Dari Bedah Buku “Pembangunan Inklusif: Prospek dan Tantangan - TopicsExpress



          

Dari Bedah Buku “Pembangunan Inklusif: Prospek dan Tantangan Indonesia” Pertumbuhan Ekonomi belum Merata Denpasar (Bisnis Bali) - Sejauh ini pertumbuhan ekonomi tinggi yang dicapai Indonesia sangat membanggakan. Hanya sejauh ini pertumbuhan ekonomi yang dicapai tersebut belum dirasakan secara luas oleh masyarakat alias masih belum begitu merata. Di tengah pertumbuhan orang kaya yang begitu tinggi di Indonesia masih banyak masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan, kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan atau menganggur, tidak bisa melanjutkan pendidikan dan sulit mengakses permodalan ke perbankan. “Inilah tantangan terbesar Indonesia yakni mewujudkan pembangunan inklusif atau pembangunan untuk semua. Sejauh ini ketimpangan antar-individu dan sektor Indonesia masih sangat lebar,” ungkap salah satu chief editor buku yang berjudul “Pembangunan Inklusif : Prospek dan Tantangan Indonesia” Dr. A. Prasetyantoko usai membedah buku tersebut di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah III (Bali Nusra), Senin (8/7) kemarin. Acara bedah buku “Pembangunan Inklusif: Prospek dan Tantangan Indonesia” dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah III Bali Nusra Dwi Pranoto, Deputi Perwakilan Bank Indonesia Wilayah III Made Gde Sadguna, sejumlah pejabat daerah propinsi dan kabupaten di Bali, pustawan, pengamat ekonomi dan sejumlah mahasiswa yang ada Pulau Dewata ini. Prasetyantoko dari sisi sektor ekonomi terlihat sekali terjadinya ketimpangan atau ketidakmerataan. Ia mencontohkan dominasi sektor pertambangan baik itu gas, minyak bumi, batubara yang begitu tinggi. Hal ini sangat berkorelasi dengan penyebaran orang kaya di Indonesia yang didominasi oleh para pelaku usaha di bidang pertambangan. Ke depan ketimpangan ini harus dipangkas sehingga makin menipis atau berkurang. Terkait dengan model pembangunan inklusif, menurutnya, model pembangunan inklusif harus muncul dari daerah-daerah bukan dari pusat. Sementara itu Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah III Bali Nusra Dwi Pranoto menjelaskan, kegiatan acara bedah buku ini masih dalam rangkaian HUT ke-60 Bank Indonesia 1 Juli 2013. Topik ini diangkat untuk menekankan pada pentingnya pertumbuhan yang inklusif dengan tema besar “mewujudkan inclusive growt melalui financial inclusion”. Bank Indonesia sebagai lembaga Negara memegang peranan sebagai stabilisator moneter juga turut mengembangkan upaya pembangunan yang inklusif, salah satunya dengan mendorong dan meningkatkan peran lembaga keuangan. Ke depan lembaga keuangan akan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat dalam rangka mengakses layanan jasa keuangan. Deputi Perwakilan Bank Indonesia Wilayah III Bali Nusra Made Gde Sadguna melihat pembangunan inklusif bukan sekadar wacana atau angan-angan namun bisa diwujudkan. Ke depan pembangunan di Indonesia harus didesain sedemikian rupa dan terintegrasi dengan baik. *bia
Posted on: Tue, 09 Jul 2013 00:41:13 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015