Uni Eropa Tak Lagi Fokus Soal Keamanan dan Perdamaian di - TopicsExpress



          

Uni Eropa Tak Lagi Fokus Soal Keamanan dan Perdamaian di Aceh. JAKARTA_Dinilai telah cukup aman, Uni Eropa mengaku tidak lagi memfokuskan perhatian pada masalah-masalah keamanan di Aceh. Demikian pula halnya dengan isu perdamaian, yang akan lebih banyak diserahkan kepada pemerintah Aceh dan pemerintah pusat. Demikian yang disampaikan Duta Besar Uni Eropa, Olof Skoog, ketika mengadakan jumpa pers di Jakarta, Kamis (31/10). Skoog mengaku, skema pemberian bantuan untuk Aceh saat ini dari Uni Eropa diberikan melalui pemerintah pusat. Dalam hal ini kerjasama utama Uni Eropa-RI untuk Aceh adalah di bidang pendidikan, perubahan iklim, dan pemberdayaan perempuan. Saya terus terang tidak mengetahui situasi di Aceh karena tidak lagi dibicarakan di Uni Eropa, dan saya juga belum pernah ke Aceh, mudah-mudahan saya bisa ke sana dalam waktu dekat, ungkap Skoog, diplomat asal Swedia yang pada 1 September 2013 lalu dipercayakan menjadi Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Brunei Darussalam dan ASEAN, menggantikan Julian Wilson. Manajer Program Kerjasama Uni Eropa, Jenni Landmark, kepada Aceh Online, menambahkan bahwa Uni Eropa sudah menyiapkan dana antara 5-10 Miliar Euro untuk kerjasama antisipasi perubahana iklim di Aceh dan beberapa provinsi lainnya di Indonesia. Dana ini sudah dibicarakan, angkanya antara 5-10 Miliar Euros tetapi berapa persisnya porsi untuk Aceh belum dipastikan, pembicaraan soal itu masih berlanjut, kata Landmark. Ditanyakan mengenai kunjungan Dubes Skoog ke Aceh, Landmark mengatakan ada kemungkinan kunjungan itu akan dilakukan sebelum akhir tahun ini. Sementara itu, Senin mendatang (4/11), Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, sekaligus Wakil Presiden Komisi Eropa, Catherine Ashton, akan melakukan kunjungan ke Jakarta, Indonesia. Olof Skoog mengatakan bahwa lawatan Catherine Ashton merupakan sebuah pengakuan bahwa Indonesia adalah pemain global dan regional yang sangat penting. Ashton akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Dr Marty Natalegawa, untuk bertukar pandangan tentang hubungan UE-Indonesia serta berbagai masalah global seperti proses perdamaian Timur Tengah dan berbagai tantangan regional. Pada hari yang sama, Ashton juga akan menemui Sekretaris Jenderal ASEAN Le Luong Minh dan Komite Perwakilan Tetap ke ASEAN, yang beranggotakan 10 Duta Besar. Mengingat bahwa UE telah memberikan dukungan yang signifikan kepada ASEAN selama beberapa tahun terakhir, fokus pembahasan adalah tentang integrasi ASEAN di masa mendatang serta bagaimana UE dapat membawa kerjasamanya dengan organisasi tersebut menuju tahap berikutnya. Pada kesempatan tersebut, Ashton juga meresmikan Kantor Kerjasama Uni Eropa-ASEAN, di Sekretarian ASEAN.
Posted on: Sun, 03 Nov 2013 13:40:26 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015