INFO Running Man sebagai Media Promosi Kebudayaan dan - TopicsExpress



          

INFO Running Man sebagai Media Promosi Kebudayaan dan Pariwisata January 21, 2013 § 8 Comments member RM ep 98 Siapa yang ngaku Kpopers tapi nggak kenal sama Running Man? Running Man ini bukan boyband atau bahkan girlband. Running Man merupakan sebuah acara yang digolongkan ke dalam variety show yang tayang di SBS, salah satu stasiun TV di Korea Selatan. Plot acaranya dimainkan oleh 7 orang anggota tetap yang merupakan kolaborasi MC, penyanyi, aktor, dan juga aktris: Yoo Jae Suk, Ji Suk Jin, Kim Jong Kook, Ha Ha, Gary, Lee Gwang Soo, dan satu-satunya wanita di antara para member, Song Ji Hyo. Biasanya, episode-episode dalam tayangan ini diramaikan oleh kehadiran para bintang tamu atau guest yang berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari aktor, penyanyi solo, idol, MC, pelawak, bahkan tak ketinggalan atlet-atlet ternama pernah hadir di acara ini. Sebut saja pesepak bola terkenal, Park Ji Sung dan atlet lainnya. Kepopuleran Running Man bukan isapan jempol semata. Acara ini memiliki fans yang bukan hanya di Korea sendiri, tapi juga di berbagai negara di dunia. Ini dibuktikan saat Running Man melakukan proses syuting di negara lain seperti Thailand, China, dan juga HongKong. Bukan main padat dan kehebohannya. Belum lagi jika dilihat munculnya berbagai fanbase Running Man di berbagai media sosial dengan jumlah fans yang hingga ratusan ribu atau bahkan lebih (?). Nah, apa sih membuat Running Man dinikmati begitu banyak orang? Banyak faktor tentunya, tapi kali ini, yuk kita lihat Running Man dari sisi kebudayaan dan pariwisatanya. Permainan Tradisional yang dikemas secara kreatif Hide and Seek (Petak Umpet) Pernah main petak umpet? Hide and seek ini adalah inti dari konsep utama Running Man. Hanya saja, para kreatif membungkus rapi permainan ini dan mengeksekusi konsepnya dengan sangat baik. Siapa sangka, permainan tradisional yang sering dimainkan anak-anak ini bisa menjadi salah satu permainan yang sangat menegangkan sekaligus menghibur bahkan oleh orang dewasa dengan cara yang berbeda. Para penggemar Running Man tentunya bisa merasakan betapa jantung ikut deg-degan saat Yoo Jae Suk dan member lain harus cepat-cepat menutup lift karena kejaran Kim Jong Kook, pria berbadan sangat atletis yang mendapat julukan Sparta dan Commander ini. Atau betapa mengerikan mendengar lonceng bel yang kerap kali dipasang para seeker di kakinya saat para member bersembunyi di tempat yang sangat gelap dan sempit? Apik memang, permainan sederhana yang bahkan kerap kali terlupakan saat zaman kian modern seperti ini bisa menjadi permainan yang sangat menyenangkan dengan berbagai konsep menariknya. Games Tradisional Kim Jong Kook Ready to Win Ddakji Game Running Man selalu menyajikan aneka games yang akan mengocok perut kita. Ada-ada saja permainan yang disajikan dan menariknya, banyak permainan tradisional, di samping hide and seek tadi, yang dimainkan di sini. Running Man memperkenalkan permainan tradisional seperti Ttakji, sebuah permainan kartu yang dibentuk sedemikan rupa dan harus dibanting satu sama lain agar posisinya terbalik. Sepertinya, Ttakji ini akan populer bukan hanya di Korea, tapi di berbagai negara setelah melihat episode-episode Running Man. Selain ddakji, masih banyak lagi permainan tardisional lain yang simple tapi disulap menjadi permainan yang akhirnya dikenal banyak orang bahkan di luar Korea. Lokasi Syuting dan Eksplorasi Budpar setempat Ini juga adalah faktor yang sangat mendukung kepopuleran Running Man di mata fans internasional. Mulai dari taman kota, pasar tradisional, kantor penyiaran, kantor polisi, kantor pos, dan bayangkan saja, Running Man tidak segan-segan menggunakan Mall-Mall terbesar di Korea dan juga tempat-tempat lain sebagai lokasi syuting mereka. Bukan hanya di dalam Seoul, tapi juga ke daerah-daerah lain yang tentunya menarik dan menjadi target wisata para turis, seperti Busan dengan keeksotisan lautnya, Jeju Island yang saat ini masuk ke dalam Keajaiban Dunia yang baru, bahkan tempat-tempat yang tidak terkenal di kalangan orang asing pun akan kita kenal lewat Running Man. Semua tempat yang digunakan baik outdoor maupun indoor tentu saja menjadi bagian dari tema permainan yang digunakan. Misalnya, ketika mereka berada di sebuah pasar tradisional, mereka akan mendapatkan misi mencari barang-barang terkenal yang ada di pasar tradisional tersebut. Hal ini tentunya adalah bagian dari strategi yang paling ampuh untuk memperkenalkan ciri khas atau keunggulan dari tempat tersebut. Melihat Running Man dari Sisi Budpar Korea Selatan memang sedang menikmati kejayaannya dalam masalah hiburan dunia. Demam Kpop yang melanda di berbagai negara menjadi keuntungan sendiri bagi Korsel dalam banyak aspek, termasuk segi Budaya dan Pariwisatanya. Dan kali ini, Running Man menjadi acara yang mampu membidik pasar non-kpopers dengan konsep acaranya yang sangat kreatif. Mulai dari permainan yang banyak merupakan permainan tradisional hingga budaya dan keindahan tempat yang dihadirkan di setiap episodenya mampu membius para penonton. Lewat Running Man, permainan tradisional kembali atau makin populer. Saya pribadi seperti disentil dengan ide-ide kreatif yang bisa membungkus permainan-permainan kecil seperti itu. Adu panco, petak umpet, kelereng, adu kartu, dan sebagainya adalah permainan yang mungkin saya tinggalkan saat beranjak ke Sekolah Menegah Pertama. Siapa yang tak menikmati keindahan Pulau Jeju, laut Busan, dan juga pemandangan lain yang ada di episode-epidose Running Man? Running Man mengajak kita menjelajahi Korea lewat frame-framenya. Angle-angle terbaik diambil oleh para cameramen RM. Kita diajak menikmati keindahan berbagai tempat di Korea dengan cara yang unik, yang tidak membosankan. Bukan hanya itu, secara tidak langsung, kita mengetahui dan mengenal berbagai budaya, kebiasaan, dan juga kuliner seantero Korea. Kita bisa mengetahui bagaimana situasi bekerja di kantor-kantor Korea, jalur-jalur trasnportasinya, dan juga tentunya beragam kuliner yang sering kali membuat kita menelan ludah saat melihat scene mereka makan. Sebuah media promosi pariwisata yang segar yang bisa dipelajari. Konsep yang unik dengan balutan ide-ide konyol dan kreatif serta eksekusi yang fantastis. Ditambah juga bidikan target penonton yang jelas dan keberanian untuk tampil total adalah beberapa hal yang dilakukan Running Man sebagai media promosi budaya dan pariwisata. Film merupakan salah satu media yang juga bisa digunakan untuk mempromosikan suatu kebudayaan atau daerah tertentu. Lebih dari itu, ragam program TV yang khusus membahas tentang pariwisata adalah cara ampuh dengan efek domino media dalam skala besar. Nah, konsep acara seperti Running Man ini tentunya adalah media promosi budpar yang tidak bisa dianggap biasa saja. Running Man sebagai media promosi kebudayaan dan pariwisata yang dinilai efektif ini ternyata dilirik oleh negara-negara lain. Terdengar kabar, bahwa syuting Running Man di luar Korea Selatan didukung juga oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata negara terkait. Dengan konsep acara yang disuguhkan Running Man, pariwisata mereka bisa dieksplorasi dengan cara yang menarik dan berbeda. Jadi, apakah Indonesia mau mencoba mempromosikan pariwisatanya lewat Running Man? Atau kita buat acara yang lebih kreatif lagi? Kita tunggu saja. CR:google -yeojasilver
Posted on: Sat, 13 Jul 2013 11:23:24 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015