Sebagian ada yang pesimis bahwa setelah keruntuhan kekhalifahan Islam di Turki, negara Islam atau negara yang menerapkan syariat Islam secara utuh hanya tinggal kenangan dan mustahil akan terwujud kembali. Setidaknya virus pesimisme itu disebarkan oleh para oportunis-liberal-sekuler yang hanya pandai berkoar lewat rentetan huruf dan kalimat-kalimat membuai di Media. Padahal, kata-kata tidak lebih bermakna apa-apa dari pada satu tindakan nyata untuk menciptakan perubahan. Di balik konflik sektarian di Suriah, embrio negara Islam itu sudah mulai oleh para pejuang al-Qaida. Seperti hasil penelusuran seorang wartawan al-Jazeera ini. blogs.aljazeera/blog/middle-east/meeting-al-qaeda-syria Orang-orang ini (baca: para pejuang al-Qaida) bukanlah orang-orang yang suka membuang kotoran pemikiran ke media massa. Mereka adalah praktisi yang lebih senang dengan tantangan perjuangan dan mewujudkan cita-cita luhur dengan tindakan nyata.
Posted on: Tue, 09 Jul 2013 22:32:50 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015