Wahai sahabat … Pernahkah kita menghitung dosa yang kita - TopicsExpress



          

Wahai sahabat … Pernahkah kita menghitung dosa yang kita lakukan dalam satu hari, satu minggu, satu bulan, satu tahun, bahkan sepanjang usia kita ?. Andaikan saja kita bersedia menyediakan kotak kosong, lalu kita masukkan semua dosa-dosa yang kita lakukan, kira-kira, apa yang terjadi ? Saya menduga kuat bahwa kotak tersebut tak berbentuk kotak lagi, karena tak mampu menahan muatan dosa kita. Bukankah kita seringkali mendahulukan pekerjaan pada saat adzan memanggil, dan membiarkan mesjid kosong sehari-harinya, Bukankah kita pernah menahan orang miskin ? Menghitung-hitung apa yang kita punya, namun seringkali sulit untuk berbagi kepada mereka yang membutuhkan, Bukankah kita pernah merasa diri paling benar, paling pintar dari orang lain, ta’adjub, riya, sombong, marah yang tak pada tempatnya, angkuh, congkak, hebat, dan tinggi dari orang lain ? Bukankah karena lidah kita, tangan kita, badan, kaki kita, mata dan hati kita pernah menyakiti manusia lainnya ? Bukankah kita sering tak mau menolong orang yang meminta bantuan pada kita, menolong saudara kita yang dalam kesulitan, walaupun kita sanggup menolongnya ?. Bukanlah sering kita mengecewakan orang tua kita, pasangan kita, anak-anak kita atau orang -orang terdekat kita, Daftar ini akan bisa semakin panjang dan panjang bila diteruskan… Lalu apa yang harus kita lakukan ? Allah SWT berfirman dalam surat Az Zumar ( 39 : 53 ) ” Katakanlah wahai hamba-hambaku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya ( kecuali syirik ). Sesungguhnya Dialah yang maha pengampun lagi maha penyayang. “ Indah benar ayat ini, Allah menyapa kita dengan panggilan yang bernada teguran, namun tidak diikuti kalimat yang berbau murka. Justru Allah mengingatkan kita untuk tidak berputus asa dari rahmat (kasih saying) Allah. Allahpun menjanjikan kita untuk mengampuni dosa-dosa kita. Karena itu, kosongkanlah lagi kotak-kotak yang penuh tadi dengan bertaubat kepadaNya. Kita kembalikan kotak itu seperti keadaannya semula, kita kembalikan jiwa kita kepada jiwa yang fitri dan bersih. Jika kita punya onta lengkap dengan segala perabotannya, lalu tiba-tiba onta itu hilang, bukankah kita sedih? Bagaimana pula jika onta itu tiba-tiba kembali berjalan menuju kita lengkap dengan segala perbekalannya, bukankah kita merasa bahagia ? Rasulullah SAW bersabda : daripada kembalinya onta yang hilang dan perbekalannya, “Ketahuilah Allah akan lebih senang lagi melihat hambaNya yang berlumuran dosa bertaubat dan kembali kepadaNya”. Allah berfirman : ” Kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah padaNya, sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong lagi “. (Q. S. 39 : 54 ) Seperti onta yang sesat jalan, dan mungkin telah tenggelam didasar lautan samudra, mengapa kita tak berusaha berjalan kembali menuju Allah, dan menangis di ” kaki kebesaranNya “, mengakui kesalahan kita, dan memohon ampunanNya. ————————- Ya Rabb .. Engkaulah yang Maha menggenggam hati kami … Engkaulah yang Maha membukakan pintu hikmah bagi kami … Engkaulah yang Maha pengampun atas banyaknya dosa2 kami … Hanya kepadaMulah kami bersandar … Hanya kepadaMulah kami memohon ampun dan pertolongan … Hanya kepadaMulah sepenuhnya kami berserah diri … Ya Dzat yang Maha Besar … Rahmatilah kami , ridhoilah kami, Masukkanlah kami ke dalam golongan orang2 yang beruntung dan yang Engkau cintai … Berikanlah kami nikmat iman yang semakin baik , dan terbaik pada penghujung umur kami .. Ya Rabb, Ya Malikul Mulki, Ya Dzal jalaali wal ikram …
Posted on: Tue, 22 Oct 2013 00:43:13 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015