mendengarkan dan tidak marah adalah kunci pembuka kemaslahatan dan penyelesaian. Hmm... Memang susah, aq pun entah akan spt apa bila dihadapkan dlm situasi perseteruan. Naturalnya seseorg memang akan berusaha membeli diri / menyerang balik ketika di serang (otak reptil aktif). Saat org marah pd qt (otak reptilnya aktif), situasi ini akan memancing otak reptil qt aktif jg. Ada dorongan dari dalam diri kita untuk defens atau membalas. Bila saling adu amarah itu terjadi yg ada adalah pertengkaran bukan perdamaian. Dan dr pertengkaran akan ada hati yg terluka, tertutup bahkan trauma. Masalah pun semakin rumit. Pd saat otak reptil aktif, otak tdk bs berpikir rasional. Berusaha menjelaskan pun tidak akan bs dicerna baik oleh otaknya. Hatinya sedang penuh emosi sehingga cenderung kurang bijak. Jd saat org lain marah akan lbh baik tdk marah dan mendengarkan. Bila ada org marah pada qt, bersabar u menahan amarah akan lbh maslahat. Empati Mendengarkan tanpa perlu membela diri apalagi menyerang balik . Krn membela diri bahkan menyerang balik hanya membuat otak reptilnya terus aktif, sehingga sisi rasionalnya tdk jalan. Saat kita empati mendengarkan qt bs tau duduk perkaranya yg membuat qt lebih objektif, mgkn ada sisi qt salah mgkn pula ada sisi qt yg benar. Mendengarkan membantunya membebaskan emosi negatifnya, situasi jd lbh cepat mereda. Saat emosinya sudah reda, ia bs berpikir lbh rasional. Inilah saat yg tepat u berdiskusi, bila qt perlu meminta maaf, minta maaflah. Inilah Mengalah yg bukan menyerah, krn tujuannya adalah kemaslahatan bersama. Keefektifan penyelesaian masalah.
Posted on: Sun, 04 Aug 2013 08:08:47 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015