DILEMATIKA KENAIKAN UMP (Upah Minimum Propinsi) Setiap tahun, - TopicsExpress



          

DILEMATIKA KENAIKAN UMP (Upah Minimum Propinsi) Setiap tahun, khususnya pada tanggal 1 mei para buruh turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi dan tuntutan-tuntutannya yang salah satunya adalah upah minimum propinsi (UMP). Ekonom Indef Prof Dr Achmad Erani Yustika mengatakan, kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah terkait dunia usaha secara perlahan bakal membunuh industri dalam negeri ini. Namun yang paling utama adalah ketidakmampuan industri dalam negeri menciptakan produk yang berdaya saing. Banyak pengusaha mengeluhkan kenaikan UMP yang mencapai 30%. Belum lagi produktifitas mereka kerap terhenti karena karyawannya mogok kerja yang menyebabkan incam mereka turun bahkan merugi. Para pengusaha pun menghadapi masalah lainnya seperti kenaikan BBM dan tarif listrik yang memicu tingginya biaya produksi yang tinggi. Dari permasalahan-permasalahan yang ada tidak menutup kemungkinan investor asing dan lokal akan menutup industrinya atau mengalokasikan usahanya ke negara yang masih murah upah tenaga kerjanya. Seperti yang terjadi pada beberapa pengusaha asal korea di kawasan Cakung sedikitnya ada tiga perusahaan tutup dan merumahkan sekitar 10.000 tenaga kerja. Bersambung.....
Posted on: Thu, 22 Aug 2013 02:00:18 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015