Untuk Kita Renungkan: SUDAH BERHASILKAH IBADAH PUASA RAMADHAN - TopicsExpress



          

Untuk Kita Renungkan: SUDAH BERHASILKAH IBADAH PUASA RAMADHAN KITA TAHUN INI? Sahabat-sahabat yang dirakhmati Allah, Betapa nikmatnya puasa Ramadhan yang telah kita jalani. Momentum Idul Fitri telah mempertemukan kita dengan banyak kerabat dan sanak famili. Kebahagiaan dan kegembiraan kaum Mukminin sangat terasa apabila mereka telah berhasil menyempurnakan ibadahnya. Sesungguhnya, Idul Fitri hanya dipersembahkan kepada mereka, orang-orang yang ketaatannya kepada Allah semakin hari semakin bertambah. Ia akan mendapatkan pahala karena amalnya dan telah melaksanakan ibadah puasa dengan sempurna. Selain menjadi orang yang bertakwa, kemudian bersyukur dan mendapat petunjuk kebenaran dari Allah Swt seperti yang tertera dalam Surat Al Baqarah ayat 183, 185, dan 186. Tetapi, apa sesungguhnya indikasi keberhasilan dari puasa yang telah kita jalani? Menurut para Ulama, indikasi keberhasilan puasa seseorang di antaranya dapat dirasakan pada dirinya, yaitu kembali kepada kesucian hati nurani. Sesungguhnya kelebihan orang yang menggunakan hati nurani adalah selalu memperhatikan akibat yang akan ditimbulkannya. Sementara, orang yang hanya mengandalkan pikirannya yang terkadang sangat liar, hanya melihat situasi sesaat, yang penting dapat menguntungkan dirinya. Jika kita bisa mempertahankan kebenaran dalam setiap ucapan, sikap dan perilaku yang baik seperti yang kita lakukan pada saat Ramadhan, dan bisa kita bawa pada sebelas bulan berikutnya, ini merupakan indikasi bahwa puasa Ramadhan yang kita jalani ini telah berhasil mencetak diri kita menjadi orang yang bertakwa. Seseorang dianggap berhasil dalam menjalankan ibadah puasa, ketika kualitas kesalehan individu dan sosialnya meningkat, ketika jiwanya semakin dipenuhi dengan cahaya keilahian dan ketika hatinya sanggup berempati atas penderitaan orang lain. Penghayatan dan pengamalan yang baik terhadap bulan Ramadhan akan mendorong diri seseorang untuk kembali kepada fitrah sejati sebagai makhluk sosial, yang selain punya hak juga punya kewajiban individu dan sosial. Orang yang berpuasa dengan benar akan memiliki pribadi yang tangguh. Mampu mengendalikan dirinya dengan baik, mampu menyalurkan nafsu seksualitasnya hanya kepada yang dihalalkan oleh Allah, terhindar dari rezeki yang haram, baik dalam cara mendapatkan, cara menyimpan, dan cara membelanjakan. Apabila selama Ramadhan jiwanya selalu terjaga dan dididik mengutamakan kebaikan, kejujuran, kebenaran, cinta kasih, senang pada kemuliaan, maka sifat-sifat tersebut akan selalu melekat menjadi tabiatnya. Tabiat ini dengan mudah akan melahirkan perbuatan yang baik tanpa dipaksa, yang disebut dengan akhlak yang yang mulia. Orang yang berakhlak mulia akan melahirkan perbuatan terpuji seperti adanya rasa malu, jujur, bertanggung-jawab, penyantun, teliti, sopan, sabar, rendah hati, tahan uji, dermawan, berani, adil, ikhsan dan perwujudan akhlak mulia lainnya menuju pada kesempurnaan jiwa. Hal itu dapat dicapai apabila kita bisa bicara dan berperilaku dengan menggunakan suara hatinya. Suara hati adalah spirit manusia yang memiliki berbagai fungsi, antara lain mengarahkan manusia pada kebaikan, kehormatan dan kemuliaan. Suara hati juga sebagai pendorong seseorang untuk berbuat baik dan mengasihi sesama, saling melindungi dan saling menciptakan kedamaian. Intinya, suara hati mengarah pada perjanjian manusia dengan Tuhannya yang membuat manusia selalu rindu dengan kehadiran nilai-nilai spiritual. Suara hati merupakan mutiara yang mampu mengubah perilaku manusia menjadi sadar dan bermakna. Bandung, 10 Agustus 2013 Wassalam, Muchtar A.F
Posted on: Fri, 09 Aug 2013 22:46:58 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015