Seorang Ibu tua yang telah 30 tahun menderita diabetes kronis, lumpuh total sebagian besar tubuhnya karena stroke akibat kelelahan mengurus cucu, rumah tangga dan deraan lahir batin yang terus menerus setelah setahun ditinggal almarhum suaminya. Beliau terlantar dalam kesendirian dan kesepian di kamar tidur rumahnya; Kasurnya bau tinja, basah tersiram urine maupun air minumnya yang tumpah, dan tak ada pihak sanak saudara yang memperhatikan. "Meski lumpuh, ibu tua itu masih bisa beringsut-ingsut untuk Sholat yang tak pernah beliau tinggalkan. Dalam kondisi lumpuh 10 bulan lamanya, ibu itu masih terus membiayai seluruh rumah tangga untuk kebutuhan cucu dan menantunya tanpa memperhatikan kondisi dirinya sendiri. Walaupun telah berkali-kali diusir dengan paksa dari rumah pribadinya oleh adik kandung beliau serta setiap harinya rutin didera terror berbagai debt collector akibat ulah perbuatan menantunya yang gila harta, gila usaha bisnis dan kemewahan sehingga tidak pernah berada dirumah; ibu tua lumpuh itu masih tegar bertahan demi masa depan anak kandungnya yang hanya satu yang sering menemaninya di malam hari sepulang dari kerja. Sehari-hari warga sekitarlah yang memberi perhatian semampu mereka. Tapi apalah batas kekuatan ibu tua yang lumpuh, setelah diberi minuman fanta merah oleh menantunya tanpa sepengetahuan anak kandung beliau; Keesokan harinya ibu tua itu meninggal melalui sakarattul maut yang tragis selama 36 jam akibat dehidrasi. Walau telah lama didera cobaan kehidupan lahir batin yang tidak ringan, akan tetapi mayat ibu tua yang terbujur kaku itu tidak berbau, mukanya tersenyum ikhlas, terlihat anggun, cantik, bersih dan jernih. “Wallahu a’lam bish shawab”
Posted on: Fri, 21 Jun 2013 18:20:36 +0000