Mungkin dari kita sudah sangat tahu tentang perihal senandung - TopicsExpress



          

Mungkin dari kita sudah sangat tahu tentang perihal senandung thalaal badru alaina.... yaitu ketika Nabi shallallahualaihi wa sallam datang ke madinah. Bahkan sebagian orang menjadikan riwayah cerita ini untuk membolehkan musik. Ketahuilah bahwa kisah ini adalah dhaif. Mari kita lihat sanad riwayah ini Diriwayatkan oleh Abul Hasan Al Khal’i dalam Al Fawa’id 2/59, Baihaqi dalam Dala’ilun Nubuwah 2/233 beliau berkata : Telah mengkhabarkan kepada kami Abu Amr al Adib berkata : Telah mengkhabarkan kepada kami Abu Bakr al Isma’ili berkata : Saya medengar Abu Kholifah berkata : Saya mendengar Ibnu Aisyah berkata : Tatkala Rasulullah datang ke kota Madinah mana anak-anak dan wanita bersenandung .... Sanad hadits ini lemah karena Ibnu Aisyah yang beliau bernama Ubaidillah bin Muhammad bin Aisyah, sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Al Mizzi dalam Tahdzibul Kamal no : 4262 : Ubaidilah bin Muhammad bin Hafsh bin Umar bin Musa bin Ubaidillah bin Ma’mar Al Qurasyi at Taimi, Abu Abdir Rahman Al Bashri. Dia lebih dikenal dengan nama Al ‘Aisyi dan Ibnu ‘Aisyah, karena dia adalah anak keturunan Aisyah binti Thalhah bin Ubaidillah. Dia termasuk gurunya Imam Ahmad bin Hanbal dan termasuk orang yang mengambil hadits dan meriwayatkannya dari Tabiut tabi’in. Jadi sanad ini terputus tiga tingkatan secara berurutan , yaitu sahabat, tabi’in dan tabiut tabi’in, dan hadits dengan sanad semacam inilah yang oleh para ulama’ hadits dinamakan dengan mu’dhal, sedangkan mu’dhol, adalah sebuah hadits yang lemah. Berkata As Sakhawi dalam Fathul Mughits 1/185 : “Mu’dhal dalam istilah para ulama’ adalah : Hadits yang sanadnya terputus dua orang atau lebih secara berurutan.” Dengan sebab inilah para ulama’ melemahkan kisah ini, meskipn sangat masyhur. Diantara mereka adalah Imam Al ‘Iraqi dalam takhrij ihya’ 2/244, Syaikh Al Albani dalam Adh Dha’ifah no : 598, Al Imam Ibnul Qayyim dalam Zadul Ma’ad 3/10, Al Imam Ibnu Hajar dalam Fathul Bari dan lainnya. Kisah ini pun lemah kalau kita tinjau dari sisi matannya yaitu : bahwa daerah Tsaniyatul wada’ adalah sebuah daerah yang berada di sebelah utara kota Madinah, sedangkan Makkah berada disebelah selatan Madinah. Dan orang Mekah yang akan menuju ke Madinah tidak akan pernah melewati daerah Tsaniyatul wada’. Inilah yang diisyaratkan oleh Imam Ibnul Qayyim dalam Zaadul Ma’ad, beliau berkata : “Sebagian perawi salah tatkala meriwayatkan kisah ini terjadi saat kedatangan beliau dari Mekkah ke Madinah. ini adalah sebuah kesalahan yang sangat nyata, karena daerah Tsaniyatul wada’ berada diarah Syam, daerah ini tidak akan pernah dilihat oleh orang yang datang dari Mekkah ke Madinah, dan tidak akan dilewati kecuali oleh orang yang berangkat dari Madinah menuju Syam.” (Lihat Zadul Ma’ad 3/10)
Posted on: Sun, 13 Oct 2013 12:53:23 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015