★ ★ ★ DIRGAHAYU PGRI Semoga Tetap Jaya ★ ★ ★ - TopicsExpress



          

★ ★ ★ DIRGAHAYU PGRI Semoga Tetap Jaya ★ ★ ★ Tulisan ini terinspirasi dari pidato seorang siswa lulusan terbaik....Erica Goldson (siswi SMA) di Coxsackie-Athens High School, New York, tahun 2010. Berikut cuplikan pidatonya....★Saya tidak tahu apa yang saya inginkan dalam hidup ini. Saya tidak memiliki hobi, karena semua mata pelajaran hanyalah sebuah pekerjaan untuk belajar, dan saya lulus dengan nilai terbaik di setiap subjek hanya demi untuk lulus, bukan untuk belajar. Dan jujur saja, sekarang saya mulai ketakutan…….★ Ketakutan ini juga dirasakan oleh anak didik kita. Menakutkan karena selama sekolah mereka hanya mengejar nilai tinggi, tetapi dia meninggalkan kesempatan untuk mengembangkan dirinya dalam bidang lain, seperti hobi, ketrampilan, soft skill . Akibatnya, setelah mereka lulus merasa gamang, merasa takut terjun ke dunia nyata. Pendidikan yang kita jalankan lebih banyak menitik beratkan pada nilai (nilai UN atau IPK). Pendidikan yang seharusnya lebih menekankan pada proses dan pengembangan potensi peserta didik justru terkadang mematikan potensi itu. Siswa, didoktrin untuk terus menguasai berbagai materi pelajaran, yang lucunya sebagian besar justru tidak akan berguna saat mereka bekerja ataupun hidup bermasyarakat. Saya tidak bermaksud mengatakan bahwa sekolah itu tidaklah penting karena pendidikan membuat kita memiliki pengetahuan. Tapi alangkah lebih baik jika pengetahuan itu juga ditunjang dengan pengembangan pola pikir peserta didik sehingga kita mampu menggunakan pengetahuan itu dengan cara yang paling bijaksana dan tepat. Bukankah pendidikan seharusnya membantu peserta didik untuk mengetahui siapa dirinya serta apa potensinya dan menyediakan segala sarana dan prasarana sehingga potensi itu bisa berkembang dengan sebaik-baiknya sehingga mereka mampu sukses dalam hidupnya. Saya jadi teringat sebuah kalimat yang diungkapkan sahabat saya sangat mengena, Orang-orang yang dulunya adalah siswa berprestasi di kelasnya umumnya akan berakhir sebagai seorang pegawai dari sebuah lembaga Pemerintah atau Perusahaan , sementara teman-teman mereka yang dulunya biasa-biasa saja atau bahkan mungkin bodoh akan menjadi orang-orang yang menjadi pemilik perusahaan yang menggaji mereka.
Posted on: Sun, 24 Nov 2013 06:30:58 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015