SEMUA BID’AH SESAT, MENGAPA ADA BID’AH HASANAH DAN - TopicsExpress



          

SEMUA BID’AH SESAT, MENGAPA ADA BID’AH HASANAH DAN BID’AH SAYYIAH? Saya pernah dengar hadits: ٌﺔَﻟَﻼَﺿ ٍﺔَﻋْﺪِﺑ ُّﻞُﻛ Semua bid’ah itu sesat Tetapi saya juga dengar dari kyai-kyai katanya bid’ah itu ada bid’ah hasanah dan ada bid’ah sayyiah, mana itu yang benar? Kalau bid’ah Dholalah itu lafadnya umum, tiap-tiap lafad umum yaitu biasanya kemasukantakhsi s, contohnya: Hadits: ِﺀﺎَﻤﻟْﺍ َﻦِﻣ َﻖِﻠُﺧ ٍﺊْﻴَﺷ ُّﻞُﻛ Segala sesuatu itu dibikin dari air Apakah malaikat juga dibikin dari air? Iblis apakah dari air? Hadits: ٌﻡﺍَﺮَﺣ ٍﺮْﻤَﺧ ُّﻞُﻛَﻭ ٌﺮْﻤَﺧ ٍﺮِﻜْﺴُﻣ ُّﻞُﻛ Segala yang memabukan itu khomer, dan semua khomer itu haram Kecubung itu memabukan, apakah itu juga namanya khomer? Khomer bagi orang yangٌّﺮَﻄْﻀُﻣap akah juga haram hukumnya? Hadits: ِﻪِﺘَﻴِﻋَﺮْﻨَﻋ ٌﻝْﻭُﺆْﺴَﻣ ْﻢُﻜُّﻠُﻛَﻭ ٍﻉﺍَﺭ ْﻢُﻜُّﻠُﻛ Semua kamu itu penggembala, dan semua kamu itu ditanya dari hal ro’iyahnya Apakah orang gila dan orang makruh, juga masuk dalam hadits ini? Kesemuanya itu dijawab tidak? Demikian pula kalau bid’ah dholalah. Apakah karena hadits ini maka saudara sampai hati mengatakan bahwa perbuatan Utsman bin Affan yang memerintahkan adzan jum’at dua kali itu dholalah? DanUmar bin Khottob yang menjalankan tarawih dua puluh rakaat itu juga dholalah? Baca Barzanji yang isinya sejarah Maulid Nabi itu juga dholalah? Mendirikan pondok pesantren dan madarasah itu juga dholalah?Dan saudara sendiri yang tidak dholalah. Apalagi kalau menurut riwayat yang diriwayatakan oleh Ad Dailamy Fi Musnadil Firdausi, hadits itu berbunyi: ٍﺓَﺩﺎَﺒِﻋ ﻲِﻓ َّﻻِﺇ ٌﺔَﻟَﻼَﺿ ٍﺔَﻋْﺪِﺑ ُّﻞُﻛ Kami persilahkan melihat Kunuzul Haqoiq fi Hadits KhoirulKholaiq juz Tsani Shohifah 39. Bagaimana kebenaran hadits berikut? ٌّﺩَﺭ َﻮُﻬَﻓ ُﻪْﻨِﻤَﺴْﻴﻟَ ﺎَﻣ ﺍَﺬﻫ ﺎَﻧِﺮْﻣَﺃ ﻰِﻓ َﺙَﺪْﺣَﺃ ْﻦَﻣ Hadits itu memang benar diceritakan oleh Bukhori wa Muslim wa Abi Dawud wa Ibnu Majah dari Aisyah, akan tetapi perhatikanlah benar-benar terjemahannya! “Barang siapa mengada-ada (menimbulkan) di dalam agama kita ini, sesuatu yang tidak bersumber darinya, maka ia ditolak”. Lalu apalagi yang saudara maksud? Kalau kitamengerjakan sholat shubuh empat rakaat, atau sholat mayit pakai ruku’, sujud, itu memang ditolak, sebab yang demikian itu tidak ada sumbernya dari agama. Adapun yang ada sumbernya dari agama, sebagaimana masalah-masalah yang disebut dimuka (adzan jum’at dua kali, tarawih dua puluh rakaat dan lain sebagainya) ia tidak termasuk yang ditolak. Sesungguhnya apakah yang disebut bid’ah itu? Memang arti Bid’ah ini sesungguhnya harus ditanyakan terlebih dahulu, sebelum disodorkannya hadits: ٌﺔَﻟَﻼَﺿ ٍﺔَﻋْﺪِﺑ ُّﻞُﻛ Bid’ah itu ada dua macam: 1. Bid’ah syar’iyah 2. bid’ah lughowiyah. Tiap-tiap ucapan, perbuatan atau i’tikad yang tidak bisa disaksikan kebenarannya oleh ushulis syar’iyah (Al Kitab, Sunah, Al Ijma’, Qiyas) maka itu Bid’ah Mardudah. Inilah yang dimaksud oleh haditsnya Aisyah tersebut di atas. Ini pula yang disebut Bid’ah Syar’iyah. Adapun Bid’ah lughowiyah, yaitu segala yang belum pernah terjadi pada zaman Rasululah SAW. Bid’ah lughowiyah terbagimenjadi lima: *. Bid’ah Wajibu Ala Kifayah, misal mempelajari Al Ulumul Arabiyah sebagai alat masuk memahami Al- Qur’an Dan Hadits. *. Bid’ah Muharromah, misanya seperti I’tiqod dan hal ihwal ahli bid’i yang bertentangan dengan thoriqoh Ahli Sunnah Wal Jama’ah. *. Bid’ah Mandubah, yaitu perbuatan- perbu atan yang baik tidak terjadi pada zaman Rasulullah SAW.seperti mendirikan madrasah-madras ah untuk memudahkan cara-cara memberi pelajaran agama kepada murid-murid. *. Bid’ah Makruhah, misalnya seperti menghias masjid dengan hiasan yang berlebih-lebiha n. *. Bid’ah Mubahah, sepeti bermewah- mewah dalam makan minum.
Posted on: Thu, 01 Aug 2013 09:57:36 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015