mechanisms Of Music Acculturation.” Dalam: Salwa El-Shawan Castelo-Branco, ed., Portugal E O Mundo: O Encontro De Culturas Na Música / Portugal And The World: The Encounter Of Cultures In Music, hlm. 227-51. Lisbon: Publicações Dom Quixote, 1997. Soeharto AH, Achmad Soenardi, dan Samidi Sunupratomo. Serba Serbi Keroncong. Jakarta: [penerbit tidak disebut], 1995. Subro, Seno. Andjar Any, Begawan Langgam Jawa. [Solo]: Andrea Press, [2002?]. Susilo, H. Gesang. . . . . . . . . (Serial Komponis Nasional, 1.) Jakarta: Penerbit Karya Musik Pertiwi, 2004. [Buku + VCD.] Susilo, Y. Edhi. “Musik Keroncong Langgam Jawa: Asimilasi Diatonis Dan Pentatonis.” Seni: Jurnal Pengetahuan dan Penciptaan Seni [ISI Yogyakarta] 3, no. 4 (Oktober 1993): 91-97. Sutherland, Heather. “Krontjong And Komedi Stambul (examples of popular music and theatre in colonial Indonesia).” Jernal Sejarah [Universiti Malaya] 11 (1972/1973): 41-48. Utomo, T. Wedy. Gesang Tetap Gesang. Semarang: Aneka Ilmu, 1986. Widjajadi, R. Agoes Sri. “Menggugat Kemandirian Musik Keroncong.” Dalam: Agus Sri Wijayadi [ejaan sic] dan Nur Sahid, ed., Mencari Ruang Hidup Seni Tradisi, hlm. 3-18. . . . . . Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia, bekerjasama dengan Yayasan Untuk Indonesia, 2000. Stambul, Bangsawan, Opera, Komedi, Tonil, Sandiwara Bujang, Rahmah. Sejarah Perkembangan Drama Bangsawan Di Tanah Melayu Dan Singapura. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 1975. Camoens, Cantius Leo. “The Wayang Parsi, Tiruan Wayang Parsi, Komidi Melayu and the Bangsawan, 1887-1895.” Malaysia In History, no. 25 (1982): 1-20. Cohen, Matthew Isaac. “On The Origin Of The Komedie Stamboel: Popular Culture, Colonial Society, And The Parsi Theatre Movement.” Bijdragen Tot De Taal-, Land- En Volkenkunde 157, no. 2 (2001): 313-57. ---------. “Border Crossing: Bangsawan In The Netherlands Indies In The Nineteenth And Early Twentieth Centuries.” Indonesia And The Malay World 30, no. 87 (2002): 101-15. Kamajaya. “Sandiwara Di Zaman Jepang.” Budaya Jaya 11, no. 122 (Juli 1978): 407-29. Manusama, A. Th. Komedie Stamboel Of De Oost-indische Opera. Weltevreden: N.V. Electrische Drukkerij “Favoriet,” 1922. REFERENSI DAN BACAAN LANJUTAN | 163 164 | MUSIK POPULER Muhammad TWH. Sejarah Teater Dan Film Di Sumatera Utara. . . Medan: Yayasan Pelestarian Fakta Perjuangan Kemerdekaan R.I., 1992. Oemarjati, Boen Sri. Bentuk Lakon Dalam Sastra Indonesia. Jakarta: Gunung Agung, 1971. Pane, Armijn. “Pemandangan Pers: Dardanella.” Poedjangga Baroe 1, no. 12 (Djoeni 1934): 381-85. Piliang, Burhan. “Tentang Teater Baru Indonesia & Perkembangannya Di Medan.” Budaya Jaya 9, no. 100 (September 1976): 561-67. Ramadhan K. H. Gelombang Hidupku: Dewi Dja Dari Dardanella. . . Jakarta: Sinar Harapan, 1982. [Roman berdasarkan riwayat hidup Dewi Dja.] Sinar, Luckman. . . . . . “Teater Bangsawan Zaman Tempo Dulu.” Waspada, 10 April 1976. Tan Sooi Beng. “Breaking Tradition: Women Stars Of Bangsawan Theatre.” Bijdragen Tot De Taal-, Land- En Volkenkunde 151, no. 4 (1995): 602-16. ---------. .Bangsawan, A Social And Stylistic History Of Popular Malay Opera. Singapore: Oxford University Press, 1993. Hiburan & Hiburan Daerah Sutrisno. Bing Slamet: Hasil Karya dan Pengabdiannya. . . [Jakarta]: Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1981/1982. Lagu Perjuangan Dungga, J. A. & L. Manik. . . . . . . “Sekitar Lagu2 Indonesia Dalam Revolusi.” Dalam: idem, Musik Di Indonesia Dan Beberapa Persoalannja, djilid I, hlm. 54-68. Jakarta: Balai Pustaka, 1952. Jazz Möller, Allard J. M. Batavia, A Swinging Town! . . . . Dansorkesten En Jazzbands In Batavia, 1922-1949. Den Haag: Moesson, 1987. Pop Indonesia Awe, Mokoo. Iwan Fals: Nyanyian Di Tengah Kegelapan: Pembicaraan Singkat Lirik Lagu Iwan Fals. Yogyakarta: Ombak, 2003. Chauzaky, Jacky Nandang Suherlan, dan Hannoeng M. Noer. Koes Plus Dari “Pagi Yang Indah” Hingga Menjelang “Senja.” [Tanpa tempat]: Bravo Musik, [tanpa tahun]. Leksono, Ninok. Titiek Puspa, Sebuah Biografi. Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2003. Koeswoyo, Yon. Panggung Kehidupan Yon Koeswoyo. Jakarta: Candra Awe Selaras, 2005. Setiyono, Budi. “Ngak Ngik Ngok.” Pantau 3, no. 18 (Oktober 2001): 38-47. Siegel, James T. Solo In The New Order: Language And Hierarchy In An Indonesian City. Princeton: Princeton University Press, c.1986. [Satu bab khusus mengenai majalah Top Chords.] Pop Daerah & Lagu Daerah Barendregt, Bart. “The Sound Of ‘Longing For Home’: Redefining A Sense Of Community Through Minang Popular Music.” Bijdragen Tot De Taal-, Land- En Volkenkunde 158, no. 3 (2002): 411-50. Hajizar. “Aransemen Musik Pop Minang Perlu Nuansa Musik Tradisional Minangkabau.” Jurnal Palanta Seni Budaya [STSI Padangpanjang] 4, no. 8 (Desember 2000): 18-28. Nano S. Lagu Hidupku: Autobiografi Komponis Nano S. Seperti Dituturkan Kepada Hawe Setiawan. Jakarta: Pustaka Jaya, 2004. Njoo Cheong Seng. Dendang-dendang Makassar. Jakarta: Tjilik Roman’s, 1949. ---------. Manusia Sampurna Jang Tidak Sampurna: Ho Eng Djie Sebagai Manusia. Jakarta: Tjilik Roman’s, 1950. . . . . [Roman berdasarkan riwayat hidup Hoo Eng Djie.] Nur, Muhammad. “Apa dan Bagaimana Lagu Pop Aceh.” Jurnal Palanta Seni Budaya [STSI Padangpanjang], no. 6 (Maret 2000): 1-10. Setiawan, Hawe, ed. Sang Komponis: Nano S. 60 Tahun. Jakarta: Pustaka Jaya, 2004. Subagio, Gunawan, ed. Apa Itu Lagu Pop Daerah. . . . . Bandung: Citra Aditya Bakti, 1989. Sutton, R. Anderson. Calling back the spirit: music, dance and cultural politics in lowland South Sulawesi. New York: Oxford University Press, 2002. Williams, Sean. “Current Developments In Sundanese Popular Music.” Asian Music 21, no. 1 (Fall/Winter 1989/1990): 105-36. Yampolsky, Philip. “Hati Yang Luka, an Indonesian Hit.” Indonesia [Cornell], no. 47 (April 1989): 1-17. Dangdut Browne, Susan. The Gender Implications Of Dangdut Kampungan: Indonesian “Low-class” Popular Music. (Monash University Working Paper, 109.) Clayton, Victoria, Australia: Centre of Southeast Asian Studies, Monash University, 2000. Darmenan, M. Inul: Goyang Ngebor Goyang Pemilu 2004. Tangerang: Totalitas, 2003. REFERENSI DAN BACAAN LANJUTAN | 165 166 | MUSIK POPULER Faruk, dan Aprinus Salam. Hanya Inul. Yogyakarta: Pustaka Marwa, 2003. Frederick, William H. “Rhoma Irama And The Dangdut Style: Aspects Of Contemporary Indonesian Popular Culture.” Indonesia, no. 34 (October 1982): 103-30. Gunawan, FX Rudy. Mengebor Kemunafikan: Inul, Seks Dan Kekuasaan. Depok & Yogyakarta: Kawan Pustaka [kerjasama] dengan Galang Press, 2003. Lohanda, Mona. . . . . . . . “Dangdut: Sebuah Pencarian Identitas (Tinjauan Kecil Dari Segi Perkembangan Historis).” Dalam: Edi Sedyawati dan Sapardi Djoko Damono ed., Seni Dalam Masyarakat Indonesia: Bunga Rampai, hlm. 137-43. . . . Jakarta: Gramedia, 1983. Nabonenar, Bonari, ed. Inul! Yogyakarta: Bentang budaya, 2003. Pioquinto, Ceres. “Dangdut At Sekaten: Female Representations In Live Performance.” RIMA [Review of Indonesian & Malaysian Affairs] 29, no. 1/2 (Winter/Summer 1995): 59-89. Simatupang, G. R. Lono Lastoro. . . “Dangdut Spectacle.” Gong: Media Seni dan Pendidikan Seni [Yayasan Media dan Seni Tradisi] 53:12-13, 2003. Sindhunata. “Seks Undercover: Ikon Bokong Inul.” Basis 52, no. 3-4 (Maret-April 2003): 6-31. Suhardi, Kathur. Inul Lebih Dari Segelas Arak: Cermin Masyarakat Jahiliyah. Jakarta: Darul Falah, 2003. Susanto, Budi (SJ). “Dangdut Sekatenan: Penguasa, ‘Agama,’ Dan Musik Rakyat Di Yogyakarta.” Dalam: G. Moedjanto, B. Rahmanto, dan J. Sudarminta, Ed., Tantangan Kemanusiaan Universal: Antologi Filsafat, Budaya, Sejarah-politik & Sastra: Kenangan 70 Tahun Dick Hartoko, hlm. 195-224. . . . Yogyakarta: Kanisius, 1992. Susilo, Y. Edhi. “Dari Melayu Ke Dangdut (Sebuah Transmisi).” Ekspresi [Jurnal Lembaga Penelitian Institut Kesenian Indonesia Yogyakarta] 1, no. 2: 96-106. September 2000. Qasidah / Musik Dakwah Arps, Bernard. “To Propagate Morals Through Popular Music: The Indonesian Qasidah Modéren.” Dalam: Stefan Sperl dan Christopher Shackle, ed., Qasida Poetry in Islamic Asia and Africa, vol. I, hll. 389-409, vol. II, hlm. 320-331, 464-465. (Studies in Arabic literature, no. 20.). . . . Leiden: E. J. Brill, 1996. Puar, Yusuf Abdullah. Perjuangan A. Mukhlis, Komponis Musikus Dakwah. Jakarta: Pustaka Antara, 1978. [Mukhlis (1948-1978) adalah pemimpin Orkes Gambus Al-Wathan, Medan.] Sumarsono, Tatang. Sajadah Panjang Bimbo: 30 Tahun Perjalanan Kelompok Musik Religius. . . . Bandung: Mizan, 1998. Jaipongan Amilia, Aam. Bintang Panggung: Biografi Tati Saleh. Bandung: Granesia, 2001. Caturwati, Endang. “Bahasa Tubuh Jaipongan: Seksualitas Di Atas Panggung.” Srinthil, no. 6 (Juli 2004): 37-51. [Effendy, Bisri]. “Jaipong Jatinegara: Merebut Ruang Di Kegelapan Kota.” Srinthil 1, no. 1 (Mei 2002): 4-14. Hellwig, Jean. “Jaipongan: The Making Of A New Tradition.” Dalam: Bernard Arps, ed., Performance In Java And Bali: Studies Of Narrative, Theatre, Music, And Dance, hlm. 47-58. London: School of Oriental and African Studies, University of London, 1993. Manuel, Peter, dan Randal Baier. “Jaipongan: Indigenous Popular Music Of West Java.” Asian Music 18, no. 1 (Fall/Winter 1986): 91-110. Tirasondjaja, Gugum Gumbira. “Ketuk Tilu Merupakan Tari Rakyat Khas Jawa Barat.” Kawit, no. 23 (1979): 19-27. Media / Hiburan Suryadi. “Spirit Lokalitas Dalam Siaran Radio Di Indonesia: Studi Kasus Di Kota Pekanbaru.” Seni: Jurnal Pengetahuan dan Penciptaan Seni [ISI Yogyakarta] 9, no. 2/3 (Maret 2003): 149-72. Sutton, R. Anderson. “Global Atau Lokal? Kemasan Musik Pada Televisi Indonesia.” Jurnal Seni Pertunjukan Indonesia [MSPI] 10 (2000): 36-49. ---------. “Popularizing The Indigenous Or Indigenizing The Popular? Television, Video And Fusion Music In Indonesia.” Wacana Seni: Journal of Arts Discourse, no. 1 (2002): 13-31. Wallach, Jeremy. “Exploring Class, Nation, And Xenocentrism In Indonesian Cassette Retail Outlets.” Indonesia [Cornell], no. 74 (October 2002): 79-102. Musik Populer di Indonesia – perkembangan mutakhir Barendregt, Bart, and Wim van Zanten. “Popular music in Indonesia since 1998, in particular fusion, indie and Islamic music on video compact discs and the internet.” Yearbook for Traditional Music 34 (2002): 67-113. Baulch, Emma. “Punks, rastas and headbangers: Bali’s Generation X.” Inside Indonesia, no. 48 (1996). insideindonesia.org/ ---------. “Alternative music and mediation in late New Order Indonesia.” Inter-Asia Cultural Studies 3, no. 2 (2002): 219-34. ---------. “Creating a scene: Balinese punk’s beginnings.” International Journal of Cultural Studies 5, no. 2 (2002): 153-77. ---------. “Gesturing elsewhere: the identity politics of the Balinese death/thrash metal scene.” Popular Music 22, no. 2 (2003): 195-215. REFERENSI DAN BACAAN LANJUTAN | 167 168 | MUSIK POPULER Kartomi, Margaret J. “Debates and impressions of change and continuity in Indonesia’s musical arts since the fall of Suharto, 1998-2002.” Wacana Seni: Journal of Arts Discourse [Universiti Sains Malaysia]1 (2002): 109-49. MacDougall, John. “‘Pelarian yang hampa’: budaya karaoke di Indonesia.” Srinthil, no. 3 (April 2003): 86-98. Pickles, J. “Punks for peace: underground music gives young people back their voice.” Inside Indonesia, no. 64 (2000): 9-10. Daftar Gambar Gbr. No. SUMBER GAMBAR BAB 2 1 Majalah Peavey Monitor Volume 18 hal. 13 2 World Music, The Rought Guide, Penguin Books Ltd,27 Wrights Lane, London w85tz 3 All You Need Is love, The Story of Popular Music by Tony Palmer, Copyright Theatre Projects Film Productions Limited, EMI 4 Internet 5 Australian Music Directory, 1st edition 1982, hal 30 6 Majalah News Musik, No 09/III/September 2002 7 Internet 8 Majalah Audio Pro, Edisi 04/thn V/April 2004, Pinpoint Publications 9 Majalah Peavey Monitor Volume 18 10 Majalah Peavey Monitor Volume 18 11 Internet 12 All You Need Is Love, The Story of Popular Music By Tony Palmer, Copyright Theatre Projects Film Productions Limited, EMI 13 Majalah News Musik, No 05/III/Mei 2002 14 Internet 15 VCD Rhoma Irama, Album Gulali 16 Dokumentasi PSN 17 Dokumentasi SMI 18 Kulintang 170 | MUSIK POPULER Gbr. No. SUMBER GAMBAR 19 Marimba 20 Majalah MTV Thrax edisi Maret 2005 21 Majalah News Musik, No 05/III/Mei 2002 22 Majalah News Musik, No 05/III/Mei 2002 23 Majalah Audio Pro, Edisi 04/thn V/April 2004 24 infoartis 25 World Music, the Rought Guide, penguin Books Ltd,27 Wrights Lane, London w85tz 26 infoartis 27 Internet 28 Majalah Peavey Monitor Volume 18 BAB 3 1 Buku Kumpulan Pantoen dan Sair, Kwee Seng Tjoan, Batavia-stad. 2 Dean and Tijah Bangsawan Group, 1930. 3 Nijs, E. Breton, Tempo Doeloe, fotografische documenten uit het oude indi 1870-1914. Amsterdam: EM. Querido’s uitgeverij B.V., 1973 4 Nijs, E. Breton, Tempo Doeloe, fotografische documenten uit het oude indi 1870-1914. Amsterdam: EM. Querido’s uitgeverij B.V., 1973 5 Columbia gramophone type A2 (C. 1905) The British Library Board (BL/NSA/003) 1990 6 (a&b) Columbia Gramophone type A2 (C. 1905) The British Library Board (BL/NSA/003) 1990 7 & 8 Gramophone Style no 5 or “trade mark” (C. 1901) The British Library Board (BL/NSA/002) 1990 9 Subro, Seno, Andjar Any Bengawan Langgam Jawa. Solo: Andrea Press, 2002 10 Ruchiat, H. Rachmat, Ikhtisar Kesenian Betawi. Jakarta: Dinas Kebudayaan Betawi, 2000 11 De Hawaiian Little boys 12 Moller, Allard J.M., Batavia A Singing Town, Dansorkesten en jazzbands in Batavia 1922-1949. Den Haag: Moesson 1987 Gbr. No. SUMBER GAMBAR 13 Toneel-uitvoering Hua chiao tsing nien Hui,- koedoes. Publishe in oey kiem soey, magdalena chen (Penghidoepan 9 [99], 15 maart 1933) 14 Subro, Seno, Andjar Any Bengawan Langgam Jawa. Solo: Andrea Press, 2002 BAB 4 1 Majalah Audio Pro, Edisi 2 tahun 5 Februari 2002, Elex Media 2 Majalah News Musik, No 05/III/Mei 2002 3 infoartis 4 infoartis 5 Sampul VCD album Saluang Dangdut 6 World Music, the Rought Guide, Penguin Books Ltd,27 Wrights lane, London w85tz 7 infoartis 8 infoartis 9 infoartis 10 Majalah News Musik, No 09/III/September 2002 11 infoartis 12 Majalah News Musik, No 05/III/Mei 2002 13 Australian Music directory, 1st edition 1982 BAB 5 1a All You Need Is Love, the Story of Popular Music by Tony Palmer, Copyright Theatre Projects Film Productions Limited, EMI 1b Internet 2 The Garland Encyclopedia of World music, The United States and Canada 3 The Garland Encyclopedia of World music, The United States and Canada 4 Internet 5 Majalah News Musik, No 05/III/Mei 2002 6 Internet DAFTAR GAMBAR | 171 172 | MUSIK POPULER Gbr. No. SUMBER GAMBAR 7 Art Into Pop, Simon frith an howard horne, published in the USA by Methuen &CO, in Association with Metheuen, inc., 29 West 35th Street, New York NY 10001 8 Internet 9 Internet 10 Majalah News Musik, No 02/III/Februari 2002 11 Majalah News Musik, No 02/III/Februari 2002 12 Internet 13 Internet 14 World Music, the rought guide, Penguin Books Ltd,27 Wrights Lane, London w85tz 15 Internet 16 All You Need Is Love, The Story of Popular Music by Tony Palmer, Copyright Theatre Projects Film Productions Limited, EMI 17 Internet Suplemen Audio-Videografi CD 1 Track Keterangan Menit 01 Tune PSN 0:17 02 Kumpulan Klip: Queen, Joy Tobing, Slank, Iwan Fals, Country Arista, Campursari Waldjinah, Dangdut Maluku, Kroncong (Tamansari Yogya), Pertunjukan Carlos Santana, Dangdut (Trans TV), Bajidor, Slipknot 4:23 03 Kapan-Kapan, Koes Plus 1:02 04 Bohemian Rhapsody, Queen 1:46 05 Cintaku, Chrisye 0:57 06 Smoke On The Water, Deep Purple 2:20 07 Va Pensero Verdi, Paduan Suara, Andre Boceli 2:05 08 Materi Gb. A, Tentang Majalah 0:31 09 Materi Gb. A, Tentang televisi dan internet 0:47 10 Materi Gb. C, Belajar lalu populer melalui kaset/VCD 0:31 11 Materi Gb. D, belajar lagu populer melalui buku notasi 1:01 12 The Maxwell’s Silver Hammer, The Beatles 0:40 13 Hidupku Sunyi, The Mercys 1:01 14 Hidupku Sunyi, Tantowi Yahya 1:12 15 Olala, Koes Plus 0:55 16 Olala, Syahrani 1:10 17 Jemu, Koes Plus 0:53 174 | MUSIK POPULER 18 Jemu, Armand Maulana (Saloet to Koes Plus) 0:52 19 Mawar Merah, Slank 0:58 20 Bongkar, Iwan Fals 1:03 21 Rosanna, Toto 1:18 22 Materi Gb. B, Baliho Promosi Pertunjukan 0:26 23 Materi Gb. . . . . B, Aksesoris Penunjang Promosi 0:20 24 Karena Cinta, Joy Tobing 1:01 25 Court Dansa, Vanessa Mae 0:58 26 Gulali, Rhoma Irama 1:38 27 Pertunjukan Carlos Santana 1:56 28 Jump, Van Hallen 1:20 29 Musik Country 1:23 30 Kroncong Dasima, Salih dan Mariam, 1924 3:40 31 Musik Tanjidor 1:21 32 Instrumental Kenny G 0:40 33 Tea for Two, Jazz (The Jazz Master) 1:11 34 Lintau Barotan, Sumatera Barat 0:58 35 Sabai Nan Aluih, Elly Kasim 1:07 36 Jangan Manyasal, Kulintang Minahasa 1:23 37 Campursari, Pertunjukan di TMII 1:13 38 Gendang Kibod, Karo 0:56 39 I Will Always Love You, Whitney Houston 1:16 40 What A Wonderfull World, Louis Amstrong 0:59 41 Dang Na Makkolit, Trio Lamtana 0:55 42 Laksmana Raja di Laut, Iyet Bustami 0:48 43 Okika Wamena, Papua 1:26 44 Kroncong Morisko, SMI Vol 2 3:03 45 Liberate, Slipknot 1:23 46 Kroncong Kemayoran, SMI Vol 2 2:29 47 Lagoe Krontjong 2e Partie, Lelaki en Prempoen, Iringan Stambul Batavia, 1906 2:17 48 Krontjong Concours, Muziekvereeniging Indo Batavia 1927 1:50 49 Langgam Dunia Berdamai, Gesang 2:38 50 Kroncong Segenggam Harapan, SMI Vol 2 3:14 51 Langgam Wuyung, SMI Vol 2 1:35 52 Hati Yang Luka, Betharia Sonata 1:35 53 Mencintaimu, Krisdayanti 1:45 CD 2 Track Keterangan Menit 01 Tune PSN 0:17 02 Pulakng Nang Kao, Kanayatn, Kalimantan Timur 1:09 03 Gawi, Ende, NTT 1:34 04 Jara Mettinggu Lappa Lindi, Sumba, NTT 1:34 05 Bungo Parawitan, Sumatera Barat 2:15 06 Takdir, Jawa Barat 0:59 07 Luh Bulan, Bali 1:14 08 Pertunjukan Dangdut 1:1 3 09 Boe Mataku, Maluku 1:10 10 Melet Bedait, Sasak, NTB 1:20 11 Kesan di Selangun, Jambi 1:48 12 Sinden Sohor, Tati Saleh 3:08 13 Gendang Kibod, Karo 2:07 14 Kendang Kempul, Banyuwangi 2:31 15 Ojo Lelemeran, Jawa Tengah 1:58 16 Si Paul, Cicha Koeswoyo 0:41 17 Air, Joshua Suherman 1:05 18 Jangga Wareng, Harry Roesli 1:51 19 Musik dua warna, Band Krakatau 2:25 20 Kehidupan, God Bless 1:09 21 Salah Jurusan, Rif 1:05 22 Hawaiian Sunset, Elvis Presley 0:52 23 Los Arrieros, Mariachi Mexico 1:07 24 Get Back, The Beatles 1:03 25 Black and White, Michael Jackson 0:59 26 Liu Sing Yi, F4 Meteor Rain 1:28 27 Livin La Vida Costa, Ricky Martin 1:36 28 Bis Kota, Franky & Jane 0:57 29 Mimpi, Ireng Maulana All Star & Ermi Kulit 2:16 30 Frankier Than Ever, The Groove 2:02 31 Kram Otak, Iwa K 2:14 32 Di Dadaku Ada Kamu, Elfa’s Singers & Elfa Secoria 1:55 33 Chattahoochee, Tantowi Yahya 1:05 34 Corcovado, Margie Segers 2:38 35 Kuch Kuch Hota Hai 1:41 36 Berakit Rakit, Jamrud 0:38 37 Semua Bisa Bilang, The Mercys 1:03 SUPLEMEN AUDIO-VIDEOGRAFI | 175 176 | MUSIK POPULER 38 Kisah Kasih di Sekolah, Chrisye 0:53 39 Barcelona, Fariz RM 1:12 40 Bento, Iwan Fals 1:12 41 Bungo Sayang, Dick Lee 1:22 42 Kenangan Terindah, Samsons 2.00 43 Judi, Rhoma Irama 1:55 44 Perdamaian, Qasidah 1:37 45 Rayuan Rindu, Raihan 2:12 46 Pulang Kampung, Sundari Soekotjo/Mus Mulyadi 1:32 Glosari A capella : bernyanyi tanpa iringan alat musik Akor [akord] : tiga atau lebih nada dimainkan secara bersama Akordeon : alat musik yang menggunakan tuts dan pompa udara; ketika dimainkan alat ini biasanya disandang. Akustik : 1) ilmu pengetahuan tentang suara (bunyi) berkenaan dengan keindahan dan kesempurnaan pendengaran dalam suatu ruang; 2) alat musik akustik berarti alat musik dengan suara asli tanpa bantuan penguat elektrik. Aransemen : gubahan dari sebuah lagu Atribut : perangkat atau simbol yang menunjukkan identitas tertentu Audiens : penonton Audio : yang berhubungan dengan sesuatu yang dapat didengar Bajidoran : salah satu bentuk seni pertunjukan dari masyarakat Sunda di Jawa Barat Band : sekumpulan alat musik Bass drum : alat musik membran bersisi dua bagian dari drum set yang dimainkan dengan pedal kaki Biola : alat musik gesek Birama : pengelompokan ketukan dasar Bonang : alat musik pukul berbentuk gong dan berpencu terdapat pada ensambel gamela Jawa 178 | MUSIK POPULER Brass band : ensambel musik yang instrumennya didominasi alat tiup yang terbuat dari logam. Campursari : ragam musik yang menggabungkan ensambel gamelan dengan alat-alat musik Barat [gitar elektrik, drum dan keyboard] yang banyak berkembang di kalangan masyarakat Jawa CD : compact disc sebuah perangkat penyimpan data dan musik Cello : alat musik gesek seperti biola tetapi berukuran lebih besar Choir : paduan suara Cymbals : alat perkusi berupa lempengan logam Dansmuziek : musik dansa atau musik untuk tarian Dasawarsa : kurun waktu sepuluh tahun Diatonis : jenis tangga nada yang terdiri dari tujuh nada, yang di bangun di atas lima langkah penuh dan dua langkah setengah; seperti tangga nada mayor dan minor dalam musik Barat. Dominan : nada atau akor tingkat ke lima dalam tangga nada Drum : alat musik bermembran bersisi dua. Duet : dua pemusik atau penyanyi bermain bersama DVD : digital video disc perangkat penyimpan data dan gambar bergerak Ekspresi : ungkapan Electon : alat musik keyboard elektrik Ensambel : seperangkat alat musik yang dimainkan bersama-sama End-blown flute : : sejenis alat musik tiup Floor tomtom : alat musik membran bagian dari drum set yang diletakkan di atas lantai Flute : sejenis alat musik tiup Formal : resmi Frasa : kalimat lagu atau kalimat dalam bahasa Gambang : alat musik yang mempunyai wilahan kayu terdapat pada ensambel gamelan jawa Gamat : jenis musik tradisional dari masyarakat pesisir Minangkabau Gambang Kroncong : ensambel musik kroncong yang menggunakan alat musik gambang Garantung : alat musik yang mempunyai wilahan kayu pada masyarakat Batak Toba di Sumatera Utara Gaya : jenis, mode Keyboard Mak Lampir : sebutan untuk musik yang dimainkan dengan organ tunggal di kalangan masyarakat desa di daerah Perbaungan dan daerah sekitarnya di Sumatera Utara Gendang rebana : alat musik bermembran dan bersisi satu Genre : jenis Ghazal : jenis musik tradisional masyarakat Melayu di kawasan Selat Malaka Gitar : Alat musik bersenar Gitar Hawaiian : Alat musik bersenar yang cara memainkannya adalah memetik senar sambil menggesekkan senar tersebut dengan logam. Gondang : ensambel musik tradisional pada masyarakat Batak di Sumatera Utara Gong : Alat musik pukul terbuat dari logam dan berpencu Gramatik : Yang berkenaan dengan tata bahasa atau struktur bahasa Harmoni : rangkaian dua atau lebih nada yang dimainkan secara bersama atau berangkai (arpeggio). Memainkan iringan harmoni maksudnya memainkan dua atau lebih nada secara bersamaan atau berangkai untuk mengiringi melodi Harmonium : alat musik yang menggunakan tuts, memiliki pompa udara dan berbentuk kotak. Headbanger : jenis gerakan-gerakan tari untuk musik Metal Heavy metal : salah satu varian ragam musik Hard Rock Hi hat : simbal ganda Idiom : gaya yang khas dari sebuah wilayah atau kawasan Instruktur : pelatih Instrumentasi : mengenai peralatan Irama pokok : gerakan atau ritme yang mendasar Jaipongan : jenis musik dan tarian yang khas pada masyarakat Sunda Ketuk tilu : satu jenis ensambel musik dalam tradisi musik Sunda GLOSARI | 179 180 | MUSIK POPULER Keyboard : alat musik yang menggunakan tuts Komodifikasi : : proses mengubah sesuatu (dalam hal ini musik) supaya bisa dijual sebagai komoditi atau barang. (Sebelumnya tidak ada barang yang bisa dijual. Sesudah ditemukan proses rekaman, musik bisa diolah menjadi barang) Kompang : alat musik gendang dengan karakter yang sama dengan rebana yang terkenal di daerah wilayah-wilayah musikal sepanjang Selat Malaka. Komposisi : karya musik atau karya tari Komunitas : masyarakat Kondaktor : conductor, pemimpin orkestra atau paduan suara Lirik : teks nyanyian Lullaby : nyanyian menidurkan anak Marwas : alat musik gendang berkarakter sama dengan rebana maupun kompang, hanya saja ukuran lebih kecil dan mempunyai dua sisi membran. Alat musik ini banyak digunakan untuk mengiringi tari Zapin. Melodi : rangkaian nada naik dan turun yang berjalan dalam waktu dan memiliki ritme. Memainkan melodi maksudnya memainkan rangkaian nada naik dan turun melalui media instrumen atau vokal yang berjalan dalam waktu dan memiliki ritme. Mikrofon : salah satu alat pengeras suara Misionaris : orang yang menyebarkan agama Mouth-piece : tempat kedudukan ‘reed’ pada alat musik tiup Nada : getaran frekuensi; salah satu unsur dalam tangga nada; salah satu suara yang dihasilkan oleh sebuah instrumen Notasi : simbol yang digunakan untuk menuliskan komposisi musik Orkestra : ensambel musik dengan formasi yang relatif banyak menggunakan jenis alat musik Orgel : alat musik yang menggunakan tuts dan pompa udara Orkes : ensambel musik Ornamentasi : hiasan dalam melodi Pantun : jenis karya sastra; sering menjadi bentuk teks pada musik vokal tradisional Pelog : salah satu jenis tangga nada (terdiri dari 6 atau 7 nada dalam satu oktaf yang mengandung interval setengah atau hemitonik) dalam musik Jawa, Sunda, Bali, Madura, dan Lombok (dan Banjarmasin?). Pentatonik : tangga nada dengan lima nada Piano : alat musik yang menggunakan tuts Pola ritem : pola irama Pompang : alat musik tiup terbuat dari bamboo terdapat di Sulawesi Puisi : jenis karya sastra R&B : Rhythm & Blues ragam musik pop yang pada awalnya berkembang di Amerika Rebana : alat musik gendang bersisi satu, di mana garis tengah (diameter) membran gendang lebih panjang dari panjang sisi gendang. Gendang dengan tipe seperti ini lazim disebut frame drum. Istilah ini merupakan terjemahan dari tambourine. Reed : lidah yang bergetar pada alat musik tiup Repertoar : kumpulan komposisi yang siap untuk dimainkan Representasi visual : benda yang dapat dilihat yang mewakili suatu konsep atau gagasan Ritme atau ritem : sesuatu yang berhubungan dengan waktu Sajak : jenis karya sastra Samrah : jenis musik tradisional Betawi Sinden : penyanyi perempuan dalam tradisi musik Jawa Sinkopasi : perpindahan ketukan dasar yang bertekanan ke ketukan dasar yangn tidak bertekanan Siter : salah satu jenis alat musik berdawai Solo : menyanyi atau bermain musik sendiri Spektakuler : sesuatu yang dipandang hebat dan mengagumkan Stropis : melodi yang diulang-ulang dengan teks yang berbeda Sub-dominan : nada atau akord tingkat empat dalam tangga Nada : bunyi dengan getaran yang tertentu Synthesizer : alat musik yang mempunyai tuts dioperasikan dengan kekuatan elektrik dan dapat memproses berbagai jenis bunyi Tabla : alat musik bermembran bersisi dua berasal dari India GLOSARI | 181 182 | MUSIK POPULER Talempong : alat musik gong berpencu berukuran kecil dari tradisi musik Minangkabau di Sumatera Barat Tamborin : alat perkusi berbentuk lingkaran dengan kerincingan dan dengan atau tanpa kulit (membran) Tangga nada : susunan nada-nada (naik dan turun) di dalam komposisi atau susunan nada-nada dalam instrumen musik. Tanjidor : ragam musik Betawi yang kebanyakan menggunakan alat musik tiup logam Barat Tarling : ragam musik dari Jawa Barat Timbre (tone colour) : warna suara Tonalitas : nada dasar Tonika : nada dasar Totobuang : sejenis alat musik pukul bermembran dari Ambon Transmisi : proses penerusan atau pengajaran tentang sesuatu hal Tomtom : alat musik bermembran dengan dua sisi dan berbentuk silinder Trend setter : penggagas mode atau gaya berbagai gaya hidup Triangle : alat perkusi berupa batangan besi berbentuk segitiga Ukulele : alat musik berbentuk gitar berukuran kecil dan memiliki empat senar Up-to-date : mutahir Vibrato : getaran suara VCD : video compact disc perangkat penyimpan data dan gambar Woodwind : salah satu kategori alat musik tiup Mauly Purba Lahir di Medan 29 Agustus 1961. Tahun 1986 menyelesaikan studi S1 dalam bidang Etnomusikologi di Jurusan Etnomusikologi Fakultas Sastra USU Medan. Kemudian melanjutkan studi jenjang S2 pada World Music Program di Wesleyan University, Connecticut, USA, dan selesai pada tahun 1988. Menyelesaikan program Doctor dalam bidang etnomusikologi di Concervatorium of Music, Monash University, Melbourne, Australia tahun 1998. Dari Juli hingga Desember 2001 menjadi guest lecturer di Music Department Monash University. Sejak tahun 2004 menjadi koordinator program Pendidikan Seni Nusantara (PSN) untuk wilayah Sumatera Utara sekaligus berpartisipasi sebagai salah satu anggota tim penulis buku program PSN. Beberapa karya tulisnya telah diterbitkan di beberapa jurnal ilmu sosial terbitan dalam luar negeri. Sebagai tenaga edukatif, sehari-harinya beliau aktif mengajar di Jurusan Etnomusikologi Fakultas Sastra USU, dan pernah menjabat sebagai Ketua Jurusan, juga di Jurusan Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas HKBP Nomensen Medan, serta di Sekolah Tinggi Teologia – GMI Bandar Baru. 184 | MUSIK POPULER Secara formal belajar musik untuk bidang Pedagogi Musik di IKIP Medan, bidang Etnomusikologi di Universitas Sumatera Utara, Komposisi Musik di Wesleyan University, CT, USA. Kemudian mengikuti studi khusus di Marymount College New York dan Gaudeamus Centrum Hedendaagse Muziek di Amsterdam. Selain menjadi edukator, aktif sebagai komposer (menjadi anggota Asian Composers League dan International Composers Workshop) dan berpartisipasi di berbagai festival musik. Sekarang ini bertugas sebagai staf pengajar tetap di Universitas Negeri Medan (UNIMED) dan pengajar luar biasa di Departemen Musik Universitas Nommensen, Akademi Kesenian Melayu Riau, Departemen Etnomusikologi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara dan Universitas Pelita Harapan, juga terlibat dalam program Pendidikan seni Nusantara. Disamping itu, banyak terlibat dalam organisasi kebudayaan, di antaranya Pan-Sumatran Ethnomusicomposers Forum, Klub der Liebhaber Deutscher Filme, Rencontres Musicales Franco Indonesiennes, Malay Music Institute, Komunitas Pendidikan SeniIndonesia dan Medan Arts Council. Ben M. Pasaribu
Posted on: Fri, 03 Oct 2014 15:54:07 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015